Okt
19
Presiden SBY Kunjungi Pagerjurang
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan para menteri Jum’at, 18 Oktober 2013, mengunjungi Hunian tetap Pagerjurang desa Kepuh Harjo Kecamatan Cangkringan. Para menteri yang hadir pada acara tersebut adalah Menpora Roy Suryo, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Koordinator bidang Polhukam Joko Suyanto.
Bupati Sleman dalam sambutan dihadapan Presiden RI mengatakan kerugian akibat erupsi Merapi dari sector pemukiman, infrastruktur, social dan ekonomi mencapai Rp 3,62 Trilyun. Untuk Rumah yang rusak akibat erupsi Merapi mencapai 2.282 unit dan akibat adanya lahar dingin 341 unit rumah. Sementara untuk korban manusia yang meninggal dunia mencapai 386 jiwa dan untuk sapi sekitar 3000 ekor. Untuk korban sapi telah ditukar oleh Pemerintah dengan system pencairan lewat bank setelah warga menyiapkan sapi yang akan dibeli sebagai pengganti dan semuanya sudah terealisasikan. Untuk memenuhi kebutuhan pemukiman bagi korban erupsi Merapi yang menurut rencana akan dibangun 2.739 unit rumah telah terealisasikan sebanyak 2.083 unit yang tersebar di 17 titik, sementara untuk hunian yang tempatnya menyebar sebanyak 432 unit. Dari hunian yang telah selesai dibangun itu saat ini telah mulai melakukan aktivitas perekonomian namun untuk 3 Dusun yakni Kali Tengah Lor, Kali Tengah Kidul dan Srunen Desa Glagaharjo sejumlah 656 KK belum mau turun/direlokasi namun informasi terakhir sejumlah 49 KK sudah siap turun dan Pemerintah mulai Nopember akan segera membangunkan rumah bagi mereka.
Menurut SBY Tujuan diadakannya kunjungan ini yakni untuk melihat langsung hasil pembangunan masyarakat beserta tempat tinggal dan prasarana lainnya setelah beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2010 terjadi musibah erupsi Merapi. Ketika terjadi musibah banyak yang menjadi korban baik harta benda maupun nyawa manusia, kemudian pemerintah melakukan tindakan tanggap darurat untuk mengatasi akibat musibah itu dengan pembangunan kembali, atau disebut rehabilitasi dan rekonstruksi.
Lebih lanjut SBY mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kerja sama untuk membangun kembali wilayah yang terkena bencana erupsi Merapi, baik dari pemerintah pusat, BNPB, pemerintah DIY, Pemerintah Kabupaten Sleman, masyarakat dan swasta. Tanpa ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat tentunya tidak akan terwujud langkah-langkah pemulihan tersebut. Pemerintah pada waktu itu segera mengerahkan seluruh unsurnya untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak. Bencana Erupsi merapi pada waktu itu tidak hanya dirasakan dampaknya di DIY saja tetapi juga di wilayah Jawa Tengah. Sby mengajak seluruh masyarakat untuk belajar terhadap bencana erupsi yang terjadi, karena kedahsyatan bencana tersebut adalah diluar jangkauan kekuatan manusia. Untuk mencegah jatuhnya korban ketika terjadinya bencana, pemerintah menghimbau kepada warga yang tinggal di area berbahaya agar memahami apabila pemerintah meminta warga tersebut untuk berpindah lokasi yang lebih aman dan baru, pemerintah juga membangunkan tempat tinggalnya dan juga membantu kehidupan ekonominya. SBY berharap warga yang sudah menempati hunian tetap ini memahami apa yang dilakukan pemerintah ini, pemerintah tidak asal dalam menggulirkan program ini, tetapi sudah dilakukan pertimbangan yang masak, karena pemerintah menginginkan masyarakat dapat terhindar dari bahaya erupsi merapi.
Menanggapi masih ada masyarakat yang belum mau direlokasi Sby meminta pemerintah daerah dengan BNPB terus melakukan upaya persuasif dan juga terus melakukan dialog kepada warga yang masih tinggal di area berbahaya. SBY yakin bahwa dengan upaya yang konsisten nantinya warga yang masih tinggal di area berbahaya akan bersedia pindah di lokasi yang lebih aman. Untuk prasarana yang dibutuhkan oleh para warga yang ada disekitar hunian tetap ini, SBY meminta agar pemerintah menggunakan anggaran Negara, nmun apabila bisa diatasi oleh Pemerintah Daerah bisa dianggarkan oleh pemerintah daerah.
Dalam kesempatan ini SBY juga berdialog dengan warga yang diwakili oleh Kepala Desa Kepuharjo yang menyampaikan perlunya jembatan untuk sarana transportasi bagi anak-anak sekolah, kerusakan jalur evakuasi sepanjang 8 km, dan masih belum terealisasikannya bantuan 500 ekor sapi dari BNPB. Menanggapi keluhan warga ini SBY langsung memerintahkan kepada Menteri PU untuk segera menindak lanjuti dengan meninjau ke lapangan sehingga segera dapat direalisasikan dan untuk bantuan 500 ekor sapi SBY meminta kepala BNPB Syamsul Maarif agar dapat direalisasikan secepatnya, karena masyarakat korban erupsi merapi sebagian besar adalah peternak dan pemerah susu. Dalam kesempatan itu SBY juga memberikan bantuan uang Rp 1 M untuk bantuan penguatan modal dan pemulihan perekonomian bagi korban erupsi Merapi. Sby juga meminta agar masyarakat Huntap untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, merawat dan menjaga bangunan rumahnya agar tidak cepat rusak. Kemudian SBY beserta rombongan melanjutkan peninjauan langsung ke rumah-rumah warga di area Huntap untuk berdialog langsung dengan penghuni huntap dan melakukan penanam pohon pinus oleh SBY dan Ibu Negara Ani Yudoyono.