Pada penyelenggaraan PPD 2013, terdapat salah satu peserta yang bergerak dibidang konservasi lahan dan pertanian organik.  Sasmita Agri Waluya (sasana sewaka mitra tani) yang merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pertanian alami.  Menurut salah seorang penggeraknya, Antonius Adhi Raghuttama, dipilihnya pengelolaan secara alami karena berawal dari keprihatinan atas merosotnya kualitas lingkungan, yang salah satunya disebabkan oleh pertanian non alami.  Banyaknya penggunaan zat-zat kimia sintetis untuk lahan pertanian menyebabkan tanah menjadi keras dan tandus.  Akibatnya, kemampuan tanah untuk menyerap air hujan kian rendah dan turut memberi kontribusi terhadap banjir yang sering terjadi saat ini.

Munculnya beraneka ragam zat kimia sintetis juga memicu para petani lebih memilih budaya instan.  Kondisi tersebut menyebabkan ketergantungan para petani terhadap produk-produk pupuk ataupun obat-obatan kimia sintetis.  Petani tidak dapat mandiri dengan segala potensi yang dimiliki dari alam semesta.  Dampak lain yang ditimbulkan dengan tanpa disadari adalah krisis lingkungan serta semakin lemahnya perekonomian para petani dalam jangka panjang sehingga menimbulkan ironi dan keprihatinan, petani seringkali harus dibantu dengan raskin, akibat meningkatnya pengeluaran untuk obat-obatan dari pabrik tersebut.  Terpuruknya pertanian ditanah air memunculkan paradigma bahwa pertanian tidak menjadi mata pencaharian yang memberikan harapan.  Tidak mengherankan bila banyak orang (khususnya pemuda) yang meninggalkan dunia pertanian.

Pertanian non alami turut memberi kontribusi terhadap merosotnya derajat kesehatan masyarakat, baik petani maupun masyarakat umumnya sebagai konsumen.  Pupuk dan obat-obat kimia sintetis akan meninggalkan residu pada tanaman yang kemudian dikonsumsi oleh masyarakat.  Berbagai penelitian dari Environmental Protection Agency (EPA) dan Badan Lingkungan Hidup di beberapa negara seperti Amerika menjelaskan bahwa kandungan zat-zat kimia tersebut akan terakumulasi dan memicu terjadinya keracunan serta berbagai penyakit berbahaya, seperti rusaknya sistem pernafasan, syaraf, hati,perut, dan bersifat karsinogen (memicu kanker).

Sebagai lembaga yang bergerak di bidang pertanian alami, Sasmita memiliki mandat:

1.       Menjadi model pertanian yang dikelola secara alami, dari hulu (produksi) hingga hilir (pasca panen)

2.       Menyebar luaskan nilai-nilai yang telah diwariskan leluhur kita melalui pertanian dengan menjaga lingkungan, sosial dan budaya lokal.

3.       Memfasilitasi proses pembelajaran para petani demi terwujudnya agen-agen yang berdaya dan meningkatnya kualitas kehidupan.

4.       Memfasilitasi produsen dan konsumen demi terwujudnya perdagangan yang adil dan terbuka (fair trade)

Jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh sasmita adalah memfasilitasi tentang pertanian alami dan lingkungan, pelatihan pengembangan layanan pertanian alami.

Sasmita memberikan jaminan mutu alami (asli, langgeng, aman, multikultur, inovatif) terhadap seluruh produk yang dihasilkan. Asli, bersumber dari bahan baku lokal yang jelas asal-usulnya.  Langgeng, ada keberlanjutan terhadap produk yang dihasilkan.  Aman, pengelolaan dilakukan secara alami sehingga baik untuk kesehatan.  Multikultur,  jenis tanaman yang dibudidayakan beraneka ragam demi meningkatkannya kualitas tanah.  Inovatif terwujud dalam berbagaiproduk olahan dari bahan baku yang dihasilkan.  Jenis tanaman yang dibudidayakan oleh Sasmita adalah yang memiliki nilai manfaat tinggi bagi kesehatan dan lingkungan.  Berbagai tanaman yang telah diolah juga menghasilkan produk olahan yang berkualitas.  Produk-produk yang dihasilkan sasmita antara lain, beras putih (cianjur,rojolele,mentik susu, mentik wangi,jasmin), beras merah, beras hitam, ketan putih/hitam, kedelai, kacang hijau/merah, tepung beras putih/merah/hitam, sayur mayur (selada,sawi putih, sawi daging, terong), tanaman palawija, peyek bayam, sirup markisa, dll.  Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dapat mendatangi stand pameran Sasmita Agriwaluya di lapangan Denggung.