Senin, 18 Maret 2013 bertempat dilapangan Pemda Sleman diadakan upacara bendera peringatan Hari Pemadam Kebakaran ke-94 dan Hari Rimbawan ke-29.  Upacara Bendera ini dihadiri oleh segenap pimpinan daerah yang ada dikabupaten Sleman serta seluruh karyawan-karyati yang ada di Kabupaten Sleman.  Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sleman menyatakan bahwa Hari Pemadam Kebakaran Nasional diperingati sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan dan pengorbanan petugas pemadam kebakaran yang setia, siap siaga sepanjang hari, yang tak mengenal hari libur, dan sigap merespon waktu tanggap darurat kebakaran dengan semboyan “Pantang Pulang Sebelum Api Padam Walaupun Nyawa Taruhannya.”  Upacara hari Pemadam Kebakaran Nasional ke-94 sebagai gerakan seruan kepada seluruh anak bangsa Indonesia agar waspada kebakaran dan pencemaran asap untuk mendukung pemantapan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Pada tanggal 18 Maret ini juga diperingati sebagai Hari Rimbawan ke-29, Hari Rimbawan, diperingati sebagai bentuk apresiasi kepada insan-insan rimbawan yang telah berupaya menjaga kelestarian hutan, lingkungan, serta ekologi sebagai “paru-paru” dunia, yang sangat menentukan keberlangsungan hidup bersama.  Peringatan Hari Rimbawan ini, menjadi penting, karena kita semua dihadapkan pada ancaman “global warming” dan perubahan iklim (climate change). Oleh karena itu, melalui Hari Rimbawan ke-29, marilah kita bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan kita bersama.  Salah satu ancaman bencana yang terkait dengan perubahan iklim adalah kebakaran. Data kebencanaan Kabupaten Sleman tahun 2012 menujukkan intensitas kejadian kebakaran menempati urutan ke-1 dengan 81 kejadian. Kejadian kebakaran di Sleman dapat terjadi karena faktor alam, non alam dan sosial yang dapat dikategorikan kebakaran bersifat insiden dan non insiden.  Kondisi ini menempatkan peran satuan tugas Pemadam Kebakaran sangat
strategis dalam pembangunan perekonomian daerah sebagai perwujudan perlindungan bahaya kebakaran terhadap aset masyarakat, dunia usaha, pemerintah daerah dan aset nasional terhindar dari bencana dan kebakaran. 
Setelah dilaksanakan Upacara, kemudian dilakukan dengan demonstrasi simulasi pemadaman kebakaran baik dengan cara tradisional maupun secara modern.  Dalam demontrasi yang dilakukan oleh anggota Pemadam Kebakaran Kab. Sleman dilakukan pemadam secara tradisional dengan menggunakan karung goni yang dibasahi, dan juga dengan peralatan modern dengan menggunakan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR).  Kemudian dilakukan simulasi memadamkan kebakaran dengan api yang lebih besar dengan peralatan mobil pemadam kebakaran.  Pada tahun 2012 UPT Pemadam Kebakaran memperoleh 1 unit kendaraan Pemadam Kebakaran yang terbaru, yang memiliki peralatan yang cukup canggih dan sudah berstandar internasional.