Ketahanan, apalagi kedaulatan pangan kita belum berdiri kukuh di atas kaki sendiri. Sungguh diluar perkiraan, bagaimana mungkin harga bawang merah saat ini bisa mencapai sekitar 60 ribuan rupiah, dan bawang putih hingga 90 ribuan rupiah. Hal tersebut disebabkan karena keterlambatan rekomendasi Impor produk hortikultura saat minimnya pasokan domestik pada musim hujan sekarang ini, karena sikap kehati-hatian yang berlebihan menyusul terjadinya penyalahgunaan ijin impor deging sapi yang menjadi temuan KPK. Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat meresmikan Website PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) dan penyerahaan secara simbolis bantuan PSBI (Program Sosial Bank Indonesia) kepada Kelompok Tani Ikan Mina Kepis, Burikan, Sumberadi, Mlati pada hari Kamis 14 Maret 2013.

Peresmian ditandai dengan penandatangaanan prasasti dan pengguntingan pita oleh Gubernur DIY.  Gubernur lebih lanjut menyampaikan bahwa bawang merupakan komoditas hortilkultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi, serta memiliki prospek pasar yang menarik. Kiranya kasus bawang tersebut dapat dijadikan contoh dalam kebijakan operasionalisasi Website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis DIY. Dengan mengolah data historis fluktuasinya, maka dapat disarankan kepada masyarakat petani untuk memulai masa tanam disetiap propinsi sesuai kondisi iklim lokal, agar masa tanam di Indonesia bisa berkesinambungan sehingga dapat berlangsung masa panen sepanjang tahun/all season. Dengan demikian dapat tercipta jaminan stabilitas harga, yang menguntungkan petani maupun konsumen. Dalam sambutan disampaikan pula harapan bahwa bantuan program sosial Bank Indonesia berupa berupa bantuan teknis dan fisik senilai lebih dari 2,5 milyar rupiah, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan nilai tambah produk-produk UMKM dan kelompok binaan, sekaligus membuka mindset bisnis binaan. Dalam implementasinya program dilaksanakan melalui kerjaasama dengan pemerintah daerah setempat, perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang relevan.

Sedangkan Bupati Sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, SS. M.Hum antara lain menyampaikan bahwa konsumsi ikan perkapita di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 konsumsi ikan perkapita sebesar 27,78 kg/kapita/tahun  dan pada tahun 2012  meningkat menjadi 28,65 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi ikan di Sleman secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan di DIY yaitu sebesar 20,00 kg untuk tahun 2011. Peningkatan konsumsi ikan di Sleman tersebut dipicu oleh meningkatnya jumlah kelompok pembudidaya ikan, rumah makan/restoran ikan dan UKM yang mengolah berbagai produk olahan pangan nerbahan baku ikan serta didukung peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, yang mulai bergeser pada konsumsi makanan non kolesterol. Lebih lanjut disampaikan  bahwa dari sekitar 70 ribu ton produksi ikan pertahun di DIY, masyarakat perikanan Sleman telah mampu memberikan kontribusi 28% dari produksi ikan pertahun di DIY. Dan dari tahun ke tahun produksi ikan di Sleman semakin meningkat. Dengan demikian usaha budidaya perikanan dapat menjadi sektor usaha unggulan di Kabupaten Sleman.

Pada kesempatan tersebut selain penyerahan bantuan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Kepis diserahkan pula program sosial Bank Indonesia secara simbolis kepada wirausaha baru Bank Indonesia KSU Jatirogo, Asosiasi Pasar Tani  Cabai Kulon Progo, Gapoktan Mitra Usaha Tani, Kelompok Tani Purwo Manunggal dan Kelompok Tani Jamur Sedayu. Bantuan diserahkan oleh Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono diserahkan kepada Gubernur DIY, selajutnya diserahkan kepada para penerima program sosial BI.

Sementara itu Deputi Gubernur BI dalam kesempatan tersebut menyampaikan  bahwa tujuan diresmikannya PIHPS tersebut dalam rangka membangun dan mengembangkan sistem pelaporan informasi harga pangan strategis yang efisien dan user friendly serta membangun dan mengembangkan website informasi harga komoditas yang informatif dan mudah diakses dari berbagai tempat dan setiap waktu.