Desa Caturharjo Deklarasikan Stop BABS
Memiliki sebuah jamban di setiap rumah adalah sebuah hal yang perlu diperjuangkan oleh kepala desa dan kepala dusun dan kader-kader STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Desa Caturharjo dengan sungguh-sungguh, agar warga Desa Caturharjo Kecamatan Sleman tak lagi buang air besar di sembarang tempat, Baik di sungai, kebun, ataupun tempat lainnya. Bertempat dibalai desa Caturharjo, jumat 8 Maret 2013 warga masyarakat Desa Caturharjo melakukan komitmen dan deklarasi Desa Stop BABS, pencanangan STBM, penandatanganan MOU antara Fakultas Pertanian UPN Veteran Jogjakarta dan Kecamatan Sleman dan pengukuhan forum kemitraan pengusaha Desa se-Caturharjo. Dalam laporannya Camat Sleman Drs. H. Hery Sutopo, MM, M.Sc, terdapat lima pilar utama dalam STBM, yaitu stop buang besar sembarangan, cuci tangan dengan memakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri, pengelolaan limbah cair rumah tangga. Lima komponen ini
sebagai inti dasar STBM, kegiatan ini sangat strategis dan bermanfaat bagi warga desa Caturharjo khususnya dan juga warga di Kabupaten Sleman pada umumnya. Dalam laporan kegiatan STBM yang dibacakan oleh Kepala Puskesmas Sleman dr. Trisni Nur Andrayani, bahwa dalam rangka menyongsong tujuan MDGs, yang salah satunya adalah akses air minum/bersih dan sanitasi dasar, yang tantangan terbesarnya adalah mengubah perilaku masyarakat dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan buang air besar sembarangan (BABS). Untuk Kecamatan Sleman, cakupan jamban keluarga di Desa Caturharjo adalah 67%, Desa Pendowoharjo 67%, Desa Triharjo 70%, Desa Tridadi 75%, dan Desa Trimulyo 65%, dengan rata-rata 25-30 penduduk diwilayah kecamatan Sleman belum menggunakan jamban dengan sebagaimana mestinya, yang memicu kejadian penyakit diare di Kecamatan Sleman beberapa waktu yang lalu. Pada bulan Juni tahun 2012 sudah dilakukan pemicuan,yang dilakukan dari dusun ke dusun dari yang
sebelumnya 856 KK tidak mempunyai WC dan masih BABS di sungai/kolam, sebanyak 812KK terpicu ingin berubah dengan rencana pembuatan WC Umum maupun WC pribadi, dengan menggerakkan dan mengubah perilaku masyarakat untuk Stop Buang Air Besar Sembarangan, yang nantinya bisa diikuti desa-desa yang lainnya. Pada tahun 2013, desa Pandowoharjo, Desa Triharjo, dan untuk tahun 2014 desa Tridadi dan Trimulyo. Dengan harapan pada tahun 2015 wilayah kecamatan Sleman tidak ada yang BABS. Dana yang digunakan berasal dari bantuan operasional Kesehatan, dana pemerintah Kecamatan Sleman, dana Pemerintah Desa dan swadana masyarakat. Deklarasi ini diikuti oleh 20 dusun dari Kecamatan Sleman, yaitu Dusun Ganjuran, Ngangkruk, Kemloko, Medari Gede, Jetis, Medari Cilik, Mrisen, Sidorejo, Sanggrahan, Nambongan, Mangunan, Ngemplak, Kendangan, Dalangan, Klumprit, Kleben, Bejen, Keceme, Ngaglik, dan Malang.
Dalam Sambutannya Bupati Sleman, memberikan apresiasi, mendukung, dan menyambut dengan baik dengan diadakannya kegiatan ini, dan didukung oleh dunia usaha yang ada disekitar desa Caturharjo. Dengan adanya kerjasama yang baik ini, potensi yang ada di desa Caturharjo dapat terangkat dan bisa memajukan warga desa Caturharjo, selain itu Bupati Sleman juga berterima kasih kepada Fakultas Pertanian UPN Veteran Jogjakarta yang selama ini bersama-sama Pemkab. Sleman membangun Sleman demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sleman. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Desa Caturharjo yang mendeklarasikan Stop BABS. Karena deklarasi ini adalah komitmen yang luar biasa, dalam hal meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. Di kabupaten Sleman masyarakat yang sudah menggunakan jamban keluarga sekitar 75%, dan penggunaan air bersih adalah 95,14%. Dengan penggunaan air bersih akan membawa efek yang positif di segala
aspek kehidupan. Sesuai dengan tujuan MDGs semua keluarga harus memiliki jamban keluarga, sehingga harus diupayakan kedepan, kalaupun belum ada jamban keluarga bisa diusahakan dengan jamban umum. Bupati berharap kerja sama yang baik ini agar di tahun-tahun mendatang dapat dilanjutkan sehingga masyarakat bisa semakin harmonis,sukses, makmur dan sejahtera.