Pemkab Sleman kembali mengadakan monitoring gerakan jumat bersih yang kedua tahun ini pada Jumat, 1 Maret 2013. Monitoring dilakukan di Dusun Gentingan Sidoagung Godeanoleh tim monitoring yang terdiri dari personil dari Dinas Kesehatan,  Dinas Pendidikan, Bappeda, TP  PKK, Kesra, Kodim,  Humas serta jumantik dalam bentuk TIM Pokjanal  Kab. Sleman. Di Dusun Gentingan Sidoagung Godean juga terdapat Satgas Kancil  yaitu Satuan Tugas Kader Andalan Kecil Pugosa (Puskesmas Godean Satu).
Menurut Kepala Bidang P2PL Pencegahan Pembrantasan dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Sleman dr. Cahya Purnama,  bahwa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular vector nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena penyakit ini adalah penyakit menular endemis dan dalam waktu cepat dapat menimbulkan kematian jika tidak mendapat penanganan yang cepat.
Di  Sleman pengendalian penyakit DBD masih menjadi prioritas penanganan karena menyebar di 17 Kecamatan yang ada. Pada tahun 2011 terdapat   166 kasus DBD, tahun 2012 terdapat 236 kasus, sehingga mengalami kenaikan 42 % ( 70 kasus ) dengan kematian nihil. Sedang pada tahun 2013 sampai dengan 14 Pebruari terdapat 146 kasus ( Januari 133 kasus, Pebruari 13 kasus) dengan kematian 2 orang tersangka DBD. Pola maksimal untuk lima tahun terakhir pada periode yang sama (Januari ) yaitu 148 kasus, kondisi sampai dengan sekarang masih dibawah garis pola maksimal. Di Dusun Gentingan Sidoagung Godean setelah diperiksa didapati banyak jentik seperti di bak mandi, bekas-bekas kaleng yang ada airnya apalagi di comberan air dari pemandian. Dengan demikian  Dusun Gentingan Sidoagung Godean ABJ (angka bebas jentik)nya masih tinggi yaitu 75 %.
Untuk itu diharapkan warga perlu melaksanakan bersih lingkungan setiap jum’at, dan melakukan 3 M yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur sehingga tidak ada genangan air yang terlihat, karena genangan air sedikitpun untuk berkembang biak nyamuk DBD.
Dikatakan juga bahwa monitoring jentik ini digencarkan di awal tahun dan akhir tahun, yakni  pada awal musim penghujan di awal tahun dan akhir tahun.  Sleman masih berada dibawah garis batas KLB, sehingga masih dibawah rata-rata yang menjadi ukuran untuk KLB, karena berada dibawahnya belum bisa menyatakan KLM tapi yang penting dari perangkat -perangkat Desa terus menerus bersama masyarakat memberikan kesadaran bagaimana menjaga jangan sampai nyamuk DBD bisa berkembang  biak.