Minggu, 13 Januari 2013 rombongan Menkokesra, Agung Laksono dan Kepala BNPB, Samsul Ma’arif  meninjau Huntap di kabupaten Sleman.  Rombongan tiba di Bandara Internasional Adi Sucipto pada pukul 08.20 dan disambut oleh Wagub DIY Pakualam IX dan Buapati Sleman beserta jajarannya, rombongan kemudian menuju kantor Angkasa Pura untuk mendengarkan presentasi dari Deputi bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB yaitu Bambang Sulistyawan.  Dalam paparanya erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada bulan November 2010 menimbulkan dampak korban, kerusakan dan kerugian.  Diperkirakan total kebutuhan Rp. 1,35 Triliun masing-masing untuk DIY Rp. 770,9 Miliar dan Prov. Jateng Rp. 548,31 Miliar.  Mengingat kompleksitas permasalahan yang ada, pembiayaan yang cukup besar dan memerlukan koordinasi antara pusat, DIY dan Prov. Jateng, maka dibentuk Tim Koordinasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Keppres No.16/2011.  
Kabupaten Sleman jumlah KK yang memenuhi kriteria untuk mendapatkan Huntap yaitu 2739 KK, yang bersedia relokasi 2083 KK, sedangkan yang belum bersedia 656 KK.  Rumah yang terbangun hingga Desember 2012 adalah 2083 unit.  Adanya beberapa KK yang belum bersedia relokasi ke Huntap inilah menyebabkan angaran pembangunan yang ada belum terserap secara keseluruhan.
Setelah dilakukan presentasi dan tanya jawab, rombongan bertolak ke Huntap Pagerjurang dan ke Huntap Karangkendal.  Menkokesra menyempatkan diri untuk melakukan komunikasi dengan warga Huntap, menkokesra memberikan apresisasi positif kepada Kab. Sleman yang telah bekerja keras dan bekerja secara terus menerus untuk memberikan pengertian kepada warga yang tinggal di area KRB untuk mau direlokasi ke Huntap, Menkokesra juga akan membantu permodalan bagi warga Huntap lewat program pemerintah seperti KUR, menkokesra juga melihat bahwa Huntap ini adalah solusi bagi wilayah-wilayah yang terdampak bencana, karena banyak wilayah di Indonesia masyarakatnya harus hidup berdampingan dengan potensi bencana seperti gunung berapi, sehingga nantinya program seperti Huntap ini dapat dilakukan diwilayah lain.