Bagi masyarakat yang terkena bencana angin puting beliung, Pemkab Sleman berupaya untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terkena bencana dengan pemberian bantuan sosial. Bantuan tersebut sesuai dengan Peraturan Bupati nomor 3 tahun 2010, dengan ketentuan bagi rumah rusak berat diberikan bantuan 2 juta rupiah, rumah rusak sedang diberikan bantuan 1 juta rupiah dan rumah rusak ringan diberikan bantuan sebesar 500 ribu rupiah. Disamping bantuan untuk perbaikan rumah, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan dana bagi 23 orang korban yang mendapatkan perawatan kesehatan, baik rawat inap maupun rawat jalan, bantuan tersebut agar mampu meringankan beban korban. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat memberikan bantuan korban bencana puting beliung di Balatsos Bromonilan, Kalasan, Jumat 4 Januari 2013.   
Yang dapat dilakukan saat ini, menurut Bupati adalah menjaga lingkungan sekitar rumah dengan memangkas dahan-dahan dan ranting pohon yang sekiranya terlalu tinggi dan terlalu rimbun, sehingga mudah tumbang dan membahayakan rumah maupun penghuninya.
Ditambahkan pula bahwa selain puting beliung, masyarakat juga harus siaga terhadap bencana banjir, mengingat curah hujan yang semakin tinggi.Masyarakat harus bergotong royong membersihkan selokan dan saluran air dari material-material yang dapat menghambat laju air yang berpotensi menimbulkan banjir dilingkungan tempat tinggal.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BPBD Kabupaten Sleman Drs. Urip Bahagia melaporkan bahwa tujuan pemberian bantuan tersebut untuk sekedar meringankan beban masyarakat dalam penanganan bencana puting beliung yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu yang melanda wilayah Kalasan. Bantuan yang diberikan kepada masyarakat korban puting beliung tersebut total sebanyak Rp 744.255.000 untuk  980 rumah yang berada di 10 pedukuhan baik yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Kesepuluh padukuhan tersebut padukuhan Sempu baik yang mengalami rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan ada 48 rumah, padukuhan Karangmojo 2 rumah, padukuhan Bromonilan 284 rumah, paadukuhan Kadisoka 82 rumah, padukuhan Sidokarto 299 rumah, padukuhan Sambiroto 56 rumah, padukuhan Sambisari 80 rumah, padukuhan Demangan 14 rumah, padukuhan Tempelsari 40 rumah dan padukuhan Sambego 75 rumah. Perincian keseluruhan rumah yang mengalami rusak barat ada 26 rumah, rumah rusak sedang 129 rumah dan rumah rusak ringan ada 825 rumah.


Ditambahkan Urip Bahagia bahwa selama tanggap darurat kegiatan yang telah dilakukan antara lain pendirina posko di dusun Bromonilan, pendirian dapur umum, evakuasi korban bencana kerumah sakit, pembersihan pohon-pohon yang roboh, distribuasi logistik dan peralatan gotong royong, juga evakuasi puing-puing bangunan. Disamping itu selama masa tanggap darurat terdapat bantuan yang berasal dari BPBD Prop. DIY berupa peralatan gotong royong, juga bantuan dari swasta diantaranya dari PKK kabupaten Sleman,Partai Nasdem, Pasar Buah Gamping, dan perkumpulan motor besar.