Hama Tikus sampai saat ini masih menjadi musuh besar petani. Berbagai hal telah dilakukan untuk membasmi hama tersebut namun masih saja tikus menjadi momok bagi petani. Salah satu cara yang saat ini  sedang dicoba dengan memanfaatkan burung hantu   ( Tyto Alba ) yang saat ini telah dimanfaatkan di Demak. Bahkan Demak saat ini banyak dijadikan studi banding untuk pemanfaatkan burung Tyto Alba tersebut.  Hal tersebut disampaikan kepala Dinas Pertanian, Perikanan daan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. S. Riyadi Martoyo, MM saat memberi pengarahan pada pertemuan tiga bulanan kelompok tani di Dusun Ngemplak, Wukirsari Cangkringan Senin 24 September 2012. Lebih lanjut disampaikan bahwa kalau pemanfaatan Tyto Alba tersebut sudah efektif maka akan banyak membantu petani dan itu perlu membuat gerakan para petani khusunya di Kabupaten Sleman.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Kepala Bidang TPH Ir. Edi Sri Harmanto, juga para PPL Pertanian se Kabupaten Sleman, dan para petani tanaman pangan se Kabupaten Sleman. Pertemuan yang rutin dilakukan tersebut banyak membahas  permasalahan pertanian, terutama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta berbagai pencegahan hama dan penyakit tanaman.

Sedangkan pengamat hama Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Budi Santoso yang dalam kesempatan tersebut menjadi nara sumber pemanfaatan burung Tyto Alba antara lain menyampaikan bahwa  Kabupaten Sleman dalam satu tahun ada 1.500 ha kena serangan hama tikus sedangkan untuk hama yang lain berupa sundep/penggerek batang  mencapai 3.000 ha dan itu perlu mendapaat perhatian bersama baik pemerintah maupun masyarakat petani. Hama tikus selama ini banyak menyerang di daerah Cangkringan, Ngemplak dan Sleman. Serangan tikus bukan hanya tanaman padi saja, tetapi sudah sampai pada tanaman salak di Turi. Untuk mencegah hama tikus sebetulnya bisa dilakukan petani dengan memanfaatkan burung hantu (Tyto Alba) yang saat di sudah banyak dimanfaatkan petani di Tlogoweru, Demak. Ditambahkan Budi Santoso bahwa di sleman sebetulnya tidak perlu mendatangkan burung hantu Tyto Alba, karena di Sleman sudah ada. Hanya saja perlu dideteksi, karena jenis burung
hantu banyak macamnya bahkan ada 200 an jenis. Jenis burung Tyto Alba cirri-cirinya yang mudah dibedakan yaitu dari suaranya.
Ia berharap dalam pemanfaatan burung Tyto Alba tidak hangat-hangat tai ayam tetapi berkelanjutan kalau memang bermanfaat. Agar burung Tyto Alba lebih kerasan seperti yang dilakukan di Tlogoweru Demak maka perlu dibuatkan  semacam rumah (Gupon-Jawa), bahkan lebih baik lagi bila gupon tersebut diberi teras yang bisa untuk mengintip tikus
Pertemuan tiga bulanan bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura tersebut semakin menarik dan meriah karena dibagikan beberapa door prize yang diberikan ARMOT   Expo Banjarharjo, Bimomartani, Ngemplak selaku penyelenggara arisan motor. Hal tersebut dilakukan sebagai partisipasi Armot terhadap petani di wilayah Cangkringan. Door Prize tersebut antara lain Dispenser, Blender, Jam Dinding, Mug, dan kaos.