Tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan pendidikan anak usia dini masih menemui berbagai permasalahan. Fasilitas belajar, kualitas guru serta kompensasi bagi guru merupakan kendala tersendiri. Paadahal pendidikan anak usia dini sangatlah penting, karena pendidikan anak sejak dini merupakan pondasi pengembangan kualitas anak dimasa mendatang. Oleh karena itu pendidikan bagi anak usia dini haruslah dilakukan dengan sebaik mungkin. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Assekda bidang Pembangunan Dra. Suyamsih saat membuka acara temu anak sleman dalam rangka hari anak nasional yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kamis 13 September 2012.

Lebih lanjut disampaikan bahwa usia anak –anak sangaat strategis untuk menerima stimulant positif. Berdasarkan penelitian sekitar 50 % kapasitas kecerdasan orang dewasa terjadi pada usia 4 tahun, telah terjadi perkembangan jaringan otak yang pesat mencapai 80 % letika anak usia 8 tahun dan mencapai  puncaknya pada usia l8 tahun. Momen tersebut tidak dapat diulang, kaarena setelah itu meskipun dilakukan perbaikan nitrisi tidak akan berpengaruh pada perkembangan kognitifnya.

Sedangkan  Ketua GOPTKI Sleman Ny. Hj. Nanik Sunartono dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa dengan temu anak sleman tersebut digarapkan anak-anak menjadi anak yang berbudi luhur, sopan santun, punya daya kreasi, pandai dan nasionalis.  Untuk mewujutkan tujuan tersebut tidak lepas dari bimbingan dari orang tua, sehingga diharapkan orang tua dirumah selalu membimbing, mengarahkan, mendidik dan  memberi contoh baik kepada anak-anaknya, demikian juga para guru. Lebih lanjut disampaikan  bahwa pendidikan usia dini yang baik dan benar maka 20 tahun yang akan dating anak-anak ini sudah menjadi orang-orang pilihan. Peserta dalaam temu anak sleman tersebut diikuti oleh 500 an anak yang terdiri dari siswa dan pendamping TK dari 17 kecamatan, pengurus DPC GOPTKI Kabupaten Sleman , kepala UPT pendidikan kecamatan, ketua GOPTKI kecamatan dan ketua IGTKI kecamatan. Dalam kesempataan tersebut juga diisi dongeng oleh kak Bambang Bimo Suryono, SPd.