Bupati Ajak Kendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk dengan KB
Jambore Penyuluh Keluarga Berencana ( PKB) dan kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP ) sekaligus pencanangan pemutakhiran data tahun 2012 ini merupakan upaya untuk meningkatkan jalinan kerja sama antara PKB dan IMP serta mengingatkan kembali akan peran bhaktinya dalam melaksanakan pembangunan di bidang keluarga berencana. Terlebih lagi laju pertambahan penduduk Kabupaten Sleman merupakan yang tetinggi diantara Laju Pertambahan Penduduk ( LPP ) kabupaten/kota lainnya yaitu 1,92. Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi kita untuk mampu mengendalikan angka kelahiran, menurunkan angka kematian serta mengarahkan mobilitas penduduk. Tingginya LPP tersebut merupakan salah satu isyarat agar Pemkab Sleman dapat melakukan antisipasi sejak awal. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat pencanangan MDK di Lapangan Pemda Sleman Kamis 30 Agustus 2012. Lebih lanjut disampaikan bahwa ke depan Pemkab Sleman dituntut untuk mampu mengendalikan laju pertambahan penduduk yang memberi kontribusi terbesar pada LPP Propinsi DIY. Meskipun sebagian besar penyebab LPP Sleman yang tinggi tersebut adalah dikarenakan migrasi (penduduk yang datang) ke Sleman. Namun demikian saya harapkan juga jangan sampai kita lengah untuk tetap mengendalikan LPP tersebut. Salah satunya adalah dengan menggalakkan program KB, penyiapan pengaturan dan pengaturan perkawinan serta kehamilan pada masyarakat.
Oleh karena itu pendataan keluarga seharusnya menjadi kontrol bagi kita untuk mendukung program penanganan kemiskinan. Data yang diperoleh dapat dijadikan bahan kroscek bagi Pemkab Sleman untuk melakukan verifikasi data keluarga miskin. Untuk itu, saya harapkan agar pemutakhiran data keluarga ini dilakukan dengan seobyektif mungkin sehingga benar-benar memetakan kondisi keluarga di Kabupaten Sleman. Pendataan keluarga yang berbasis masyarakat ini diharapkan juga mampu mengakomodasi kepentingan lintas sektor. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu dilkoordinasikan lintas instansi. Hal ini dikarenakan instansi dan institusi lainnya juga membutuhkan data yang akurat untuk program-program lainnya. Dengan demikian data yang dipakai merupakan data yang sama dan terpadu. Disampaikan pula bahwa para kader IMP juga harus aktif dalam melakukan pendataan karena kader IMP juga merupakan penyelia yang dapat menghubungkan warga masyarakat dengan instansi lainnya yang melakukan pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga kader IMP dapat menginformasikan segala kebijakan Pemkab Sleman kepada masyarakat agar masyarakat juga makin paham dan terlibat dalam setiap proses pembangunan. Pada kesempatan ini Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada para petugas PKB dan kader IMP serta warga masyarakat yang telah berpartisipasi dalam MDK yang telah dilakukan sejak 2011 lalu.
Dalam laporanya Kepala Badan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Perempuan Kabupaten Sleman dr. Endang Pujiastuti,M.Kes antara lain menyampaikan bahwa tujuan dari pelaksanaan jambore dan pencanangan ini adalah meningkatkan jalinan kerja sama antara PKB dan IMP serta memantapkan keberadaan kader IMP melalui peningkatan pengetahuan wawasan dan pengalaman untuk lebih meningkatkan peran baktinya dalam pengelolaan dan pelaksanaan program KB di lini lapangan serta memasyarakatkan pendataan keluarga/MDK berbasis masyarakat. Pencanangan MDK diisi dengan lomba gobak sodor, lomba sepak bola plastik, ekpose kelompok UPPKS dan penyuluhan dari kelompok Generasi berencana. Tema pendataan keluarga adalah : “ Dengan Pendataan keluarga/MDK berbasis masyarakat, tumbuh kepedulian, dan peran serta warga masyarakat secara aktif pada proses pendataan dan input data keluarga”.
Dilaporkan juga bahwa Badan KBPM dan PP selama ini mengembangkan model pendataan MDK berbasis masyarakat, yakni pendataan keluarga yang bertumpu pada partisipasi penuh dari warga, lembaga desa dan pemerintah desa serta kecamatan. Pendataan MDK berbasis masyarakat ini sudah dimulai pada tahun 2011.
Ditambahkan oleh Endang bahwa ada beberapa wilayah yang lewat cacah yang dikarenakan belum adanya kader pendata ( IMP ). Wilayah yang lewat cacah ini adalah wilayah kecamatan tumbuh cepat antara lain yang disebabkan tumbuhnya perumahan perumahan yang belum tergabung dengan padukuhan, rumah susun, yang tidak diimbangi dengan tumbuhnya kader pendata. Wilayah tersebut berada di Kecamatan Depok, Mlati, Ngaglik, Kalasan, Ngemplak, Sleman serta masih ada di wilayah RT yang terlewatkan seperti Kecamatan Tempel, Turi, dan Cangkringan. Diharapakan bahwa ke depan wilayah lewat cacah tersebut dapat membentuk kader.
Jambore PKB, IMP dan pencanangan pemutakhiran data keluarga ditandai dengan penyerahan Formulir oleh Bupati Sleman kepada camat Gamping Drs. Budiharjo kemudian diteruskan kepada kepala desa Trihanggo Gamping Budi Pramono, SE. Dan pelepasan balon. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Kepala Badan KB Prop. DIY, Dra. Tjondrorini, M.Kes, para Danramil se Kabupaten Sleman, Camat se-Kabupaten Sleman, juga para kader IMP .