Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayuk, SS, M. Hum membuka Pelatihan Pengembangan Desa Wisata Brayut hari ini, 10 Juli 2012. Dalam acara ini sekaligus dilakukan kunjungan kerja dari Kabupaten Jombang dan Kabupaten Lingga. Kabupaten Sleman memiliki cukup banyak desa wisata yang memiliki ciri khas masing-masing. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu, SS.M.Hum saat membuka pelatihan pengembangan dan pengelolaan desa wisata dan penerimaan kunjungan kerja Dinas Pariwisata kabupaten Jombang di desa Wisata Brayut Selasa 10 Juli 2012.

Kedatangan rombongan dari Kabupaten Lingga dan Kabupaten Jombang di Kabupaten Sleman agar mendapatkan banyak manfaat yang bisa dibawa pulang dan dikembangkan di daerahnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa selain desa wisata Brayut Sleman juga masih banyak punya desa wisata yang lain, misalnya desa wisata yang ada di Kecamatan Turi dimana ditempat tersebut desa wisatanya dikelilingi kebun salaak pondoh yang sangat sejuk. Di samping itu di desa wisata tersebut banyak disuguhi berbagai jenis salak, ada salak Gading, salak Madu, salak lumut  meskipun yaang terkenal salak pondoh.

Wabup menyampaikan adanya beberapa hal yang perlu terus dipelihara yang diantaranya adalah adaanya sumur tradisional yang masih menggunakan timbo, karena hal tersebut sudah jarang dijumpai mengingat saat ini sudah banyak yang menggunakan PAM dan pompa air, jadi yang masih menggunakan sumur timbo sudah jarang hal itu perlu dilestarikan, terutama pada desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman. Hal tersebut bisa menjadi daya tarik wisatawan, terutama wisatawan luar negeri yang jarang menjumpai hal unik tersebut. Namun disamping itu perlu diperhatikan juga adanya kamar wandi dan WC yang dalam kondisi bersih dan selalu tersedia air. Hal tersebut sesuatu yang mutlak diperlukan oleh desa wisata di kabupaten sleman. Tidak ketinggalan wabup mengajak pelaku pariwisata untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada pengunjung, terlebih dengan daya tarik tersendiri, misalnya dengan disediakan cinderamata dan makan khas sebagai ciri khas desaa wisata masing-masing. Cinderamata menjadi penting saat ada tamu yaang datang sebagai bukti bahwa mereka sudah pernah datang di Kabupaten Sleman. Tidak ketinggalaan Wabup mengingatkan bahwa dengan kunjungan wisata diharapkan memberikan manfaat secara ekonomi pada masyarakat, mereka dapaat menjual cinderamata dan jenis hasil kerajinan maupun hasil makanan olahan yaang tidak akan dijumpai di daeraah lain.

Dalam kunjungan kerjanya baik kepala  Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga Drs. Junaedi maupun Kepala Dinas Pariwisaata Kabupaten Jombang Drs. Suyoto, Msi dalam kesempatan tersebut antara lain menyampaikan bahwa kunjungannya di Kabupaten Sleman terutama pada desa wisata Brayut tersebut untuk belajar tentang pengelolaan desa wisata dengan pengembangan desa wisata kedepan, termasuk menejemen, keuangan daan kegiatannya, yang nantinya dapat diterapkan di daerahnya masing-masing, meskipun desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Lingga dan Jombang mempunyai perbedaaan karakter masing-masing. Misalnya untuk Kabupaten Lingga desa wisatanya nyang paling banyak adalah wisata Bahari dan pantai di mana di kabupaten Lingga tersebut mempunyaai ratusan pulau kecil-kecil yang penghuninya belum banyak bahkan ada pulau yang tidak ada penghuninya. Menurut Pemerintah Kabupaten Lingga dan Jombang, kunjungan kerja ini dilakukan karena bidang pariwisata merupakan bidang yang tidak pernah habis untuk terus dikembangkan.

Sementara itu Kepala Desa Pendowoharjo Bambang Harmiyanto dalam pengantarnya antara lain menyampaikan bahwa desa wisata yang ada di Pendowoharjo tidak hanya satu masih ada yang lain misalnya desa wisata Tanjung, yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan Brayut yang juga punya keunikan tersendiri yang tidak dijumpai di daerah lain. Yang jelas menurut Bambang kunjungan dari kabupaten Lingga dan Jombaang tersebut merupakan kehormatan tersendiri karena Brayut dijadikan sebagai tempat pelatihan pengembangan dan pengelolaan desa wisata.