Tiga bulan mengolah sampah sudah mendapatkan hasil yang bisa dilihat dan dinikmati, apalagi kalau berbulan-bulan maka akan nampak hasil yang dirasakan. Semakin lama sampah akan semkin banyak kalau tidak dikelola dengan baik maka sampah akan mengganggu bahkan menimbulkan dampak kesehatan bagi manusia. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat peresmian Rumah Sampah di Dusun Pakem Tamanmartani Kalasan Jumat 6 Juli 2012. Lebih lanjut disampaikan  bahwa kalau sampah diolah dengan baik dan benar maka akan dapat memberi nilai tambah bagi manusia, disamping itu juga akan bisa menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Barang yang jelek tidak baik untuk sodakoh, tetapi kalau barang tersebut sudah diolah menjadi barang yang baik dan laku dijual maka hasil dari barang tersebut layah dan baik untuk sodakoh, tambah Sri Purnomo.  Ditambahkan pula oleh bupati bahwa lahan-lahan yang kosong yang banyak dijumpai di pedusukan diharapkan bias dimanfaatkan dengan baik dengan ditanami tanaman yang produktif, baik itu tanaman semusim missal sayuran maupun tanaman keras seperti tanaman buah. Kalau ditanami tanaman keras seperti pogon-pohon buah maka hasilnya akan ganda, pertama akan bisa dijadikan sebagai penghijauan dan yang kedua buahnya dapat menghasilkan nilai yang cukup tinggi. Dalam kesempatan tersebut bupati minta agar jalan dan lahan yang kosong ditanami tanaman buah, perkara nanti yang memetik siapa itu tidak menjadi masalah, anak cucu bisa menikmati hasilnya. Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman secara simbolis menanam pohong pisang raja dan camat kalasan Samsul Bahri menanam pohon pisang kapok . Kedua pohong pisang tersebut membri nilai tambah yang paling besar disbanding pohon pisang yang lain, makanya warga dusun pakem membudidayakan kedua pohon pisang tersebut sebagai andalan.

Sedangkan camat Kalasan Drs. Samsul Bahri, SIP daalam kesempatan tersebut mangatakan bahwa semakin meningkatnya lahan kosong dan meningkatkan volume sampah menjadi problem yang serius untuk ditangani sejak sekarang. Dengan menggunakan prinsip 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) diharapkan bisa mengubah sampah yang sebelumnya hanya dibuang akan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Lebih lanjut disampaikan Samsul Bahri bahwa di kecamatan kalasan telah terbentuk 12 kelompok masyarakat pengelola sampah mandiri di tingkat pedukuhan, yaitu Desa Selomartani 3 kelompok, desa Purwomartani 3 kelompok, desa Tirtomartani 2 kelompok dan desa Tamanmartani 4 kelompok, salah satunya di pedukuhan Pakem. Disaamping itu  untuk memanfaatkan pekarangan kosong dan konservasi juga telah dikembangkan gerakan penanaman pohon di beberapa dusun, antara lain 1000 bibit Markisa dan 500 bibit pisang Raja dan Kepok di pedukuhan Pakem, Duku di pedukuhan Juwamgen dan 300 bibit pohon durian di pedukuhan Kowang (bantuan BRI) dan setiap pedukuhan diharapkan mempunyai produk unggulan yang beda dengan yang lain sesuai dengan kondisi masing-masing. Disampaikan pula  bahwa dalam pembangunan bidang insfrastruktur jalan, semangat dan partisipasi masyarakat cukup tinggi, hal  tersebut terbukti dengan besarnya tingkat swadaya masyarakat . Pad atahun 2011 bantuan stimulant GR untuk kecamatan Kalasan Rp. 170.000.000 swaadaya mencapai Rp.1,307 Milyar di 102 lokasi. Bantuan pemberdayaan masyarakat Rp. 97.000.000 swadaya mencapai Rp.155.623.500 di 12 kelompok dan Baantuan aspal sebanyak 290 drum dengan swadaya mencapai Rp. 751.250.000 di 19 lokasi. Daan untuk jalan yang diresmikan bupati saat ini merupakan swadaya murni ,masyarakat sepanjang 200 m dari sepanjang jalan 2.000 m yang sudah diaspal. Peresmian jalan aspal tersebut ditandai dengan pengguntingan pita oleh bupati sleman disaksikan camat kalasan.

Sedang peresmian rumah sampah ditandai dengan pembukaan selubung papan nama dan penandatangan prasasti oleh bupati sleman. Sementara itu Takmir Masjid At Taqwa Supriyono, Spd yang juga panitia peresmian proyek mengatakan bahwa  Team Pengelola Sampah Mandiri (TPSM) telah memiliki saarana drum sampah 51 buah tersebar di 5 RT, Rumah/tempat drum sampah 16 buah tersebar di 5 RT, Komposfer 5 buah, tempat pengumpulan sampah ( Rumah Sampah) 1 buah ukuran 4 X 6 M.