Masih dalam rangka memperingati Hari Jadi Sleman ke-96 kali ini diselenggarakan kegiatan di bidang seni rupa melalui Pameran Seni Rupa yang bertajuk “Spirit Sleman Sembada Nusantara”. Pameran berlangsung di Roemah Pelantjong yang berlokasi di Jalan Magelang, Mulungan, Sendanmgadi, Mlati mulai tanggal 22 Mei 2012 hingga 29 Mei 2012. Pada Selasa, 22 Mei 2012 Bupati Sleman beserta sejumlah pejabat hadir dan membuka acara ini. Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu, ASisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Asisten Sekda Bidang Administrasi.

Pameran yang diikuti oleh sejumlah 63 pelukis dari berbagai daerah di nusantara seperti Yogyakarta, Banjarnegara, Klaten, kediri, Blitar, Pati, Bali, Bandung dan Jakarta. Sejumlah 114 karya seni rupa dipamerkan oleh para perupa diantaranya Godod Sutejo, Djoko Sardjono, Suwaji, H. Soetopo, Sun Ardi, Mahyar, Endang Sri Hastuti, Sumaryo Hadi, Effendi Saleh, Bambang Waskito dan lain sebagainya.

Sri Purnomo selaku Bupati Sleman sangat mengapresiasi penyelenggaraan pameran ini. Sri Purnomo berharap pameran ini dapat menjadi tonggak pertama untuk mendorong Sleman menjadi rumah bagi para perupa. Sri Purnomo yakin kegiatan semacam ini dapat menjadi wadah bagi para perupa muda dan senior untuk bersama-sama memajukan seni budaya Sleman sehingga tidak kalah dengan kegiatan seni rupa kabupaten lain di DIY.

Serupa dengan Bupati Sleman, Kafi Kurnia selaku pemilik Roemah Pelantjong menyampaikan bahwa tujuan pendirian Roemah Pelantjong adalah untuk turut serta memajukan Sleman melalui  aktivitas seni rupa sehingga Yogyakarta dapat menjadi tujuan wisata global. Oleh karena itu Kafi Kurnia mengaku berbahagia dapat turut serta menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan pameran seni rupa ini.

Salah satu seniman yang turut serta dalam pameran ini, Djoko Sardjono yang juga menjadi Ketua Penyelenggara Pameran menyampaikan bahwa pameran ini bertujuan untuk menyenirupakan Sleman. Ke depannya, beliau berharap agar pameran ini menjadi momentum “kebangkitan seni rupa di Sleman” sehingga dapat membawa pengaruh positif terhadap pengembangan budaya, pariwisata, pendidikan dan apresiasi seni serta dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pembukaan pameran ini, Bupati Sleman dan Wakil Bupati Sleman sempat menggoreskan kuas dalam kanvas untuk menandai pembukaan pameran. Lukisan yang kemudian dilanjutkan oleh Luwy, seorang seniman perempuan Yogyakarta menggambarkan Gunung Merapi yang menjadi simbol Kabupaten Sleman.