Senam dan Nikah Massal Meriahkan Hari Jadi Sleman Di Kecamatan Ngaglik
Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke 96 dirayakan dengan berbagai kegiatan, salah satu kegiatan yang tidak semua kecamatan mengadakan adalah Nikah Massal, seperti yang dilakukan di Kecamatan Ngaglik. Selain Nikah Massal Kecamatan Ngaglik juga mengadakan senam massal dan gerak jalan santai yang dilaksanakan, Sabtu 12 Mei 2012. Dalam senam massal dan gerak jalan santai tersebut diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai unsur yang ada di wilayah Kecamatan Ngaglik. Masing-maasing desa yang ada di Kecamatan Ngaglik ikut terlibat termasuh lurah dan perangkatnya,hingga pada waktu tersebut sangat meriah, karena dibagikan beberapa door prize termasuk televisi dan sepeda ontel. Gerak jalan yang mennempuh jarak sekitar 5 Km tersebut langsung dipimpin oleh Camat
Ngaglik Drs. Suyudi, MM dan diikuti perangkat yang lain.
Sementara itu dalam Nikah massal yang diikuti 5 pasangan tersebut berlangsung di pendopo kecamatan Ngaglik dengan dipimpin Imam Syafei, S.Ag dan Muh Banudi, SpDi dari KUA kecamatan Ngaglik. Dalam nikah tersebut disamping ada yang memakai wali dari keluarga juga ada yang menggunakan wali hakim. Kelima pasangan tersebut Hadiyono dan Suprihatin kelahiran tahun 1971 dan 1977 beralamat di SempuWedomartani Ngemplak, Maryanto dan Rodiyah beralamat Ngalangan,Sinduharjo, Ngaglik, Tri Susilo dan Deni Lestari alamat Klidon,Sukoharjo, Ngaglik, Wagiran dan Mursih alamat Karanglo, Sukoharjo, Ngaglik dan pasangan Hadi Sutrisno dan Siti Istiqomah beralamat di Sleman, Triharjo, Sleman.
Dari kelima pasangan nikah massal tersebut usia tertua adalah pasangan Hadi Sutrisno dan Siti Istiqomah yang sudah berusia 80 tahun dan 57 tahun, sementara pasangan termuda adalah Tri Susilo dan Deni Lestari yang berusia 20 dan 24 tahun. Alasan mengikuti nikah massal tersebut kebanyakan karena yang bersangkutan meskipun sudah berumah tangga bertahun tahun bahkan sudah mempunyai anak, tetapi mereka baru melakukan nikah menurut agama yaitu Nikah Siri, sedang menurut hukum mereka belum syah, makanya mereka mengikuti nikah massaal yang diadakan oleh pemerintah kecamatan Ngaglik.
Disamping itu ada yang beralaasan karena kondisi ekonomi, makanya pada waktu pemerintah kecamatan Ngaglik mengadakan acara nikah massal mereka mengikuti. Uniknya, dalam nikah massal tersebut ada salah satu pasangan yang baru saja menikahkan anaknya, hingga menariknya yang bersangkutan belum menikah secara resmi menurut hukum, tetapi sudah menikahkan anaknya. Untuk perangkat perkawinan termasuk mas kawin semuanya disediakan oleh pemerintah kecamatan, tentunya atas kerjasama dan bantuan berbagai pihak, termasuk dari BugiaksoCentre.
Sedangkan menurut camat Ngaglik Drs. Suyudi, MM dalam kesempatan menyampaikan bahwa acara nikah massal tersebut akan dijadikan agenda tahunan yang akan diadakan setiap tahun dan bertepatan dengan peringatan hari jadi kabupaten sleman yang diadakan setiap bulan Mei.
Lebih lanjut disampaikan Suyudi bahwa nikah massal ini dilakukan sebagai bentuk partisipasi pemerintah kecamatan Ngaglik untuk ikut menekan kehidupan rumah tanggl yang tidak syah misalnya kumpul kebo atau nikah siri meskipun menurut agama syah, tetapi menurut hukum tidak syah. Yang jelas agar rumah tangga mereka lebih bahagia dan
tentram karena secara hukum mereka berumah tanggal sudah syah.