Pemkab Sleman memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan derajat hidup masyarakat, yang diawali dengan membangun generasi yang sehat dan berkualitas, yang diantaranya dengan pembangunan keluarga yang sejahtera. Pembangunan di bidang KB  -  kesehatan ini sangat penting untuk mewujudkan  SDM Sleman yang berkualitas. Selama ini keberhasilan Pemkab Sleman dalam mewujudkan kualitas SDM tidak lepas dari peran para petugas, ibu-ibu PKK yang secara gigih senantiasa berupaya meningkatkan peran serta ibu-ibu dalam pembangunan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang menyeluruh. Dalam penyelenggaraan pembangunan, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Dalam konteks otonomi daerah, pembangunan harus dilaksanakan bersama-sama masyarakat. Keberhasilan untuk mewujudkan kerjasama tersebut kami upayakan untuk terus ditingkatkan dari hari ke hari.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat memberi sambutan pada saat pencanangan bhakti sosial TNI KB – Kes di PT MAK Prambanan, Selasa 8 Mei 2012. Lebih lanjut disampaikan bahwa beberapa perkembangan terkait dengan pembangunan bidang KB di Kabupaten Sleman. Pencapaian peserta KB di Kabupaten Sleman peserta aktif mencapai 78.94. Jumlah penduduk Kabupaten Sleman mencapai 1.127.539 orang, dengan Pasangan Usia Subur 150.009.  Dari jumlah PUS tersebut yang belum KB ada 30 585 PUS, dengan berbagai alasan. Tentu saja ini merupakan tantangan bagi BKBPMPP, agar PUS di Kabupaten Sleman dapat mengikuti program KB.  Tentunya butuh kerja sama dari banyak pihak, sehingga kami berupaya memotivasi masyarakat, dan swasta termasuk juga MAK motor yang turut serta mendukung upaya pemerintah. Dengan keterlibatan dan dukungan dari pihak swasta ini diharapkan  pembudayaan dan pelembagaan program KB di Kabupaten Sleman dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi. Bupati berharap capaian peserta KB , khususnya peserta KB pria dapat ditingkatkan. Karena sampai saat ini peserta KB pria baru mencapai 7,25 % atau 8.586 orang. 
Untuk mencapainya Pemkab Sleman berupaya melaksanakan program ketahanan dan pemberdayaan keluarga sebagai upaya untuk memantapkan kesertaan, pembinaan, kemandirian ber-KB bagi PUS anggota kelompok kegiatan.
Dilaporkan pula oleh Bupati Sleman bahwa Kegiatan Bidang Keluarga Sejahtera bekerjasama dengan TP PKK Kab. Sleman menumbuhkembangkan Kegiatan Bina Keluarga Sejahtera (BKS) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dalam rangka meningkatkan Kesejahteraan Keluarga. Data Keterpaduan BKB, PAUD, SDIDTK dan Pos Yandu sejumlah 203 Kelompok, Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) 143 Kelompok dan Keterpaduan BKL dengan Kegiatan Pos Yandu Lansi 151 Kelompok.
Selain itu kegiatan bidang Kesejahteraan Keluarga bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Sleman menumbuhkembangkan kegiatan Bina Keluarga Sejahtera ( BKS ) dan UPPKS dalam meningkakan kesejahateraan keluarga. Data keterpaduan BKB,PAUD,SDIDTK dan Pos Yandu saat ini berjumlah 203 kelompok, 143 kelompok BKR dan keterpaduan BKL dengan kegiatan Pos Yandu Lansi 152 kelompok.  Dalam pelaksanaan kegiatan UPPKS, melalui Kantor Penanaman,  Penguatan dan Penyertaan Modal Kabupaten Sleman kami telah menyalurkan dana penguatan modal bagi 224 kelompok dengan nilai Rp 2,2 Milyar pada tahun 2011 dan Rp 220 juta bagi 41 kelompok pada tahun 2012.
Untuk mendukung pelaksaan Pesona Jawara Mupen On The Road tahun 2012 Kabupaten Sleman ini kami melaksanakan bakti sosial pelayanan KB di berbagai tempat, yakni di Kecamatan Godean, di Poskesdes Tridadi, PKU Muhamdiyah Cangkringan, Puskesmas Ngaglik I, Poskesdes Margokaton Seyegan dan RSUD Prambanan dengan pelayanan IUD 185, dan IMP 234. 
Dalam kesempatan tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa Dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang besar apalagi dengan SDM yang rendah, maka akan bisa menjadi bencana demografi, oleh karena itu pemerintah mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan progaram KB. Sebaliknya apabila jumlah penduduk pada usia kerja tersebut dapat terserap dalam dunia kerja maka peluang untuk mensejahterakaan masyarakat dan keluarga akan terbuka. Maka dengan jumlah penduduk yang besar tersebut haru dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi tenaga kerja yang berkualitas.
Lebih lanjut disampaikan oleh Gubernur DIY bahwa jumlah penduduk di Indonesia 57,7 % berada di pulau jawa sedangkan diluar pulai jawa luasnya jauh lebih besar, hal ini membuat persaingan semakin ketat terutama di pulau jawa. Namun dengan tempat yang strategis tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut. Salah satu upaya peningkatan kesejahteraan dengan Pos Daya , terlebih untuk pengendalian pertumbuhan penduduk tersebut maka program KB perlu dukungan berbagai pihak.
Sementara itu Pangdam  IV Diponegoro dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Mupen On The Road tersebut salah satu upaya dalam mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pembangunan kesehatan dan KB. Disamping itu juga dalam rangka peningkatan kegiatan antara TNI dan BKKBN untuk meningkatkan derajaat kesehatan daan program KB nasional.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain dari Apindo pusat, BKKBN pusat, Ketua Penggerak PKK Kabupaten Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, GKR Pembayun, dan ratusan kader KB se DIY, dll. Dalam kesempataan tersebut diserahkan pula pinjaman bergulir kelompok UPPKS masing-masing 5 juta rupiah bagi 10 kelompok, penyerahan ATTG bagi 4 kelompok UPPKS, penyerahan hadiah lomba kinerja PKB dalam rangka One Day Full KB, penyerahan sembako secara simbolis kepada peserta KB. Disamping itu juga dilakukan pengukuhan pengurus Forum antar umat beragama peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) Prop.DIY periode 2012-2015 oleh Gubernur Prop. DIY. Dalam kegiatan tersebut juga diselenggarakan ekpose hasil kegiatan kelompok kelompok UPPKS, BKB, BKL dsb. Sedang pencanangan bhakti sosial TNI KB-Kes ditandai dengan pemukulan gong dan bende oleh Gubernur DIY, didampingi  Bupati Sleman,  BKKBN, Apindo pusat dan GKR Pembayun.