Untuk meningkatkan Bina Keluarga Lansia (BKL) di daerah Bokoharjo Prambanan Sleman, maka Pemerintah Kabupaten Sleman dalam hal ini Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kab. Sleman di Bale Desa Bokoharjo Prambanan Sleman, Rabu, 18 April 2012, telah menerima Tim Evaluasi Kelompok Bina Keluarga Lansia Tingkat Prop. DIY dengan Ketua Tim Kiki Sukarti dan rombongan.

Pengarahan dari Ketua Tim dari Prop. DIY adalah diharapkan dapat meningkatkan jumlah kelompok BKL yang yang ada di Prop. DIY yang semua 467 kelompok diharapkan meningkat menjadi 694 kelompok dengan harapan kita memenuhi target yang distandarkan. Demikian juga tingkat kepesertaan anggota BKL dalam mengikuti kegiatan kelompok BKL akan lebih meningkat.

Adapun tujuan evaluasi kelompok BKL secara umum adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kelompok BKL yang ada diwilayah Kota, Kabupaten Prop. DIY, secara khusus adalah meningkatkan jumlah Kelompok BKL yang ada di Prop. DIY, meningkatkan kepesertaan keluarga yang punya lansia untuk aktif dalam kepelaksanaan kegiatan dan Menyeleksi Kelompok BKL yang diajukan oleh Kabupaten, Kota serta memberi penghargaan bagi kelompok BKL yang mendapatkan juara di Tingkat Propinsi, maka diharapkan adanya kegiatan BKL di Bokoharjo Prambanan Sleman seperti Senam Lansia, Posyandu, kegiatan Kerohanian, PKDRT, Simulasi, setelah dieavaluasi ini bisa maju ke Tingkat Nasional.

Selanjutnya dalam sambutannya, Kepala Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kab. Sleman dr.Endang Pujiastuti, M.Kes menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini, mengingat melalui Bina Keluarga Lansia Pemerintah Kabupaten Sleman lebih termotivasi untuk meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial serta pemberdayaan lanjut usia.

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat di bidang kesehatan, meningkatnya sosial ekonomi masyarakat dan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat secara signifikan meningkatkan usia harapan hidup sehingga menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini apabila tidak segera diantisipasi dengan berbagai program pemberdayaan, maka keberadaan lanjut usia akan menjadi permasalahan. Oleh karena itu, Pemkab Sleman berupaya agar Lansia dapat melaksanakan fungsi sosialnya serta berperan aktif dalam hidup bermasyarakat

Pada saat ini, jumlah usia lanjut di Sleman mencapai 152.478 orang atau 13,54% dari jumlah penduduk sebesar 1.125.369. Sementara itu usia harapan hidup, yang juga merupakan salah satu tolok ukur Indek Pembangunan Manusia di Sleman, saat ini mencapai rata-rata 75,78 tahun. Usia Harapan Hidup masyarakat Sleman ini sudah melampui baik angka Nasional maupun Propinsi. Untuk angka Propinsi sebesar 74 tahun dan Nasional 70,6 tahun.

Kondisi yang cukup baik ini tidak hanya merupakan hasil dari kinerja pemerintah saja, namun berkat peran serta masyarakat dan lingkungan yang mendukung. Tanpa peran serta masyarakat, termasuk dari kalangan lansia, akan sulit diwujudkan usia harapan hidup yang tinggi tersebut.

Upaya untuk meningkatkan kesejahtaraan lansia antara lain, dengan meningkatkan kualitas hidup lansia baik dari aspek ekonomi, maupun mental, agama, aktualisasi dan kualitas diri lansia agar dapat hidup mandiri, terhormat dan bermakna. Oleh karena itu, dalam pembinaan peningkatan kesejahteraan lansia di Kab. Sleman dilakukan secara terpadu dari sektor maupun lintas program.

Peningkatan peran serta aktif masyarakat dan partisipasi lansia sendiri diarahkan dan dilakukan atas dasar kekeluargaan serta kegotong-royongan. Dengan keaktifan lansia dalam berorganisasi maupun usaha ekonomi produktif lainnya, maka para lansia tersebut dapat menemukan dunia baru yang mampu memberi semangat hidup.

Selama ini Pemkab Sleman telah memberikan perhatian pada para lansia dian­taranya diwujudkan dengan pemberlakuan KTP seumur hi­dup, penanganan kesehatan lansia melalui pembinaan kelom­pok/Posyandu usia lanjut, pelatihan kader usia lanjut di bidang kesehatan, pembinaan senam bugar usia lanjut serta pendampingan kelompok Usaha Ekonomi Produktif Lanjut Usia (USEP Lanjut Usia). Saat ini terdapat 33 kelompok Usaha Sosial Ekonomi Produktif (USEP) Lanjut Usia yang berhasil mengembangkan dana bergulir mencapai Rp 2,95 milyar lebih. Guna mewadahi aktivitas para lansia, saat ini juga telah terbentuk 146 kelompok Bina Keluarga Lansia atau BKL, dengan anggota yang mancapai 5.711 lansia.

Menikmati hidup di hari tua dengan kondisi sehat dan bugar, sejahtera, mandiri serta produktif tentu menjadi idaman dan kebanggaran tersendiri. Hidup sebagai lansia harus berlandaskan semangat untuk berbuat sesuatu yang lebih baik dari hari ke hari. Pemerintah Kabupaten Sleman sangat berkepentingan dengan keberadaan lansia yang produktif, mandiri dan terampil untuk berperan aktif mengisi dan mendukung pembangunan serta sebagai penyemangat bagi generasi muda agar mau terus berkreasi dan berinovasi sesuai tuntutan jaman.