Job Fair yang diadakan SMK N 2 Depok di gedung Serbaguna selama dua hari yaitu 27 dan 28 Maret 2012 merupakan salah satu upaya untuk mempertemukan anak-anak yang telah dan akan lulus dari sekolah serta para pencari kerja lainnya dengan perusahaan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Job Fair dibuka oleh Sekda Sleman, dr. Sunartono, M.Kes dengan dilanjutkan peninjauan stand lowongan dari perusaahaan peserta Job Fair. Menurut Sunartono terselenggaranya job fair tersebut diharapkan juga mampu menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk menyalurkan lulusannya. Sedangkan bagi perusahaan, job fair ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan salah satu alternatif solusi penanganan pengangguran di Kabupaten Sleman. Pada saat ini informasi pasar kerja telah banyak diselenggarakan baik oleh pergururuan tinggi maupun oleh pihak ketiga, namun seringkali pelaksanaannya di pusat di pusat perkotaan ataupun di kampus-kampus. Bahkan juga telah banyak informasi pasar kerja secara online, namun informasi tersebut belum dapat diakses oleh semua warga masyarakat maupun para pencari kerja di Sleman.
Disampaikan pula bahwa penurunan angka pengangguran menjadi tantangan Kabupaten Sleman didalam mewujudkan peningkatan keseja-teraan masyarakat. Upaya mengatasi hal tersebut selain meningkatkan kualitas SDM juga memperluas peluang kerja. Upaya membuka peluang kerja tersebut tidak dapat dilakukan pemerintah daerah secara langsung, tetapi memerlukan kerjasama dan kebersamaan seluruh perusahaan khususnya yang berada di wilayah Sleman. Untuk itu saya mengharapkan perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Sleman agar dapat menginformasikan kebutuhan tenaga kerjanya melalui event seperti ini. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah kabupaten Sleman bahwa perusahaan yang berada di Sleman paling tidak harus menggunakan 70% tenaga kerja yang dibutuhkan berasal dari tenaga kerja lokal Kabupaten Sleman. Berdasarkan data pencari kerja (yang memiliki AK-1/kartu kuning) di Dinas Nakersos, saat ini total jumlah pengangguran di Sleman mencapai 39.921 orang. Hingga saat ini Pemkab Sleman berkomitmen agar masyarakat Sleman yang memanfaatkan peluang kerja keluar negeri, harus sebagai tenaga kerja trampil. Oleh karena itu Pemkab Sleman senantiasa meningkatkan kemampuan angkatan kerja di Sleman. Pada tahun ini juga akan dilakukan pelatihan ketrampilan secara jemput bola melalui balai Latihan Kerja Kabupaten Sleman. Dengan 4 Mobile Training Unit (MTU) yang memiliki sarana pelatihan bangunan, listrik dan bengkel akan memberikan pelayanan pelatihan langsung di desa-desa. Beberapa hari yang lalu Pemkab juga telah meluncurkan Pasar Kerja Keliling online dan membuka Bursa Kerja Keliling di Dinas Nakersos.
Sedangkan kepala sekolah SMKN 2 Depok Drs. Aragani dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa penyelenggaraan Job Fair ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi kabupaten Sleman dalam mengurangi angka pengangguran, juga bagi masyarakat pencari kerja di Kabupaten sleman khususnya dan DIY pada umumnya untuk memanfaatkan adanya lowongan kerja. Disamping itu juga untuk member kemudahan bagi dunia kerja/perusahaan dalaam perekrutan tenaga kerja yang handal sesuai dengan kebutuhan dan kompentensinya. Sedangkan Job Fair itu sendiri akaan berlangsung selama 2 hari yaitu Selasa-Rabu, 27-28 Maret 2012. Dalam Job Fair tersebut perusahaan yang diundang sebanyak 18 perusahaan dan yang hadir 17 perusahaan. Dengan Job Fair yang hanya dua hari diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pencari kerja, baik yang sudah lulus SLTA maupun yang masih mengikuti Ujian, serta bagi lulusan perguruan tinggi. Yang jelas dalam job Fair ini pencari kerja tidak dipungut biaya, tambah Aragani.