Untuk yang pertama kalinya penggunaan alat Alsinta Transpanter diujicobakan di Kabupaten Sleman, tepatnya di lahan pertanian Dusun Tiwir, Sumbersari, Moyudan Sleman, Selasa, 13 Desember 2011. Alat pertanian Alsinta Tranpanter tersebut merupakan alat untuk tanam padi, dengan alat tersebut akan menghemat banyak biaya, baik dari jumlah bibitnya maupun dari sisi biaya yaitu upah tenaga kerja. Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan uji coba alat tersebut yang disampaikan  Kepala Balai Besar Alsinta Litbang Kementerian Pertanian RI Ir. Rudi Cahyo Widyo Utomo, MT. Lebih lanjut disampaikan Ir. Rudi bahwa dengan penggunaan alat tersebut biaya pertanian akan dapat ditekan cukup banyak, dari sisi waktu akan lebih cepat dibanding dengan tenaga manusia juga jumlah bibit yang digunakan juga lebih sedikit. Sedang keistimewaan alat tersebut dalam tanam padi dengan jarak yang sama dan tepat, mengenai jarak tanamnya juga bisa diatur sesuai dengan kemauan petani.

Hadir dalaam kesempatan tersebut antara lain Direktur Paska Panen Dirjen Tanaman Pangan Kamentarian RI Pending Dadi Permana, Kepala Dinas Pertanian Prop. DIY Ir. Nanang Suwandi, MMA juga Kepala Bidang TPH Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. Edy Sri Harmanto, MM.

Dikatakan pula oleh Ir. Rudi Cahyo Widyo Utomo, MT bahwa dengan keberadaan dan pengenalan alat pertanian tanam padi yang masih asing bagi petani tersebut, dinas Pertanian akan selalu melakukan pembinaan sehingga nantinya para petani tidak asing lagi dengan alat tersebut, juga agar petani terbiasa dengan alat tersebut. Dengan penggunaan alat tersebut segala biaya dapat ditekan. Dengan demikian pada akirnya pendapatan petani akan naik karena biaya yang diperlukan tidak sebesar bila dengan peralatan manual/tenaga manusia.

Sementara itu Ir. Edy Sri Harmanto  dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman akan selalu melakukan pembinaan bagi petani untuk meggunakan alat tersebut karena para petani saat ini masih asing dengan peralatan tersebut. Kalau para petani sudah terbiasa dengan alat tersebut maka mereka akan merasakan manfaatnya. Dan untuk meningkatkan pengetahuan dan alih teknologi pertanian dinas selalu melakukan pembinaan dan penyuluhan pada para petani.