Memasuki musim penghujan tahun 2011, Pemkab kembali disibukkan dengan berbagai upaya mitigasi bencana lahar dingin. Upaya mitigasi bencana dilakukakan melalui berbagai cara. Bukan hanya melalui berbagai tindakan teknis melalui normalisasi sungai melainkan juga melalui koordinasi komunikasi melalui radio komunitasi. Terkait hal tersebut, Dinas Hubkominfo Kabupaten Sleman menyelenggarakan Rapat Koordinasi Komunitas Pengguna Frekuensi Radio dalam rangka antisipasi bencana lahar dingin pada Selasa, 1 November 2011 di Aula Lantai III Setda Sleman. Hadir dalam acara ini Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Drs. H Hardjito, Kepala Dinas Hubkominfo Drs. H Agoes Soesilo E, MSi dan perwakilan dari Balai Monitoring Spektrum Frekuensi regional Yogyakarta serta BPBD Prov DIY sebagai narasumber.
Acara ini merupakan salah satu sinergi pemerintah dengan komunitas radio yang berujuan untuk menciptakan hubungan yang sinergis antara komunitas pemakai radio komunikasi dan pemerintah dalam pemanfaatan frekuensi radio dalam rangka dukungan komunitas radio komunikasi untuk penanggulangan bencana alam di Kabupaten Sleman. Dalam acara ini dijelaskan tentang bagaimana peran komunitas radio komunikasi dalam penanggulangan bencana alam di Kabupaten Sleman dan sosialisasi pemanfaatan frekuensi dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Kelas II Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Drs. H Hardjito menyadari pentingnya posisi dan peran ORARI dalam penyebaran informasi dan komunikasi khususnya dalam antisipasi bahaya lahar dingin maka beliau mengharapkan rapat koordinasi ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk memantapkan koordinasi serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para pemakai radio komunikasi dan juga para peserta rakor. Drs. H. Hardjito juga menghimbau agar masyarakat dan pengguna radio komunikasi ikut serta dalam melakukan langkah-langkah dan upaya penyelamatan dalam mengantisipasi bahaya lahar dingin. Informasi yang disampaikan juga harus tepat guna dan tepat waktu sehingga tidak terjadi keterlambatan informasi pada saat terjadinya bencana.