FORTANI Melakukan Audiensi Dengan Pemkab Sleman
Pemerintah Kabupaten Sleman menerima audiensi dari Forum Rembug Petani Sleman Indonesia (FOR TANI) dari Pakembinangun Sleman. FOR TANI Pakembinangun mewakili sembilan kelompok tani yaitu Ngudi Makmur Banjarsari, Dadi Makmur Purwodadi, Ras pakembinangun Pakem, Rukun Padasan Pakembinangun, Timbul Pandanpura Hargobinangun, Jetisan Hargobinangun, Gondang Legi Hargobinangun, Manunggal Sambi Pakembinangun, dan kelompok tani Gombang Tirtoadi Mlati. Audiensi ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, SS., MHum, Kepala Dinas SDAEM, Ir. Widi Sutikno, M.Si, Sekretaris Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Ir. CC Ambarwati, MM dan Kepala Bagian Perekonomian Ir. AAA Laksmi Dewi, MM. Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Sambung Rasa petani yang telah dilaksanakan pada 5 Juni 2011 dengan Wakil Bupati Kabupaten Sleman.
Danuri sebagai perwakilan dari FOR TANI Pakembinangun menyampaikan beberapa masalah pertanian yang dialami kelompok-kelompok petani di wilayah Pakembinangun. Dari sembilan kelompok tani di wilayah tersebut, sebagian besar mengalami masalah yang serupa yaitu kekeringan di lahan pertanian yang diakibatkan saluran irigasi dan DAM hanyut karena diterjang banjir lahar dingin Merapi. Selain itu para petani juga mengeluhkan tentang serangan hama wereng dan rendahnya harga jual komoditas sayuran akibat kekeringan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut Danuri menyampaikan permohonannya kepada Pemkab agar diberikan bantuan berupa pipanisasi pengairan, pembuatan tanggul penahan banjir, pengerukan, perbaikan saluran dan peminjaman pompa air dari Dinas SDAEM.
Menanggapi masalah tersebut, Ir. Widi Sutikno,M.Si menyampaikan bahwa Dinas SDAEM berupaya melakukan langkah tanggap darurat dalam normalisasi sungai dan pengairan lahan pertanian. Langkah tanggap darurat ini berupa pemasangan bronjong dengan pertimbangan kondisi cuaca yang tidak menentu. Dikhawatirkan jika saat ini dibuat tanggul-tanggul penahan arus justru akan hanyut pada musim hujan bulan Oktober mendatang. Sedangkan untuk penggunaan pompa air, Dinas SDAEM dan Dinas Pertanian telah menyediakan sejumlah 29 pompa air yang dapat segera digunakan petani jika sumber air tanah telah tersedia.
Ir. CC Ambarwati, MM juga mengingatkan para petani untuk mengantisipasi hama wereng coklat yang saat ini tengah mewabah. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena wilayah Sleman merupakan wilayah kronis endemis. Oleh karena itu Dinas pertanian menganjurkan para petani untuk menanam palawija dan tidak menanam varietas padi lokal yang umumnya tidak tahan terhadap hama wereng tetapi menanam padi varietas unggul yang tahan hama.
Dalam audiensi ini juga disinggung mengenai bantuan sosial dan penguatan modal yang diberikan Dinas Pertanian kepada kelompok petani. Ir. CC Ambarwati menerangkan bahwa bantuan ini akan diberikan dengan kriteria-kriteria yang telah disusun berdasar RUK (Rencana Usaha Kelompok). Kriteria tersebut diantaranya adalah penerima dana bantuan harus merupakan Gapoktan yang memiliki eksistensi dan memiliki kemampuan sehingga dapat memberikan kontribusi bagi daerahnya. Pemberian dana bantuan kepada Gapoktan yang terpilih diharapkan dapat meningkatkan produktifitas petani sehingga dapat dijadikan kelompok percontohan bagi Gapoktan yang lain.