Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman menyelenggarakan Festival Seni Tradisional Islami, dengan Tema Kegiatan : Budaya Agama membangun Karekter Bangsa.  Festival ini dilaksanakan selama 2 hari yakni Selasa, dan Rabu 5 dan 6  juli 2011 di Gedung Serbaguna Kab. Sleman. Dalam penyelenggaraan Festival Seni Tradisional Islami akan melaksanakan lomba Hadhroh Klasik dengan peserta berjumlah 42 peserta dan lomba Qosidah
Klasik yang diikuti 10 peserta.
Festival ini diselenggarakan untuk menumbuhkembangkan seni tradisional islami dikalangan masyarakat Yogyakarta, serta meningkatkan semangat dan peran umat Islam dalam upaya memperbaiki dan membangun karakter budaya masyarakat yang siap menerima segala bentuk kemajemukan dan keberagaman. Para peserta Festival Seni Tradsisional Islami yang menjadi juara akan mendapat penghargaan dan Piala. Festival Seni Tradional Islami dibuka dengan pemukulan gong oleh Kepala Kementerian Agama Kab. Sleman Drs. H Arif Djufandi. Dalam sambutannya Arif Jufandi mengatakan bahwa Islam sangat menghargai adanya kesenian, karena seni itu indah, seni adalah bagian dari kehidupan manusia, hidup tanpa seni bahkan hampa. Pepatah mengatakan bahwa Allah itu indah, untuk itu dari Kementerian Agama Kab. Sleman sangat menghargai atas terselenggaranya Festival Seni Tradisional Islami. Festival ini merupakan festival yang pertama di Kab. Sleman. Diharapkan dengan festival Seni Tradisional Islami yang diselenggarakan tahun ini betul-betul bisa menggugah seluruh masyarakat untuk dapat menghargai dan menggugah kesenian-kesenian Sleman, khususnya kesenian Islami agar bisa berkembang dengan baik.
Bupati Sleman yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sleman Drs. Untoro Budiharjo, dalam sambutannya mengatakan bahwa Festival Seni Tradisional Islami tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan mengembangkan, sekaligus untuk memperkenalkan atau mensosialisasikan kesenian tradisional Islami yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Sleman. Disamping itu penyelenggaraan Festival tersebut diharapkan bisa sebagai ajang peningkatan kualitas karya seni. Diharapkan pula, selain menjadi media dakwah, Festival tersebut bisa memberikan nilai positif bagi perkembangan dunia kepariwisataan di Kabupaten Sleman. Festival ini, juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan refleksi dari seluruh kegiatan atau aktifitas seniman serta masyarakat dalam mengembangkan seni tradisional Islam, sehingga pada gilirannya, dari refleksi ini akan menghasilkan ide atau konsep berkeseniaan secara lebih baik lagi, lebih bernilai dan lebih menarik. Dengan demikian, tidak hanya semakin menambah daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan, bahkan bisa semakin memberikan citra positif bagi upaya dakwah islamiyah. Islam tidak hanya dipandang sebagai ajaran agama yang penuh dengan aturan, dan kewajiban. Namun, dengan kegiatan ini, bisa dilihat bahwa Islam adalah indah, menarik, dan menyenangkan. Kegiatan ini, harus terus
dikembangkan, untuk menunjukkan bahwa Islam juga identik dengan keindahan dan kasih sayang.***