Pemerintah Kabupaten Sleman hari Senin, 20 Juni 2011 di Aula Lt. III menyelenggarakan Peringatan hari Lingkungan Hidup Se Dunia Kab. Sleman tahun 2011. Tujuan peringatan hari Lingkungan Hidup se Dunia adalah untuk memberikan motivasi pada masyarakat tentang arti pentingnya pengelolaan lingkungan hidup pada masa sekarang dan masa yang akan dating, ditunjang dengan penyediaan dana pelaksanaan dari anggaran satuan Kerja kantor Lingkungan Hidup Tahun 2011.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2011 ini adalah “Forest Nature at Your Service”. Tema ini disesuaikan dengan kondisi di Indonesia menjadi “Hutan Penyangga Kehidupan”. Tema ini mengajak semua pihak secara bersama baik masyarakat, swasta maupun pemerintah untuk berperan dalam upaya pelestarian hutan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dengan tema ini mengingatkan kita bahwa di Kabupaten Sleman juga memiliki hutan yang harus kita jaga kelestariannya.

Maksud kegiatan ini adalah :

1.     Menumbuhkembangkan kesadaran  dan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya Pengelolaan Lingkungan Hidup,

2.     Mengenalkan lingkungan hidup di dunia pendidikan,

3.     Sosialisasi peraturan dan kebijakan teknis pengelolaan lingkungan, dan

4.     Menjalin hubungan komunikasi antar pemangku kepentingan (Stake holders) terkait masalah-masalah lingkungan hidup.

Pada hari lingkungan hidup ini juga dilaksanakan berbagai kegiatan seperti :

1.     Lomba Lingkungan Hidup/Kalpataru,

2.     Lomba Cerdas Cermat Siswa Bidang Lingkungan Hidup,

3.     Lomba Sekolah Peduli dan berbudaya Lingkungan (Adiwiyata),

4.     Pendistribusian Tanaman, dan

5.     Uji petik kendaraan bermotor.


Dalam Peringatan hari Lingkungan Hidup Se Dunia Kab. Sleman hari ini telah dibagikan beberapa Penghargaan yang menjadi juara oleh Bupati, dan diantaranya kepada Camat Berbah Drs. Krido Suprayitno, SE, Msi yang beberapa hari lalu juga mendapat Penghargaan Juara Kalpataru oleh Presiden RI di Jakarta, demikian laporan Ketua penyelenggara Dra. Epiphana Kristiyani, MM.

Peringatan hari lingkungan hidup di Kabupaten Sleman tidak hanya ditandai dengan penghargaan pemenang lomba lingkungan hidup, tetapi juga mengajak setiap warga SLeman untuk gemar menanam tanaman keras. Setiap tamu yang hadir dalam acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Se- Dunia ini juga diberikan voucher untuk ditukar dengan tanaman yang telah disediakan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten SLeman.

Bupati Drs. H Sri Purnomo, Msi, dalam sambutannya menyakatan bahwa Sleman masih memiliki tugas berat terkait dengan upaya pelestarian hutan. Terlebih akibat erupsi Merapi tahun 2010 lalu, seluas 840ha hutan rakyat dan sekitar 1000 Ha lebih lahan TNGM mengalami kerusakan dan baru sekitar 300ha yang telah ditanami kembali. Selain itu, di wilayah Kabupaten Sleman ini juga terdapat 1000 ha lebih lahan kritis dan sangat kritis sedangkan 57.000 ha lebih adalah lahan yang berpotensi kritis. Oleh karena itu, dengan momentum Hari Lingkungan Hidup se-Dunia ini Bupati mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan serta upaya untuk pemulihan dan pelestarian hutan. Terutama untuk menyelamatkan lingkungan kita dengan gerakan menanam pohon, khususnya di lokasi lahan kritis.

Pada kesempatan ini Bupati juga menyampaikan  terimakasih kepada semua pihak, masyarakat dan dan swasta yang telah tergerak untuk melaksanakan penghijauan dan penanaman pohon di lahan kritis khususnya di wilayah terdampak erupsi Merapi 2010. Namun demikian, menurut Bupati, perlu dipikirkan pula strategi dan mekanisme untuk memelihara pohon yang telah ditanam agar dapat tumbuh dan lestari. Oleh karena itu bupati berharap agar masyarakat dan swasta juga turut bertanggungjawab dalam upaya pemeliharaan pohon maupun tanaman yang sudah ditanam. Dengan demikian upaya penghijauan dan pelestarian hutan yang telah dilakukan benar-benar berhasil tumbuh dan berkembang.


Selain menyelamatkan hutan, bupati juga mengajak untuk senantiasa melindungi konservasi sumber daya alam di hutan, lahan, sungai maupun embung, melakukan penghematan energi listrik dan menggunakan bahan bakar secara arif serta penerapan 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam mengelola sampah.

Bupati berterimakasih kepada masyarakat yang telah mulai menerapkan pola hidup bersih dan mengelola sampah di lingkungannya. Terlebih lagi pada tahun ini Kabupaten Sleman kembali memperoleh penghargaan Kalpataru tingkat nasional melalui kategori Pembina Lingkungan yang diraih oleh Camat Berbah. Bupati mengucapkan selamat kepada Saudara Krido Suprayitno atas penghargaan ini. Bupati berharap agar penghargaan ini juga memberi motivasi kepada aparat yang lain dan juga masyarakat di Sleman untuk terus berprestasi dan senantiasa menerapkan pola hidup bersih.

Bupati juga berpesan agar prestasi ini tidak membuat kita terlena. Tantangan kedepan semakin berat yaitu untuk menjaga kebersihan kabupaten Sleman. Terlebih karena Sleman sudah lama tidak memperoleh predikat sebagai kabupaten bersih dalam wujud penghargaan Adipura yang terakhir kali pada tahun 2007 lalu. Namun demikian, tantangan yang sebenarnya bukan untuk sekedar memperolah penghargaan Adipura, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mewujudkan predikat sebagai kabupaten bersih melalui sikap dan pola hidup masyarakat yang senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Bupati mengajak agar mulai dari sekarang aparat dan masyarakat harus bekerja keras dan berupaya untuk menjadikan Kabupaten Sleman sebagai Kabupaten yang bersih dan nyaman sehingga tahun depan Sleman memiliki peluang untuk memperoleh penghargaan Adipura.

PAda kesempatan tersebut bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat yang telah mau berpartisipasi secara aktif menjaga dan mengem­balikan kelestarian alam. Juga kepada para prestator lomba lingkungan, bupati mengharapkan agar saudara-saudara yang meraih prestasi di bidang lingkungan hidup ini dapat memo­tivasi masyarakat di sekitarnya untuk ikut peduli dalam menjaga kelestarian lingkungan serta lebih berperan dalam gerakan pelestarian hutan dalam kehidupan sehari-harinya.