Kecamatan Munculkan Potensi Batiknya di Pameran Potensi Daerah
Seiring dengan semakin banyaknya pecinta ragam batik, kali ini pada Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman, terdapat semakin banyak stan yang menampilkan batik dan lurik sebagai salah satu produk unggulannya. Diantara 17 kecamatan yang turut andil dalam pameran terdapat tidak kurang dari empat kecamatan yang menampilkan kekhasan produk batik dari masing-masing daerahnya. Keempat kecamatan tersebut diantaranya adalah Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Seyegan, Kecamatan Minggir dan Kecamatan Minggir.
Hendi seorang karyawan dari Donna Crosset yang mewakili kerajinan rajut dan lurik dari kecamatan Ngemplak mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam pameran ini merupakan yang pertama kalinya. Selama pameran berlangsung Donna Croset yang merupakan usaha home industry menampilkan produk yang berupa tas, pakaian, sandal, dompet, seperti yang kesemuanya dibandrol dari harga Rp. 5.000,- hingga Rp. 625.000,-.
Jika kecamatan Seyegan tampil unik dengan kain lurik yang dimodifikasi dengan rajutan, Kecamatan Seyegan tampil menarik dengan perpaduan batik tulis dan kain lurik yang diambil dari Klaten. Meskipun bahan baku pembuatan masih diambil dari Klaten akan tetapi desain dan proses pembuatan tetap dikerjakan oleh Batik Sri Sadana yang dikepalai oleh Mahruz. Walaupun masih berupa usaha rumahan akan tetapi Batik Sri Sadana telah berhasil membantu perekonomian warga di sekitarnya dengan mempekerjakan sekitar 12 orang untuk proses menjahit dan pewarnaan.
Lain halnya dengan kecamatan Minggir yang menampilkan produk dari mendong yang kemudian diproduksi menjadi beragam tas, sajadah, taplak, peci bahkan dompet dan lampion. Produk mendong ini diproduksi oleh Himari, sebuah UKM yang dikepalai oleh Subiyatta sejak tahun 2000 yang lalu. Bagi Subiyatta, pameran ini bukanlah pameran yang pertama kali. Sebelumnya Himari telah tampil di berbagai pameran kerajinan di JEC, Dinas Perindustrian dan di berbagai sekolah atau kecamatan. Subiyatta menyatakan bahwa usahanya mampu bertahan selama 11 tahun dengan banyak bantuan yang diberikan berbagai pihak termasuk program pendampingan dari UII, serta bantuan alat produksi berupa oven dan mesin jahit. Selama ini Himari telah mengekspor produknya hingga ke Amerika. Prestasi yang sama juga telah dilakukan oleh Sogan Village Batik yang telah berhasil menembus pasar batik di Jepang setiap bulannya.