Dalam kesempatan jumpa pers di Kantor Bagian Humas Setda Sleman, Drs. Kriswanto selaku Kepala Disnakersos juga menerangkan tentang kebutuhan logistik para pengungsi yang selama ini ditangani oleh Disnakersos. Berdasar data dari Disnakersos, tercatat bahwa sejumlah 2290 shelter dari 2613  shelter yang telah disediakan sudah dihuni sedangkan pengungsi lain masih berada di barak pengungsian masing-masing.

Selama satu bulan terakhir Disnakersos telah menanggung Jadup untuk setiap keluarga  yang tinggal di shelter dengan perincian Rp. 5.000,00 per orang per hari. Sejauh ini sejumlah 2.290 shelter telah dihuni dari 2.613 shelter yang telah disediakan. Jadup ini juga ditambah dengan bantuan 17 jenis barang isi huntara diantaranya beras, mie instan, peralatan memasak, gula, teh, kasur, tikar, pakaian, dan peralatan mandi.

Sedangkan untuk pengungsi yang masih berada di barak pengungsian, Disnakersos tetap menjamin kebutuhan logistik melalui pengadaan dapur umum di Glagaharjo, Singlar, Besalen, Kepuharjo, Pagerjurang dan Glagah Malang. Bantuan logistik yang tersedia di dapur umum setiap daerah terdiri dari beras, minyak, gula, mie instan dan uang lauk pauk sebesar Rp.3.000,00 per orang per hari. Untuk bayi dan anak-anak, Disnakersos juga menyediakan makanan tambahan yang berbeda sesuai dengan klasifikasi umur anak dan bayi. Mekanisme pengiriman bantuan ini dilakukan setiap tiga hari oleh Disnakersos sedangkan prosedur dan mekanisme pembagian bantuan diserahkan kepada aparat desa setempat sesuai dengan data pengungsi di setiap daerah.

Saat ini, Disnakersos Kab Sleman telah mengajukan perpanjangan Jadup kepada Menkokesra untuk beberapa bulan mendatang. Sedangkan untuk sementara ini, keberlanjutan Jadup digantikan diganti dengan pemberian beras sebanyak 44 ons per hari per orang yang diambilkan dari CBN (Cadangan Beras Nasional Bulog) dan 1 karton mie instan per KK setiap minggunya.

Ditambahkan oleh Drs.Kriswanto, bahwa pemberian jadup hanya usaha untuk menanggulangi kebutuhan pengungsi selama mereka belum memiliki penghasilan tetap. Diharapkan setelah diselenggarakannya berbagai program padat karya, warga pengungsi dapat memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing.