Pengalihan Arus Lalin Pasca Putusnya Jembatan Pabelan
Akibat rusaknya jembatan Pabelan, Muntilan, maka jalur Yogyakarta-Semarang lewat Magelang menjadi terputus. Menyikapi hal ini, Dinas Hubkominfo Kabupaten Sleman, bersama dengan Dishubkominfo Provinsi DIY, Dishubkominfo Provinsi Jateng, Dishubkominfo Kota Yogyakarta, Dishubkominfo Kulonprogo dan Dishubkominfo Klaten pada hari ini, Senin 4 April 2011 menyelenggarakan rapat koordinasi bersama membahas permasalahan tersebut di Aula Dishubkominfo Kabupaten Sleman.
Kepala Dishubkominfo Provinsi DIY, Tjipto Hariwibowo menjelaskan bahwa perbaikan jembatan Pabelan akan memerlukan waktu kurang lebih 4 bulan sehingga diperkirakan baru dapat berfungsi kembali pada bulan Agustus 2011. “Insya Allah menjelang lebaran jembatan Pabelan sudah bisa difungsikan kembali dengan struktur rangka baja” terangnya.
Selama proses pembangunan kembali jembatan Pabelan ini, arus lalulintas Yogyakarta-Semarang dialihkan melalui jalur alternatif yaitu : bagi angkutan perorangan dan barang ringan dapat melewati jalur perempatan Jombor – pertigaan Balangan – jembatan Kebonagung – perempatan Dekso – pasar Jagalan – Borobudur dan kearah Salaman. Sedangkan bagi angkutan berat dan bus harus melewati jalur ke Purworejo.
Pengalihan jalur lalulintas ini sudah dikoordinasikan dengan Polda DIY dan Polda Jateng yang akan membantu mengatur kelancaran arus lalulintas jalur alternatif ini. Dishubkominfo Provinsi DIY dan Dishubkominfo Provinsi Jateng akan memasang rambu-rambu penunjuk jalan dan pemasangan portal di sepanjang jalan alternatif ini.
Terkait dengan angkutan penumpang perorangan tetap dapat menggunakan angkutan minibus yang beroperasi dari terminal Jombor sampai di sebelah selatan jembatan Pabelan, kemudian jalan kaki menyeberang jembatan untuk dilanjutkan dengan angkutan jurusan Magelang-Semarang. Mengenai tarif angkutan, Kepala Dishubkominfo Kabupaten Sleman, Drs. Agoes Susilo Endriartono, beberapa waktu terakhir ini ditengarai bahwa banyak angkutan umum yang menaikkan tarifnya. Oleh karena itu dalam rapat koordinasi ini juga dibahas mengenai besaran tarif angkutan. Bagi penumpang dari terminal Jombor sampai dengan sebelah selatan jembatan Pabelan akan dikenakan tarif sebesar Rp 6000,- per orang, sedangkan angkutan Magelang-Semarang dikenakan tarif Rp 18.000,- jadi totalnya adalah Rp 24.000,- Penetapan besaran tarif ini tidak berlaku bagi tarif bus dan bus eksekutif. Bus penumpang eksekutif akan melewati jalur Yogyakarta – Kartasura – Boyolali – Semarang dengan tarif yang semula Rp 35.000,- menjadi Rp 45.000,- per orang.
Kepala Bidang Binamarga DIY, Salamun, menambahkan bahwa jalur alternatif ini memang tidak nyaman karena banyak jalan naik-turunnya, namun demi kelancaran dan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya dihimbau kepada para pengguna jalan untuk mengikuti instruksi dan petunjuk dari petugas demi keselamatan bersama. Terkait dengan kerusakan sarpras akibat erupsi Merapi dan ancaman sekunder bahaya lahar dingin ini, Provinsi DIY telah mengajukan usulan dana sebesar Rp 11 Milyar kepada BNPB guna memperbaikan sarpras ruas jalan alternatif ini. Status jalan alternatif sekarang ini adalah jalan provinsi namun kedepan dengan urgensi dan tingkat kepadatan akan diusulkan menjadi jalan negara.