Sebagian wilayah Kecamatan Pakem kembali diterjang angin puting beliung. Kali ini angin puting beliung menyerang sebagian pedukuhan di Desa Harjobinangun. Pedukuhan yang diterjang angin beliung antara lain pedukuhan Ngrandudayan, Harjobinangun. Angin putting beliung yang terjadi Minggu 2 Januari 2011 tersebut memporakporandakan rumah milik Suwando, dimana semua atap dan kerangka rumah hancur, dan nyaris rumah tersebut hanya tinggal tembok.

Untuk melihat kondisi koban yang terkena angin puting beliung Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo Senin, 3 Januari 2011 menyempatkan meninjau lokasi kejadian. Dalam peninjauan tersebut Bupati Sleman didampingi Asekda Bidang Pembangunan dr. Sunartono, M.Kes, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Drs. Urip Bahagia, Kepala Bagian Humas Dra. Endah Sri Widiastuti, MPA dan Camat Pakem Drs.Budiharjo.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman mengharapkan kepada masyarakaat untuk bergotong royong, terutama segera membersihkan rumah yang tertimpa pohon, dan untuk sementara agar korban yang rumahnya roboh untuk sementaraa tinggal di rumah anaknya yang kebetulan bergandengan. Selain menyebabkan rumah rusak,  angin putting beliung juga menyebabkan sebagian pohon yang tumbang, namun tidak menimpa rumah warga.

Camat Pakem Budiharjo Kepada Bupati Sleman menyampaikan bahwa kejadian angin puting beliung terjadi Minggu siang sekitar jam 14.30 di Padukuhan Randudayan menimbulkan kerugian lebih dari 5 juta rupiah. Selain itu  rumah  Eko Winarto tertimpa pohon pakel yang mengakibatkan pecahnya 16 biji asbes dan 2 fiber dengan kerugian belum bisa dihitung. Sementara di rumah Sukardi rumah bagian belakang tertimba pohon mlinjo yang menimbulkan pecahnya beberapa genteng dengan kerugian sekitar satu juta rupiah. Disamping menimbulkan kerusakan rumah akibat angina puting beliung juga menimbulkan beberapa pohon tumbang, total pohon yang tumbang mencapai 11 pohon.

Selain mengunjungi korban dan lokasi yang diterjang puting beliung di wilayah Harjobinangun Pakem, Bupati Sleman juga meninjau kondisi terakhir Mapolsek Cangkringan yang terkena lahar dingin Merapi. Menurut Kapolsek Cangkringan Sudalijo, bahwa material yang masuk halaman Mapolsek Cangkringan akibat meluapnya Kali Opak yang berhulu di Gunung Merapi. Disamping posisi berdampingan dengan Kali Opak  diatasnya juga ada saluran selokan yang bersumber dari Kali Opak. Otomatis kalau kali opak banjir maka selokan yang ada diatasnya juga teraliri banjir dari Kali Opak. Ketebalan material yang ada di halaman Mapolsek Cangkringan mencapai sekitar 50 CM. Untuk mengantisipasi agar material tidak masuk ruangan, maka dengan kerjabakti ditanggul dengan bagor/karung  yang diisi pasir.