Disbudpar Ajak Anak-Anak Pengungsian Berwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman bekerjasama dengan pelaku pariwisata sepertinya ASITA DIY, HPI DIY, PHRI DIY telah mengemas serangkaian famtrip untuk anak-anak pengungsian ke obyek-obyek wisata di DIY. Famtrip tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan kontibusi terhadap penyembuhan kondisi mental dan psikologis atau mental healing khususnya bagi anak-anak di pengungsian akibat dampak erupsi Gunung Merapi. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Sleman Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA dikantornya Kamis 2 Desember 2010.
Famtrip tersebut telah dilaksanakan 3 (tiga) kali, yaitu Minggu 28 November, Selasa 30 November dan Rabu 1 Desember 2010 dengan peserta masing-masing 40 (empat) puluh anak yang secara berturut-turut berasal dari barak pengungsian stadion Maguwoharjo, Balai Desa Sariharjo dan Stadion Maguwoharjo. Obyek wisata yang dikunjungi pada hari pertama adalah Candi Prambanan, Museum Pendidikan Indonesia UNY, Taman Pintar, hari kedua Candi Prambanan, Museum Pendidikan UNY, Museum Dirgantara Mandala, dan hari ketiga Candi Prambanan, Percetakan SKH Kedaulatan, Studio Jogja TV, dan Taman Pintar.
Shavitri menambahkan bahwa penyelenggaraan famtrip tersebut selain dimaksudkan untuk memberikan hiburan kepada anak-anak Merapi, juga dimaksudkan bahwa DIY memang memiliki banyak obyek wisata yang layak dan saat ini aman dikunjungi oleh wisatawan. Famtrip tersebut dilaksanakan dengan konsep zero budget dengan dukungan penuh para stakeholder dan pelaku pariwisata di DIY, yaitu ASITA DIY, HPI DIY dan PHRI DIY serta pengelola obyek wisata. Sedangkan pengemasan perjalanan dilakukan melalui kerjasama dengan Sahabat Tour and Travel pimpinan Chandra Prabantoro.
Sehubungan dengan hal tersebut pihaknya menyampaikan terima kasih atas partisipasi aktif dan aksi nyata dari berbagai pihak yang telah membantu demi terlaksananya famtrip bagi Anak-Anak Sahabat Merapi ke Obyek Wisata di DIY.