Terkena Material Merapi, Sleman Selamatkan Salak dengan Pemangkasan
Sabtu Pagi, 27 November 2007 Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo MSI mengawali pemangkasan pelepah daun salak pondoh bertempat di dusun Pancoh Wetan Desa Girikerto Kecamatan Turi. Pemangkasan tanaman salak yang rusak akibat terkena material erupsi merapi ini bertujuan agar tanaman bisa segera tumbuh dan kembali pulih.
Dalam kesempatan tersebut Sri Purnomo menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan dorongan dan semangat kepada masyarakat yang terkena musibah agar tetap optimis dalam menatap masa depan. Bupati mengajak masyarakat untuk mengambil hikmah dari kejadian erupsi merapi yaitu ke depan diharapkan lahan pertanian salak menjadi lebih subur sehingga produktivitas salak semakin baik di masa yang akan datang.
Sri Purnomo mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan padat karya yang bertujuan untuk membangkitkan kembali atau menciptakan pekerjaan bagi masyarakat sesuai dengan kondisi lingkungan masing-masing. Masyarakat yang berkebun salak diharapkan segera kembali mengurus kebunnya, yang bertani segera kembali beraktivitas di sawah begitu juga yang mengembangkan perikanan segera mengurus ikannya. Dengan berjalannya aktivitas masyarakat sesuai dengan pekerjaannya ini diharapkan perekonomian akan segera kembali pulih.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Sleman Riyadi Martoyo mengatakan kebun salak pondoh di Sleman ada 2000 hektar, 1400 hektar diantaranya atau sekitar 3 juta rumpun salak mengalami kerusakan akibat terkena material erupsi Gunung Merapi. Riyadi berharap dengan adanya pemangkasan ini produktivitas pohon salak dapat kembali pulih dalam waktu 1-2 tahun ke depan. Disebutkan juga bahwa pemkab sleman telah merencanakan program-program untuk memperbaiki kebun salak sehingga ekonomi masyarakat dapat tumbuh lebih baik lagi.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perikanan melaporkan bahwa beberapa komunitas petani salak yang bermitra dengan pihak ke tiga untuk eksport salak saat ini masih dapat mengirimkan produk salaknya yang salah satunya dengan Alfamidi sebesar 1 ton dan juga dengan mitra lain yang persyaratan produk yang ditetapkan tidak berlebih.
Kegiatan pemangkasan salak yang dilaksanakan hari ini diikuti oleh 9 kelompok tani salak di wilayah Kecamatan Turi. Sementara itu sampai saat ini sebagian warga Turi masih mengungsi di 9 titik pengungsian baik itu di balai desa, sekolah, pondok maupun di masjid karena sebagian wilayah Kecamatan Turi masuk wilayah radius 10 km dari puncak Merapi yang direkomendasikan oleh Badan Geologi agar warga untuk sementara waktu mengungsi.