Dalam merekrut tenaga kerja pada perusahaan dan pabrik jangan menerapkan diskriminasi antara tenaga kerja Pria dan Wanita, karena mereka punya hak yang sama. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sleman Hj. Yuni Satia Rahayu, SS.M.Hum saat melakukan kunjungan kerja di PT. Tigaraksa Satria, Tbk dan PT. MAK Kalasan Rabu 29 September 2010. Dalam kunjungan kerja tersebut Wakil Bupati Sleman didampingi antara lain Kepala Dinas Perindakop Pranowo, SH, MM, Kepala Bidang Tenaga Kerja Drs. Basuki, juga Kepala Bagian Humas Dra. Endah SW. Lebih lanjut disampaikan Wakil Bupati Sleman bahwa Kalau memang tenaga kerja wanita  mampu mengerjakan kenapa tidak direkrut sebagai tenaga kerja. Sebab kalau perusahaan /pabrik melakukan diskriminasi dapat masalah meskipun perbandingan antara kerja pria dan wanita tidak ada ketentuannya. Kepada PT. Tigaraksa Satria, Tbk yang pada kesempatan tersebut diterima Priyo Utomo selaku Manager Wabup Sleman mengharapkan  agar perusahaan juga memperhatikan Corporate Social Responsibility-nya yaitu agar diperhatikan  juga akan penerangan jalan sekitar perusahaan, karena kalau jalannya gelap maka tingkat kerawanan akan lebih tinggi, paling tidak kalau jalannya terang maka tingkat kerawanan dan kejahatan akan berkurang. Disamping itu kalau persyaratan sebuah perusahaan ada serikat buruh, harus juga dipenuhi meskipun sudah ada perkumpulan, tetapi itu sudah menjadi persyaratan. Diharapkan dengan adanya serikat buruh di perusahaan agar tenaga kerja bisa berbagi rasa dan berorganisasi.

Menyinggung produk susu yang tidak layak konsumsi atau susu yang dianvalkan kalau mungkin bisa kerjasama dengan petani/peternak maka diharapkan perusahaan mau menggandeng petani/peternak untuk memanfaatkan produk tersebut sebagai makanan/minman tambahan bagi ternak/ikan. Dengan memberi kesempatan kepada petani maka secara langsung perusahaan sudah membantu petani. Karena dengan membeli susu yang tidak layak konsumsi tersebut bisa dimanfaatkan para petani/peternak terutama di sleman, mengingat domisili perusahaan ada di sleman. Juga diharapkan kalau ada permasalahan di lapangan maka perusahaan agar selalu koordinasi dengan ujung tombak di lapangan yaitu dengan Camat ataupun kepala desa, karena merekalah yang lebih tahu akan kondisi di lapangan, termasuk kordinasi dengan mayarakat sekitar.

Sedangkan Priyo Utomo selaku Manager PT. Tigaraksa Satria dalam kesempatan tersebut antara lain mengatakan bahwa selama ini produksi susu pertahunnya mencapai 3.000 ton  dan mulai tahun ini bisa mencapai 4.000 ton/tahun dan diharapkan mulai tahun depan akan mencapai 15.000 ton/tahun. Dan mulai tahun 2015 nanti ditergetkan produksinya mencapai 24.000 ton/tahun. Sampai saat ini tenaga kerja yang dipekerjakan mencapai 150 orang dan mayoritas tenaga kerja pria karena tenaga kerja wanitanya hanya 12 orang, 80% nya berasal dari sekitar perusahaan. Sementara  itu di PT MAK Kalasan yang memproduksi peralatan Rumah Sakit yang dalam kesempatan tersebut diterima Albertus Sakti selaku Manager mengatakan bahwa saat ini PT. MAK memperkerjakan  600 tenaga kerja 400 diantaranya tenaga kerja tetap 60% nya berasal dari Kalasan dan Prambanan dan kebanyakan merekrut tenaga lulusan STM dan yang jelas 90%nya dari Sleman.