Petani Madurejo Prambanan Panen Raya Inpari 10
Petani di wilayah Madurejo Prambanan memang luar biasa dan hebat. Terbukti pada waktu panen raya padi Jenis Varietas Inpari 10 hasilnya sangat baik, di tengah isyu menyerangnya hama wereng di wilayah Klaten. Hal tersebut disampaikan Nugroho mewakili kepala Dinas Pertanian dan kelautan Prop. DIY saat dilakukan panen raya padi jenis Varietas Inpari 10 di bulak Candi Singo Madurejo Prambanan Kamis 8 Juli 2010
Gerakan panen raya padi ini ditujukan untuk menggugah petani agar panen raya padi selalu baik. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. S. Riyadi Martoyo, MM dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa petani harus selalu waspada dalam menanggulangi hama tanaman terutama Wereng Coklat yang saat ini sudah memasuki Klaten. Untuk mengatisipasi daerah perbatasan dengan Klaten maka para petani diharapkan selalu waspada. Bila menjumpai hama yang cukup membahayakan maka diharapkan segera menghubungi Dinas Pertanian, perikanan dan kehutanan melalui Posko Kewaspadaan yang telah terbentuk di 8 tempat di kabupaten sleman. Sementara untuk wilayah Prambanan menurut Riyadi Martoyo tidak perlu ada yang dikawatirkan karena memang petaninya sudah hebat dan selalu waspada setiap ada gejala hama tanaman. Yang jelas menurut Riyadi Martoyo bahwa dalam pengendalian hama agar tidak meluas pada daerah lain ini Dinas selalu siap untuk membackup dengan dibentuknya Posko kewaspadaan. Dalam Posko tersebut telah siap berbagai sarana dan obat untuk membasmi hama wereng. Sehingga ia berharap para para petani mau aktif untuk menghubungi posko tersebut bila ada serangan hama. Dalam kesempatan tersebut Ir. Riyadi Martoyo juga mencanangkan WBW (Wilayah Bebas Wereng).
Dalam laporannya ketua kelompok tani ”Sedya Rukun” dan ”Tanem Tuwuh” desa Madurejo Prambanan antara lain mengatakan bahwa kelompok tani Sedya Rukun dan Tanem Tuwuh saat ini berhasil memiliki luas hamparan 54 Ha, sementara yang di panen pada saat panen raya ini seluas 20 Ha. Sistim budidaya yang dilakukan oleh kelompoknya adalah PTT. Sedang prinsip PHT yang dilakukan oleh kelompok adalah Budidaya tanaman sehat, pengamatan mingguan/rutin dan pelestarian dan pendayagunaan musuh alami (petani sebagai pelaku). Pola tanam yang diterapkan Padi-padi-Palawija. Sedang hasil ubinan pada panen raya tersebut 4,75 Kg – 5 Kg, hingga rata-rata ubinan 4,91 kg = 7,87 ton/ha GKP.