Arsip Kategori: Berita

13
Dec

Tambah Destinasi Wisata, Bupati Sleman Resmikan Museum Terbuka Bakalan

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Sabtu, 11 Desember 2021 meresmikan Museum Terbuka Bakalan Kalurahan Argomulyo Kapanewon Cangkringan Kabupaten Sleman. Peresmian ditandai dengan penandatanganan lokasi & peninjauan lokasi. Pembangunan Museum Terbuka Bakalan Cangkringan ini diharapkan dapat menambah destinasi Pariwisata di Kabupaten Sleman.
Pembangunan tetenger erupsi Merapi Tahun 2010 dengan tema “Sirno Jalmo Lenaning Paningal” yang terletak di Dusun Bakalan, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Cangkringan mengandung maksud bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar Gunungapi Merapi memahami akan resiko bencana erupsi Merapi, sehingga kedepannya diharapkan tidak ada lagi korban karena kealpaan masyarakat itu sendiri.
Pada tahun 2017 melalui APBD, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman melaksanakan pembangunan tulisan  “Sleman Volcanic Park” sebagai penanda Museum Terbuka Bakalan dengan nilai 150 Juta Rupiah. Selanjutnya pada tahun 2018 Pemkab Sleman melakukan pembelian 7 bidang tanah dengan keluasan 6.619 m² dengan nilai pembelian 2,6 miliar Rupiah untuk pengamanan material erupsi Gunungapi Merapi Tahun  2010.
Pada tahun 2019, melalui APBD dinas Pariwisata Sleman melakukan pembangunan akses masuk dan balkon Museum Terbuka Bakalan, dengan nilai 130 juta Rupiah. Selanjutnya pada tahun Anggaran 2020 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Penugasan Bidang Pariwisata dilaksanakan kegiatan Penataan dan Pembenahan Lingkungan Museum Terbuka Bakalan berupa pembuatan Pergola, Penataan Lansekap dan Pembuatan Toilet dengan nilai kontrak fisik dan penunjang sebesar 419 juta Rupiah.
Dan pada tahun Anggaran 2021 melalui kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Penugasan Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata memperoleh anggaran dengan nilai kontrak fisik sebesar 1,57 Miliar Rupiah, untuk penyempurnaan Museum Terbuka Bakalan Cangkringan berupa pembangunan jalan setapak, pembuatan rambu-rambu penunjuk arah di dalam kawasan, pembangunan toilet, pembuatan tempat parkir, pembuatan papan interpretasi, penyediaan fasilitas kebersihan dan penyediaan fasilitas mitigasi.
Pada akhir tahun 2020 yang lalu kelompok masyarakat Padukuhan Bakalan memperoleh hibah pariwisata dari kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sebesar Rp.145 juta untuk renovasi bangunan pendopo.
Pengeloaan Museum Terbuka Bakalan nantinya akan kami kerjasamakan dengan Pokmas Penggiat Pariwisata Desa melalui Bumdes Kalurahan Argomulyo agar lebih dapat menjadi daya ungkit ekonomi masyarakat setempat. Untuk akselerasi tingkat kunjungan wisatawan ke Museum Terbuka Bakalan kami juga akan menggandeng Komunitas Jeep Wisata untuk memasukan trip/jalur jeep wisata masuk ke Kawasan Museum Terbuka Bakalan.
Dengan selesainya penyempurnaan destinasi Museum Terbuka Bakalan dapat memberikan wisata edukasi dan wisata mitigasi bencana sehingga memberikan pengalaman sebagai wisata minat khusus bagi pengunjung yang datang ke Kabupaten Sleman.
Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan keberadaan museum terbuka ini tidak hanya dapat dinikmati sebagai sebuah destinasi wisata baru di Sleman, tapi lebih dari itu keberadaan museum ini menjadi saksi dahsyatnya erupsi Merapi yang terjadi 11 tahun yang lalu. Diharapkan museum ini dapat mengingatkan kita bersama tentang potensi bencana erupsi yang kita miliki.
“Saya berharap keberadaan museum ini dapat memberikan sumbangsih untuk meningkatkan dan menstimulus pemahaman masyarakat dan wisatawan tentang kapasitas mitigasi bencana erupsi Merapi dan tetap waspada”, lanjut Kustini.
“Selain itu, mengingat ini adalah museum terbuka, saya berharap pengelola dan masyarakat sekitar dapat menjaga dan melestarikan keberadaannya. Ini merupakan situs bersejarah yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Jangan sampai ada coretan-coretan atau aksi vandalism pada area museum. Semoga keberadaan museum ini dapat turut serta meningkatkan geliat perekonomian masyarakat sekitar museum”, tambahnya.
10
Dec

Ungguli Kabupaten Se-Indonesia, Bupati Sleman Raih Natamukti Nindya Ganaprava 2021

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berhasil meraih penghargaan Natamukti Nindya Ganaprava 2021 pada, Kamis (9/12). Kabupaten Sleman menjadi satu-satunya kabupaten se-Indonesia yang berhasil meraih penghargaan bergengsi dari organisasi ‘International Council for Small Businnes’ (ICSB) yang bekerjasama dengan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu.

Pada pemberian penghargaan yang diselenggarakan secara daring tersebut, Kabupaten Sleman dinilai telah berhasil mempertahankan prestasinya dalam mengembangkan UMKM melalui sekolah pasar bagi pelaku usaha mikro pasar rakyat. Melalui sebuah inkubator kewirausahaan yang sangat inovatif dengan melibatkan influencer, komersial maupun potensial serta pelaku usaha muda sukses.

Dikonfirmasi terpisah, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan apresiasinya atas penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan itu merupakan buah dari kerjasama seluruh pihak dan pelaku UMKM di Sleman dalam mengembangkan program yang telah direncanakan.

“Tentu pencapaian yang besar. Ini bisa terwujud dari kerjasama apik kita, baik itu pemerintah dan pelaku UMKM sendiri. Tanpa adanya kerjasama dan semangat untuk maju bersama, penghargaan ini tidak mungkin bisa diraih,” ucap Kustini.

Natamukti Nindya Ganaprava itu sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada Kota atau Kabupaten yang menjadi pemenang Natamukti di tahun sebelumnya dan berhasil mempertahankan kinerjanya. Pencapaian ini tentu saja berhasil mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya yang mana Kabupaten Sleman juga dinobatkan sebagai satu-satunya Kabupaten yang berhasil meraih Natamukti Nindya Ganaprava 2020.

Terpilihnya Sleman dikatakan Kustini, lantaran UMKM di Kabupaten Sleman sudah berhasil memaksimalkan peran-peran dari pelaku usaha, komunitas usaha, keterlibatan pemerintah dalam pembinaan, keterlibatan akademis dalam rangka membantu mempertajam peningkatan mutu dan keterlibatan anak-anak muda serta media.

“Utamanya di masa pandemi ini, pemerintah tidak hanya berpangku tangan. Tapi kita terjun langsung dalam membantu UMKM agar semakin kreatif dan memanfaatkan digitalisasi. Serta nilai utama yang selalu saya tekankan kepada pelaku wirausaha adalah mutu produk itu harus selalu dijaga,” terang Kustini.

Dilanjutkan Kustini, dirinya juga mendorong agar produk UMKM tidak hanya bisa bersaing secara online, tetapi juga offline. Salah satunya dengan memasarkan produk UMKM melalui ratusan gerai toko modern yang ada di Kabupaten Sleman.

“Kerjasama dengan ratusan gerai indomart itu bisa menampung juga ratusan produk UMKM lokal kita. Selain itu, kita ada gedung Dekranasda sebagai showroom produk UMKM. Ke depan saya ingin mendorong pemerintah desa juga bisa berkreasi mengembangkan UMKM. Bisa dengan membangun showroom atau kegiatan dengan melibatkan UMKM yang tentunya skalanya luas,” tambah Kustini.
8
Dec

PPKM Level 3 Nataru Batal, Kustini : Tidak Ada Pelonggaran Pengawasan

Rencana pemberlakuan PPKM Level 3 di semua wilayah Indonesia pada momen natal dan tahun baru (Nataru) batal diterapkan. Pembatalan kebijakan level 3 di semua daerah saat momen nataru ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin kemarin.

Menanggapi hal PPKM level 3 di semua wilayah Indonesia yang dibatalkan, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan akan menyesuaikan dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat.

“Yang namanya kebijakan dari pusat tetap akan kita pelajari dulu. Tapi pada prinsipnya, kita tetap menyesuaikan dengan aturan yang berlaku nantinya,” kata Kustini saat dikonfirmasi, Selasa (7/12).

Meskipun begitu, Kustini menegaskan Pemkab Sleman tidak akan mengendorkan pengawasan terhadap protokol kesehatan. Pasalnya, meski kasus positif telah melandai, masih ada potensi penyebaran Covid-19.

“Prinsipnya kita harus selalu siaga, itu yang selalu saya sampaikan dimana pun dan pada siapapun. Apakah itu PPKM level 3 atau ada istilah yang lain, kita tetap perketat pengawasan di Sleman itu sendiri,” terang Kustini.

Kustini menuturkan, pihaknya belum menentukan kebijakan terbaru terkait pembatalan level 3 tersebut. Namun orang nomor satu di Pemkab Sleman ini memastikan, kebijakan terkait pengawasan pada momen Nataru melalui Instruksi Mendagri sebelumnya telah dikoordinasikan dengan unsur-unsur terkait.

“Destinasi wisata tetap buka dengan pembatasan 50 persen kapasitas, penerapan ganjil genap transportasi, termasuk pelarangan petasan dan kembang api selama pergantian tahun,” tegas Kustini.

“Saya juga minta agar warga perantau untuk tidak pulang dulu. Jika memang tidak darurat, kita tahan dulu mobilitasnya agar tidak ada kasus baru yang bisa merugikan kita semua,” tambah Kustini.
Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.