14
Mar
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, memimpin apel kesiapsiagaan relawan dalam rangka mitigasi bencana erupsi Merapi, Jumat (11/3), bertempat di lapangan kantor Kapanewon Cangkringan. Hal ini adalah tindak lanjut dari peningkatan aktivitas gunung Merapi pada hari Kamis (10/3) dini hari kemarin.
Menurut Kustini kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan dalam rangkan menekan resiko bencana erupsi Merapi. Ia menyebutkan tidak hanya meninjau kesiapan para relawan saja, tapi juga memastikan sarana prasarana pengungsian dan tempat evakuasi bisa berfungsi dengan baik. “Relawan, Panewu, Kapolsek, semuanya, saya kira sudah siap semua. Kita menyiapkan barak-barak yang kemarin belum maksimal kita mulai bersihkan kembali,” ujarnya.
Bupati Sleman juga mengapresiasi kesiapsiagaan para relawan di Kapanewon Cangkringan. Ia berharap bisa memotivasi masyarakat lain di Kabupaten Sleman dalam menjaga stabilitas, keamanan dan ketertiban wilayahnya masing-masing di Kabupaten Sleman. Ia juga meminta masyarakat untuk selalu mengikuti dinamika informasi tentang kondisi Merapi, agar masyrakata tidak panik namun juga tidak abai.
Panewu Cangkringan, Djaka Sumarsono, menyebutkan jumlah relawan di Kapanewon Cangkringan berjumlah sekitar 150 orang. Para relawan tersebut berasal dari setiap kalurahan di Kapanewon Cangkringan. Sementara Kepala BPBD Sleman, Makwan, menjelaskan bahwa letusan Merapi kali ini bersifat efusif. Berbeda dengan letusan ekplosif, letusan efusif tidak mengeluarkan ledakan magma, namun hanya meleleh. Dengan begitu, muntahan awan panas ini tidak menyebar, namun meluncur melalui kali Gendol sejauh 5 kilo meter. Meski begitu, ia meminta warga tetap waspada demi menghindari risiko yang lebih besar lagi. “Tapi apa pun, yang namanya awan panas jangan coba-coba. Kita harus penuhi SOP. Kalo ada bahaya, lebih baik menyingkir lebih dulu,” tuturnya.
14
Mar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman serahkan 159 Surat Keputusan (SK) pensiun kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan memasuki masa purna tugas sampai dengan bulan Juli 2022. SK diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa di Pendopo Parasamya, Kompleks Setda Kabupaten Sleman, Jum’at (11/03).
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas pengabdian dan loyalitas PNS penerima SK Pensiun dalam menjalankan tugas selama ini. Menurutnya masa purna tugas bukan sekedar akhir dari sebuah pengabdian.
“Purna tugas bagi PNS bukanlah akhir dari suatu pengabdian, melainkan merupakan wujud keberhasilan dari pengabdian ibu/bapak selama melaksanakan amanah sebagai abdi negara dan masyarakat” katanya.
Danang menambahkan, masa purna tugas juga sebagai suatu awal untuk mengabdikan dan mendekatkan diri dengan masyarakat. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki selama bekerja masih dibutuhkan masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, Danang berharap adanya pengalaman yang telah diperoleh dapat menjadi modal untuk berkarya di tengah masyarakat, juga dapat melakukan kegiatan yang produktif dan juga menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Sleman, Priyo Handoyo menyampaikan bahwa penyampaian SK purna tugas ini merupakan bagian dari total 539 PNS yang mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) pada tahun 2022.
“Penyampaian 159 SK pensiun hari ini merupakan bagian dari 539 PNS yang akan pensiun di Tahun 2022, penyerahan SK dilaksanakan bertahap dan dengan protokol kesehatan” lapor Priyo.
Lebih lanjut, Priyo mengatakan BKPP Kab. Sleman bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), TASPEN, BKAD Kab. Sleman dan seluruh OPD di lingkungan Pemkab. Sleman telah komitmen dengan memberikan pelayanan satu pintu dalam hal kepengurusan SK pensiun dan dokumen pendukungnya. Hal tersebut untuk mempermudah calon purna untuk mengurus dokumennya. Selain penyerahan SK Pensiun, juga diserahkan kenang-kenangan dari BPD DIY Cab. Sleman atas kerja sama yang terjalin baik selama ini.
11
Mar
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mushola SD Muhammadiyah Bulu Caren, Kalurahan Jogotirto, Berbah, Sabtu (11/3).
Berdasarkan laporan kepala sekolah SD Muhammadiyah Bulu, Sri Rokhdiyanti, Mushola ini dibangun untuk memfasilitasi kegiatan beribadah siswa maupun para guru di SD Muhammadiyah Bulu Caren yang sebelumnya hanya menggunakan ruangan seadanya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi pendidikan, mengharuskan sekolah memiliki ruang ujian yang dilengkapi perangkat komputer, ruangan tersebut akhirnya dialihfungsikan menjadi ruang komputer.
Bupati Sleman mengawali peletakkan batu pertama pembangunan Mushola yang dilanjutkan oleh Panewu Berbah, Pimpinan Muhammadiyah Berbah, Muspika, dan Tokoh Masyarakat yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. Mushola ini akan dibangun dengan ukuran 6 X 6 meter dengan konsep Mushola yang terbuka dan sederhana.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan selamat atas peletakan batu pertama pembangunan Mushola SD Muhammadiyah Bulu Caren di Kalurahan Jogotirto Berbah ini. “Semoga nantinya Mushola ini dapat segera selesai dan menjadi sarana ibadah dan pembinaan siswa di SD Muh Bulu dan sekitarnya.” Katanya.
Kustini menyebut Mushola yang dibangun ini nantinya dapat menjadi sarana praktek ibadah siswa SD Muh Bulu setelah mendapatkan ilmu teori di kelas. “Saya juga berharap nantinya Mushola SD Bulu Caren ini dapat dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat mendukung kenyamanan siswa. Dengan fasilitas Mushola yang lengkap maka para siswa dan pengajar dapat melakukan ibadah dan aktifitas dengan nyaman.” ujar Kustini.