Sekretaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI, Beni Sujanto bersama dengan Anggota Komisi VIII DPR RI, My Esti Wijayati lakukan kunjungan kerja dalam rangka monitoring dan evaluasi percepatan penyaluran program bantuan sosial Tahun 2022 di Kabupaten Sleman, Minggu (13/3). Kunjungan kerja ini diterima secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Pendopo Parasamya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.
Sekretaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI, Beni Sujanto mengatakan bahwa pihaknya didampingi Anggota Komisi VIII DPR RI, My Esti Wijayati datang ke Kabupaten Sleman untuk memastikan dalam penyaluran bansos di Sleman tepat sasaran.
“Sesuai hasil rapat antara Presiden dan para Menteri termasuk di dalamnya Menteri Sosial, presiden mengamanatkan percepatan penyaluran bantuan sosial yang mana saat itu diamanatkan juga di dalam proses percepatan meminta atau menunjuk PT POS Indonesia menyalurkan bantuannya, sehingga tepat sasaran dan cepat.” jelasnya.
Lebih lanjut, Beni Sujanto menuturkan saat ini sudah 96.7 persen percepatan bantuan sosial terealisasi di seluruh Indonesia yang disalurkan dengan metode rumah ke rumah dan juga dengan metode lain yaitu disalurkan melalui komunitas.
“Mengingat adanya percepatan bantuan sosial, metode yang dipakai tidak hanya rumah ke rumah saja, tapi juga melalui komunitas. Menghadirkan komunitas di satu tempat kemudian dilaksanakan penyaluran sesuai data bayar yang kami berikan dari kementerian sosial. tentunya dengan protokol Kesehatan.” Tutur Beni Sujanto.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa realisasi penyaluran Program Keluarga Harapan Tahap 1 per tanggal 6 Maret 2022 telah tersalurkan sebesar 20.964 atau sebesar 69,13% dari total KPM-PKH dengan nilai Rp. 28,8 M lebih melalui Bank Mandiri.
“Sedangkan BPNT atau Program Sembako di Kabupaten Sleman telah disampaikan melalui PT POS kepada 86.166 Keluarga Penerima Manfaat atau sebesar 97,97 persen dari total KPM dengan total nilai sebesar Rp. 51,69 Milyar lebih. Sedangkan 2,03 persen sisanya akan kami selesaikan di akhir bulan Maret ini.” Jelas Kustini.
Kustini menyebut, secara umum penyaluran program bantuan sosial di Kabupaten Sleman telah terlaksana dengan baik. Dia mengatakan ke depan, Pemerintah Kabupaten Sleman akan melaporkan penghapusan data penerima manfaat tidak tepat sasaran kepada Kementerian Sosial secara berkala untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Selain itu, pada kesempatan tersebut Kustini juga menyampaikan meski penyerahan bantuan tetap diprioritaskan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin namun seiring dengan penetapan PPKM Level 4 di Kabupaten Sleman, Pemkab Sleman berharap bantuan sosial juga dapat disalurkan kepada masyarat terdampak mengingat dampak pandemi belum sepenuhnya menurun.
Pada kegiatan kunjungan kerja ini juga diserahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial dan juga kepada sejumlah anak yatim piatu dikarenakan Covid 19 di Kabupaten Sleman.