Arsip Kategori: Berita

30
Sep

Bupati Kunjungi PT Anwid Graha

Sebagai bentuk perhatian dan menjalin kerjasama yang baik terhadap pelaku ekonomi di Kabupaten Sleman, Bupati Sleman beserta beberapa pejabat pemerintahan Sleman melakukan kunjungan kerja ke PT Anwid Graha pada Kamis, 29 September 2011. PT Anwid Graha merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi plastik PVC. Anak perusahaan dari PT Starlight Prime Thermoplast ini berlokasi di Jalan Raya Magelang Km. 16,5 Kadisono, Margorejo, Tempel. Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1991, PT Anwid Graha telah mampu menunjukkan eksistensinya setelah melewati krisis multidimensional pada tahun 1998 dan 2008 yang lalu.

Presiden Direktur PT Anwid Graha, Anton Bambang Sugiarto menyampaikan kebanggaannya menjadi asset dan bagian dari masyarakat Sleman selama 20 tahun terakhir. Mengusung misi “Inovatif dalam industry plastik dengan bertumpu pada mutu, teknologi dan keunggulan sumber daya manusia”, berniat menguasai 95% pasar produk kemasan plastik di Indonesia. Untuk itu PT Anwid Graha senatiasa berusaha memberikan kepuasan pelanggan dengan prinsip mengedepankan mutu produk, inovasi dan pelayanan dengan menerapkan manajeman mutu di setiap aspek. Operation Director PT Anwid Graha, Listyanto Gunawan menambahkan PT Anwid Graha menyatakan target perusahaan di masa mendatang untuk mengembangkan produk PET.

Bupati Sleman dalam sambutannya menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan perusahaan sangat dibutuhkan guna mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kerjasama yang baik antara kedua belah pihak dapat menumbuhkan terciptanya lapangan kerja baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja di wilayah Kabupaten Sleman. Bupati berharap PT Anwid Graha terus meningkatkan usahanya sehingga nantinya dapat memberikan sumbangan yang besar bagi warga Sleman. Saat ini PT Anwid Graha telah mempekerjakan sejumlah 370 karyawan yang 85% diantaranya merupakan warga Sleman sedangkan  PT Starlight Prime Thermolight telah mampu mempekerjakan lebih dari 1000 karyawan.

Selain itu, Bupati juga mengingatkan PT Anwid Graha untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan dengan pengolahan limbah yang benar. Menanggapi hal ini Managing Director PT Anwid Graha, Santoso Gunawan menyampaikan bahwa setiap sisa produksi kemasan makanan akan diolah untuk dapat diproduksi kembali guna meminimalisir volume limbah plastik. Ke depannya bahkan akan dibuat kemasan makanan dengan bahan dasar biji jagung sehingga dapat terurai dengan proses alami.

29
Sep

1252 Calhaj Sleman Berpamitan

Sebanyak 1252 orang calon jamaah Haji Kabupaten Sleman berpamitan dengan Bupati Sleman  Drs. H. Sri Purnomo, MSI. di Rumah Dinas Bupati, Rabu, 28 September 2011. Dalam kesempatan ini juga hadir Wakil Bupati Sleman, Ketua DPRD Sleman, Sekda, Assekda, Ketua MUI Sleman, serta pejabat di lingkungan Pemkab Sleman.

Kepala bagian Kesra Drs. Kuntadi dalam laporannya mengemukakan Calon jamaah haji telah mengikuti bimbingan manasik haji, pembinaan di Masjid Agung, manasik haji klasikal, praktek peragaan manasik massal, dan pemantapan kloter sehingga para jamaah haji benar-benar siap dan dapat menjalankan ibadah haji. Pemberangkatan jamaah haji Kabupaten Sleman dibagi dalam 6 kloter. Untuk Gelombang II kloter 35 SOC dan kloter 38 SOC  berangkat tanggal 12 Oktober 2011, dan kloter 39, kloter 40 SOC  dan 42 SOC berangkat tanggal 13 Oktober 2011 dan Gelombang II Kloter 90 SOC masih menunggu kepastian tanggal dan tempat pemberangkatannya.Pemberangkatan calon jamaah haji  dari Masjid Agung Sleman langsung menuju embarkasi Donohudan Solo. Pemerintah Kabupaten Sleman juga memberangkatkan pembimbing dan petugas haji sebanyak 7 orang, untuk pembimbing ibadah Drs. H. Abdul Kasri, H. Bahaudin, S.Ag. Drs. Mas’ud Masduki, DrsH. Noor Hamid, M.PDI, petugas pendamping Drs. Kholisin dan Sunarto, BA serta petugas paramedic Sri Subiyatun Widaningsih.

Sementara itu Drs. H. Sri Purnomo, MSI. dalam sambutannya mendoakan agar para jamaah haji dapat menjalankan ibadah dengan baik dan diberi kesehatan sejak berangkat sampai nanti kembali ke tanah air dan dapat meraih haji mabrur. Lebih lanjut Sri Purnomo mengemukakan menunaikan ibadah haji bukan hal yang mudah karena membutuhkan niat dan bekal yang cukup. Niat saja, tanpa diimbangi dengan bekal yang cukup tentu kita akan kesulitan mewujudkan niat itu. Sebaliknya, bekal atau rejeki dari Allah SWT sudah ada, tetapi niat kita belum mantap dan teguh maka ibadah haji tidak akan berjalan dengan lancar. Mengingat beratnya ibadah haji yang akan dijalani, bekal yang harus dipersiapkan pun tidak cukup hanya materi, namun juga kesiapan fisik dan mental. Sementara itu waktu yang masih tersisa ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan iman dan taqwa dengan mendekatkan diri kepada Alloh. Dengan bekal ini akan dapat menghadapi permasalahan maupun situasi apapun siap melaksanakan dan segala sesuatu yang terjadi hendaknya diambil hikmahnya dan dihadapi dengan sabar dan ikhlas. Dengan padatnya jamaah haji harus dihadapi dengan sabar dan jangan sampai saling sikut-sikutan mau menang sendiri, dan terlalu memaksakan diri.

Bupati juga berharap agar para jamaah dari Sleman tidak merubah kebiasaan pola makan dan minum yang selama ini telah dijalani walaupun itu kelihatan enak dan menimbulkan keinginan untuk coba-coba, karena hal ini sangat berpengaruh dengan kesehatan badan. Dan pada akhir sambutannya Bupati berpesan agar keberadaan jamaah haji Sleman dapat bermanfaat kepada orang lain, dan titip doa untuk kesejahteraan masyarakat Sleman.

Acara diakhiri dengan pamitan dan jabat tangan dari para jamaah calon haji kepada Bupati beserta istri, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekda dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sleman.

28
Sep

Sleman Dan Bantul Kerjasama Dalam Peningkatan Kapasitas Aparat

Penyelenggaraan pelatihan peningkatan kapasitas aparat Pemerintah (setrawan) PNPM Mandiri perdesaan ini merupakan sebuah kerjasama satuan Kerja PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Sudah barang tentu pelatihan yang melibatkan peserta dari 2 Kabupaten ini, akan memberikan manfaat yang lebih besar karena peserta dapat saling bertukar wawasan tentang pelaksanaan PNPM Mandiri pedesaan di masing-masing wilayah dan juga bahkan dapat sekaligus untuk menterpadukan kegiatan PNPM Mandiri pedesaan di wilayah perbatasan. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asekda bidang Pembangunan Dra. Suyamsih, MPd pada acara pelatihan peningkatan kapasitas  aparatur pemerintah (Setrawan)  di Wisma Eden 2 Kaliurang Selasa 27 September 2011.

Ditambahkan bahwa secara prinsip program PNPM bertujuan meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan yang diprioritaskan pada pengembangan bidang infrastruktur desa, pengelolaan dana bergulir bagi kelompok perempuan, kegiatan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat  di wilayah perdesaan. Program ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :  a) Dana BLM ( Bantuan Langsung Masyarakat ) untuk kegiatan pembangunan, b) Dana Operasional Kegiatan (DOK) untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif dan kegiatan pelatihan masyarakat (capacity building), dan c) pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh para fasilitator pemberdayaan, fasilitator teknik dan fasilitator keuangan. Program-program tersebut harus dilaksanakan sebagai  kegiatan yang   terpadu dan berbasis pada parti-sipasi aktif masyarakat. Oleh karena didalam melaksanakan PNPM mandiri harus menggunakan pendekatan kelembagaan. Kelembagaan pengelolaan harus kuat.

Penguatan kelembagaan pengelolaan PNPM mandiri pedesaan ini tidak semata-mata menjadi tanggungjawab petugas pendamping ataupun fasilitator saja. Pemerintah daerah dan kecamatan serta masyarakat memiliki tanggungjawab yang sama didalam menguatkan kelembagaan lokal. Kita sebagai aparat pemerintah  terutama yang ditunjuk sebagai setrawan baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, memiliki tugas sebagai akselator perubahan sikap mental di lingkungan pemerintah, mengkoordinasikan dan memfasilitasi sentrawan kecamatan serta mendapingi masyarakat, khususnya dalam pembangunan partisipatif.

Dalam upaya penanganan masalah kemiskinan termasuk didalamnya Program PNPM mandiri pedesaan, saya mengharapkan keberadaan sentrawan dapat melakukan fasilitasi dan mediasi antara pendamping (fasilitator) PNPM mandiri dengan jajaran SKPD di lingkungan pemerintah daerah. Dengan demikian Program PNPM mandiri pedesaan tidak berjalan sendiri tetapi terintegrasi dalam aktivitas dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan, sehingga dapat memaksimalkan  target dan sasaran.


Sedangkan kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Drs. Kuntadi dalam laporannya antara lain menyampaikan bahwa pelaksanaan pelatihan ini berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 27 – 29 September 2011 di Wisma Aden 2 Kaliurang, yang diikuti 21 peserta ,dari kabupaten Sleman 9 peserta dan 12  peserta dari kabupateen Bantul. Tujuan pelatihan tersebut antara lain untuk meningkatkaan pemahaman konsep pemberdayaan masyarakat, meningkatkan tahapan pelaksanaan PNPM MP, meningkatkan kepedulian terkait peran dan keterlibataan Setrawan dalam pelaksanaan integrasi PNPM MP kedalam sistem pembangunan . Bertindak sebagai nara sumber Bupati sleman yang dalam kesempataan tersebut diwakili asekda bidang pembangunan dengan materi kebijakan program PNPM-MP, dari Kantor PMD Bantul dengan materi perorganisasian kontrak dan belajar. Selanjutnya Suseno dari BPPM DIY dengan materi Etika pelatih dalam pelatihan. Kepala Bagian Hukum Kabupaten Sleman dengan materi  Penyusunan rancangan peraturan desa, Strategi fasilitasi perencanaan pembangunan desa oleh Kepala Bappeda Kabupaten Sleman.dll.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.