Arsip Kategori: Berita

28
Oct

Tim Verifikasi Penghargaan Ksatria Bhakti Husada Kunjungi Sleman

Masih dalam rangka kegiatan penilaian usulan calon penerima penghargaan ksatria bakti husada (KBH) tahun 2011, Bupati Sleman menerima tim Ses Itjen Kemenkes RI dalam rangka verifikasi Penghargaan KBH di Ruang Rapat Bupati Setda Sleman pada Jumat, 28 Oktober 2011. Mendampingi Bupati dalam acara ini diantaranya Asisten sekda Bid. Pembangunan Setda Sleman, Dra. Suyamsih, MPd, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Mafilindati Nuraini, MKes, Kepala Badan KBPPPA dr. Endang Pudjiastuti, MKes. sekretaris Forum Kabupaten Sehat, Istiaji dan kader Kabupaten sehat dari Desa Tridadi  dan Desa Trimulyo dan sejumlah SKPD terkait.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman menyampaikan tentang berbagai program yang dilakukan di Kabupaten Sleman. Pemkab Sleman telah memfasilitasi berbagai layanan kesehatan untuk masyarakat diantaranya melalui pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil keluarga miskin dan penanganan kesehatan ibu dan anak baik melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu maupun Posyandu. Selain itu Pemkab Sleman juga menerbitkan regulasi yang kondusif bagi pelayanan kesehatan diantaranya melalui Perda Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA), Peraturan Bupati tentang pembentukan UPT Laboratorium Kesehatan, UPT Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan UPT Perbekalan Obat dan Alat Kesehatan (POAK). Mulai tahun 2010 lalu, Pemkab SLeman juga menerbitkan Peraturan Bupati tentang BLUD RSUD Sleman dan UPT Puskesmas. Untuk menunjang kesehatan masyarakat, pemkab juga mengalokasikan prosentase anggaran bidang kesehatan di luar gaji sebesar 17% dari APBD di tahun 2011.

Berbagai upaya  yang telah dilakukan Pemkab Sleman berhasil meningkatkan kondisi derajat kesehatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 5,78 per seribu kelahiran hidup, sedangkan jumlah ibu meninggal karena hamil, bersalin dan nifas yaitu 13 ibu meninggal dari 11.591 kelahiran hidup. Kondisi gizi masyarakat dengan gizi buruk menjadi 0,66%. Usia harapan hidup meningkat menjadi 74,74 tahun. Pencapaian IPM Sleman telah berhasil menempati peringkat ke-7 dari 440 Kabupaten/Kota pada tahun 2010. peningkatan fasilitas kesehatan juga dilakukan melalui pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau melalui standadisasi pelayanan dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Puskesmas dan Penerapan Jaminan Mutu. Hingga saat ini 16 dari Puskemas di Sleman telah meraih sertifikat ISO 9001:2008.

Menjawab pertanyan ketua Tim Ses Ijen Kemenkes RI, drg. Sri Rahayu Mustikowati mengenai penyeleggaraan perilaku hidup bersih dan sehat, Bupati menerangkan bahwa Pemkab senantiasa melibatkan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Program-program tersebut diantaranya melalui Program Green and Clean, dan program pemberantasan jentik nyamuk untuk menghindari mewabahnya demam berdarah. Selain itu Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Sleman juga membagikan serbuk abate dan melayani pemberian fasilitas kesehatan pasca erupsi Merapi 2010 yang lalu.

28
Oct

175 Aparat Pemkab SLeman Terima Kenaikan Pangkat Golongan IV

Pemerintah Kabupaten Sleman hari Jumat, 28 Oktober 2011 di Aula Lt. III BKD telah menyampaikan kenaikkan pangkat periode 1 Oktober 2011 dengan rincian sebagai berikut : Kenaikan Pangkat Golongan III/d kebawah telah disampaikan pada 15 September 2011 sejumlah 449 orang, Kenaikan Pangkat Golongan IV/a dan IV/b kebawah sejumlah 175 orang disampaikan dalam 2 tahap, yang pertama pada hari ini disampaikan kepada pejabat structural dan pejabat fungsional non guru, serta pejabat fungsional guru golongan IV/b sejumlah 37 orang. Sedang khusus untuk pejabat fungsional guru golongan IV/a sejumlah 138 orang akan disampaikan pada tanggal 31 Oktober 2011. Untuk jenis Kenaikan Pilihan Pangkat Struktural 14 orang dan Kenaikan Pangkat Pilihan Fungsional 23 orang, demikian laporan yang disampaikan oleh Kepala BKD Drs. Iswoyo Hadiwarno.

Kenaikan pangkat ini diharapkan lebih memacu peningkatkan kinerja. Jangan sampai setelah menerima SK kenaikan pangkat ini prestasi kerja, semangat dan kedisiplinan pegawai justru menurun. Harus dipahami bahwa setiap kenaikan pangkat ini memberikan konsekuensi pada penerimanya untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri. Terlebih dalam pangkat golongan IV, saudara harus bisa membina prestasi maupun kedisiplinan pegawai yang lain. Selain itu perlu juga saya ingatkan bahwa saudara merupakan pegawai dan guru senior. Oleh Karena itu saudara harus bisa menjadi contoh dan suri tauladan bagi pegawai dan guru-guru yang lain.

Tidak semua PNS, bisa mencapai pangkat golongan    IV a -  IV b. Ada beberapa kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi PNS. Berke­na­an dengan hal tersebut pada kesempatan ini saya mengha­rapkan kepada saudara-saudara yang pagi ini menerima SK, untuk mampu memberi­kan kontribusi yang positif di lingkungan tempat kerja sauda­ra dan semakin meningkatkan profesionalisme sebagai aparat dan guru.

Dengan pangkat yang semakin tinggi, maka saudara harus mampu menunjukkan kompetensi, kinerja dan prestasi yang lebih baik lagi dibanding masa-masa sebelumnya. Tingginya pangkat yang saudara sandang, hendaknya sebanding dengan kualitas  kinerja saudara. Terlebih lagi pada saat ini seluruh jajaran aparat pemerintah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan pada masyarakat secara cepat dan tepat.

Saat ini, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik semakin tinggi. Tak terkecuali di bidang pendidikan, kesehatan dan bidang kependudukan serta bidang-bidang lainnya. Tidak peduli bahwa kita sudah semakin baik dan semakin meningkat dari tahun ke tahun dan justru itulah tantangannya, yaitu bagaimana mempertahankan dan meningkatkan apa yangs udah kita capai.

Khusus di bidang pendidikan, tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman juga semakin tinggi.  Kepercayaan masyarakat juga semakin tinggi dan tidak ragu lagi untuk menyekolahkan anak-anaknya di Sleman. Image atau citra bahwa pendidikan di Sleman tidak kalah dibanding pendidikan di Kota Yogyakarta. Masyarakat melihat bagaimana sekolah-sekolah di Sleman kini mampu mengungguli sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta. Namun demikian, mengemban kepercayaan ini tidak mudah sehingga kita harus menjaga amanat ini dengan terus memperbaiki diri.

Saya berharap, pembangunan pendidikan dan juga di bidang-bidang lain, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan publik, kedepan harus lebih ditingkatkan lagi. Janganlah kita puas dengan apa yang telah kita raih. Terutama bagi para guru, apalagi dengan peningkatan kesejahteraan seiring dengan sertifikasi maka guru harus selalu meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan serta kompetensinya. Karena hanya dengan pengetahuan, wawasan yang luas serta didukung dengan kompetensi, kemampuan dan profesionalisme para guru dapat melaksanakan transfer of knowledge kepada para siswa dengan optimal.

Sebenarnya inilah tujuan yang ingin dicapai dengan mensyaratkan para guru untuk melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah agar dapat naik pangkat ke golongan IV b. Dengan syarat tersebut para guru dituntut untuk meningkatkan kualitas dirinya. Namun, tujuan ini tak akan tercapai kalau para guru hanya tergoda untuk sekedar mengejar kenaikan pangkat dengan melakukan sesuatu yang tidak produktif seperti yang pernah marak beberapa waktu lalu, yakni pemalsuan angka kredit. Saya bangga ternyata para guru di Sleman tidak tergoda melakukan pemalsuan itu. Saya juga berharap, kepada para guru yang telah mencapai pangkat golongan IV, bisa menjadi penggerak bagi guru-guru yang lain untuk terus meningkatkan kemampuannya dan dapat menjadi teladan bagi murid dan rekan seprofesinya..

Pelaksanaan otonomi daerah tidak hanya menjadi pamacu kita untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan, namun juga memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan pengembangan tata kepemerintahan yang baik (good Governance). Pelaksanaan otonomi daerah yang bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik melalui meningkatnya kontribusi dan peran serta masyarakat, memberikan peluang yang sangat besar menciptakan pemerintahan yang ankutabel.

Kondisi tersebut, menjadi tantangan bagi biro­krasi untuk semakin berperan dalam rangka mempercepat perubah­an dengan melakukan berbagai perbaikan. Hal-hal yang menda­sar juga mulai mendapat perhatian pemerintah bahkan pihak masya­rakat dan swasta pun mulai merasa ikut berkepentingan meningkatkan vitalitas birokrasi. Karena mereka menyadari birokrasi yang berkualitas dan profesional akan menjadi lokomotif handal untuk menarik gerbong perubahan, sehingga pada gilirannya masyarakat dan sektor swasta dapat menikmati vitalitas birokrasi dan layanan yang lebih efektif dan efisien.

Hal tersebut sudah barang tentu  menuntut pe­ningkat­an kapasitas aparat birokrasi pada seluruh tingkatan. Peningkatan kapasitas diperlukan untuk meningkatkan  efektivi­tas individu sesuai dengan porsi tanggungjawab masing-masing, yang pada akhirnya secara langsung meningkatkan efektivitas pada pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Effektivitas yang dimaksud adalah kemampuan menyelesaikan hal-hal yang benar dan sesuai aturan yang berlaku. Untuk itu kepada aparat Pemkab Sleman, saya selalu berpesan untuk selalu meningkatkan kualitas diri, kualitas layanan dan profesionalitasnya.

Akhirnya, sekali lagi saya ucapkan Selamat kepada saudara-saudara yang baru saja memperoleh kenaikan pangkat. Dengan kenaikan pangkat ini saya harap prestasi Saudara akan semakin meningkat di masa depan. Pada gilirannya, dengan prestasi yang diraih, citra Pegawai Negeri Sipil dan birokrasi akan menjadi semakin positif.

28
Oct

Hadapi Bahaya Banjir Lahar Dingin : Kecamatan Tempel Gelar Gladi Lapang

Empat orang mengalami luka baik luka berat maupun ringan, bahkan ada yang patah tangan saat terjadi bencana lahar dingin di wilayah Kecamatan Tempel. Yang lebih memprihatinkan lagi disaat terjadi becana lahar dingin masih ada orang yang memanfatkan situasi yang semrawut tersebut dengan mengambil barang milik orang lain. Tetapi dengan kesigapan aparat keamanan dan masyarakat yang pedulis dengan keamanan lingkungan pencuri tersebut berhasil ditangkap,  belum lagi adanya warga yang mengalami stres akibat kehilangan keluarga dan harta benda yang ikut terbawa arus lahar dingin.

Kejadian tersebut terjadi dalam simulasi/gladi lapang penanggulangan bencana banjir lahar dingin di desa Lumbungrejo Kecamatan Tempel. Gladi lapang dipusatkan di lapangan Lumbungrejo pada Jumat 28 Oktober 2011. Hadir dan ikut berperan sebagai pelaku dalam gladi lapang antara lain Camat Tempel Hery Sutapa, Kapolsek Tempel, Danramil Tempel, para kepala desa se-Kecamatan Tempel beserta aparat dan masyarakat Tempel. Gladi lapang penanggulangan bencana menurut Camat Tempel Hery Sutapa dimaksudkan sebagai upaya awal penanganan bila terjadi bencana lahar dingin sehingga masyarakat sudah siap dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Disamping itu pula agar masyarakat mengetahui apa yang harus dilakaukan bila sewaktu-waktu terjadi bencana, meskipun hal tersebut tidak diharapkan.

Jalannya gladi lapang dimaksudkan pula untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat, apabila  terjadi hujan lebat yang disertai gemuruh dari gunung merapi dan terjadi guguran lava dengan jarak luncur sekitar 6 km, maka masyarakat terutama disekitar bantaran kali krasak untuk meningkatkan kewaspadaan.

Pada saat yang bersamaan dilaksanakan pula gladi lapang apabila terjadi putting beliung yang memporak porandakan beberapa pedukuhan di wilayah Tempel dan banyak pohon tumbang yang disertai dengan padamnya listrik, sehingga membuat masyarakat panik dan menyelamatkan diri.

Terjadi bencana lahar dingin yang menerjang pedukuhan Tempel menyebabkan banyak rumah yang hanyut dan memakan korban manusia dan harta benda. Namun berkat kesigapan Muspika Kecamatan Tempel yang didukung Tagana  dan para kepaala desa maka situasi dapat dikendalikan termasuk penanganan para pengungsi. Pada saat itu juga muspika mendatangi para pengungsui untuk menenangkan dan mengarahkan pada para pengungsi untuk tidak panik karena semua akan ditangani pemerintah kecamatan dan pemerintah desa. Dalam gladi lapang tersebut juga melibatkan beberapa sekolah baik SD, SMP, SMA maupun Puskesmas setempat. Total yang ikut terlibat dalam gladi lapang tersebut sekitar 300 orang.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.