9
Nov
Musabaqoh Tilawatil Qur`an (MTQ) Tingkat pelajar se-DIY sekolah umum dari SD sampai SMA/SMK Kabupaten Sleman tahun 2011 digelar di SMK N 1 Kalasan, Selasa 8 November 2011. Pembukaan dihadiri oleh Kepala Biro Kesra Provinsi DIY Drs. Haryo Bimo Wijoseno, M.Si mewakili Gubernur DIY, Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, MSI, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten/Kota se-DIY, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota se-DIY, Anggota Forum Pimpinan Daerah Kab. Sleman dan Dewan Hakim/Yuri. Pembukaan MTQ ditandai dengan pemukulan bedug oleh kepala Biro Kesra Prop. DIY
Dalam sambutan tertulisnya Gubernur DIY yang dibacakan oleh Kepala Biro Kesra Drs. Haryo Bimo Wijoseno M.Si antara lain mengatakan bahwa MTQ dapat dijadikan ajang untuk menguji kemampuan siswa dalam bidang tilawah dan qira’ah, juga sebagai media silaturahmi antar sekolah. Gema dan syi’ar MTQ dalam setiap tingkatan bisa membawa hikmah yang banyak dalam dakwah Islam bukan hanya sekedar perolehan kejuaraan oleh orang perorang atau membawa prestasi sekolahnya masing-masing, namun disamping itu telah mampu mendorong lahirnya generasi yang konsen (tafaqquh) untuk mengeksplorasi seluruh dimensi yang ada dalam Al-Qur’an dan lain-lain yang berhubungan ilmu qira’ah dan isi kandugan Al-Qur’an. Itu semua pada gilirannya membawa sumber daya muslim khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi lebih berkualitas.
Sedangkan dalam sambutannya Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo MSI mengatakan Penyelenggaraan MTQ tingkat pelajar Provinsi DIY ini merupakan salah satu bentuk pembinaan untuk meningkatkan kualitas umat, khususnya dalam memahami dan menghayati Kitab Suci Al Qur’an. Selain itu, momen ini juga untuk mencari bibit-bibit generasi penerus para qori’/qori’ah dan hafidz/hafidzah. Mengingat umat Islam yang ada di wilayah Sleman memang cukup besar. Dari jumlah penduduk Sleman yang pada saat ini mencapai 1.090.567 jiwa sebagian besar beragama Islam. Namun demikian jumlah tersebut tidak ada artinya apabila tidak disertai kualitas keimanan yang baik. Berkenaan dengan hal tersebut momen-momen pengajian, majlis tafsir, kompetisi MTQ seperti ini merupakan lingkungan yang sangat mendukung bagi terwujudnya keimanan yang senantiasa meningkat yang tidak boleh disia-siakan.
Dalam laporannya Drs. K. Baskara Aji Kepala Dinas Dikpora Provinsi DIY selaku Ketua Penyelenggara MTQ Pelajar Provinsi DIY antara lain menyampaikan bahwa tujuan MTQ secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan baca tulis Al Quran , pendalaman isinya dan lebih meningkatkan semangat beribadah, sebagai upaya tercapainya kemampuan dasar pendidikan agama Islam di kalangan pelajar pada setiap jenjang pendidikan. Sedangkan secara khusus bertujuan untyuk meningkatkan keterampilan baca tulis Al Qur’an serta pendalaman isi dan maknanya, juga untuk memupuk rasa cinta pada Al Qur’an, meningkatkan semangat membaca Al Qur’an sehingga mempertinggi penghayatan dan pengamalan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan isi kandungannya. Disamping itu juga untuk memotivasi siswa agar memiliki keberanian dalam menyampaikan pesan maaupun gagasan melalui media ceramah agama dan khotbah.
Dalam MTQ tersebut jenis lomba ada 13 cabang antara lain MTQ tingkat SD,SMP.SMA/SMK. Musabaqoh Tartil Qur’an SD,SMP,SMA/SMK, Cerdas Cermat Agama untuk SD, SMP,SMA/SMK, Ceramah keagaamaan/DAI, Seni Lukis Islami, Nsyid, Musabaqoh Khutbah Jumat dll.
8
Nov
Sholat ‘Idul Adha 1432 H yang dilaksanakan , tepat pukul 07.00 WIB,Minggu 06 Nopember 2011, oleh Pemerintah Kabupaten Sleman yang sedianya akan dilaksanakan di Lapangan Denggung,Tridadi,Sleman,karena cuaca saat itu hujan rintik-rintik,maka sholat dipindahkan di Gedung Serbaguna Kabupaten Sleman.Sehingga banyak jama’ah yang tidak tertampung dan memilih tempat seadanya dan tidak mengurangi kekusukannya dalam menjalan ibadah sholat. Tampak Sejak pagi masyarakat berduyun-duyun memadati Gedung serbaguna.
Pejabat Sleman yang hadir ikut melaksanakan sholat Ied antara lain Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu.Ssos.MHum, Sekretaris Daerah dr.Sunartono.M.Kes, sewta para kepala dinas dan intansi ,Sedangkan Bupati Sleman Melaksanakan Sholat di Halaman Monumen Jogja Kembali.
Bertindak sebagai Imam dan Khotib Prof.DR.H.Taufiq Ahmad Dardiri,SU dari Fakultas Adab Univertsitas Islam Negeri Yogyakarta.
Dalam hotbahnya Taufiq mengingatkan,agar keluarga,kerabat dan handai tolan serta umat Islam selalu senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,terutama dalam mengarungi hidup yang masih penuh tantangan dan kemungkinan-kemungkinan yang belum dapat diperkirakan.
Selanjutnya Taufiq mengatakan, dalam menghadapi hari raya ‘idul Adha,Umat Islam ditantang utnuk berkurban dengan cara menyembelih hewan tertentu demi menjunjung tinggi solidaritas kepada sesama, terutama kepada mereka yang miskin,papa dan dtertindas. Penyembelihan hewan adalah merupakan simbul dari pengorbanan yang lebih hakiki,yaitu kesediaan berkurban dalam membela kebenaran,kaum lemah,agama Allah dan ajaran-ajaran rasulnya.Selain itu berkurban mengandung ajaran akan betapa pentingnya berbuat baik pada sesama.
Dijelaskan Taufiq, kebaikan yang seharusnya menjadi dasar kehidupan sosial,kini dapat diibaratkan barang langka yang sulit ditemukan ditengah-tengah kehidupan,dan yang ditemukan justru kecenderungan semakin menguatnya sifat-sifat egoistic,keakuan,angkuh,sombong,merasa diri paling benar.Manusia ibarat serigala bagi manusia yang lain,yang tega mengorbankan hidup sesamanya.
“Pelaksanaan Ibadah kurban terdapat dua dimensi yaitu dimensi Ilahiyah dan Insaniyah.Dimensi Ilahiyah adalah berkait erat hubungan vertikal antara manusia dan Tuhannya.Kesediaan untuk menyembelih hewan kurban mengindikasikan hubungan dengan Tuhannya yang didasarkan pada kepatuhan,ketaatan,kerelaan dan kesabaran. Manusia yang memiliki kesadaran hubungan Ilahiyah ini menyadari bahwa harta yang dimiliki adalah titipan dan amanah Tuhannya.Sedangkan Dimensi Insaniyah erak kaitannya dengan hubungan antara sesama manusia,masyarakat dan lingkungannya.Menyembelih hewan kurban yang dagingnya dibagi-bagikan kepada masyarakat,adalah menunjukkan bahwa solidaritas manusia perlu dibangun untuk memperkuat dan memperteguh bangunan sosial kemasyarakatan” Kata Taufiq.
Akhirnya Taufiq mengajak, untuk menauladani dan mengambil hikmah dari pengorbanan luar biasa yang dilakukan oleh Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail,Nabi Ibrahim telah rela kehilangan anak yang amat dicintainya.Demikian pula Nabi Ismail yang rela dikurbankan adalah merupakan bukti kepatuhannya kepada Tuhannya.
4
Nov
Bertempat di Ruang rapat Bupati Sleman Jumat 4 Nopember 2011 telah berlangsung penanda tanganan serah terima barang milik Negara dari Dirjen Otonomi Daerah pada Pemerintah Kabupaten Sleman. Penandatanganan dilakukan oleh pihak II Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo MSI dan pihak pertama Sekretaris Dirjen Otonomi Daerah Ujang Sudhirman dan sebagai saksi dalam penanandatangan tersebut Kepala Dinas Pengendalian Pertanahan daerah Kabupaten Sleman Purwatno Widodo. Acara tersebut juga dihadiri pula Asisten Bidang Pembangunan, serta instansiterkait lainnta.
Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Dirjen Otonomi Daerah Ujang Sudhirman dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jendral Otonomi Daerah, bekerjasama dengan International Bank For Recontruction and Development ( IBRD) melaksanakan program pengembangan kebijakan dan manajemen pertanahan Land Management and Policy Development Program ( LMPDP). Tujuan Program tersebut adalah dalam rangka melaksanakan beberapa kewenangan yang terfokus dalam tiga hal yaitu: Meningkatkan kapasitas Kabupaten Kota dalam melaksanakan kewenangan bidang pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Kepres 34/2003. Tersusunnya perencanaan Strategis Ditjen OTDA dalam pembinaan kapasitas daerah dalam melaksanakan kewenangan pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Kepres 34/2003. Dan meningkatnya kapasitas Ditjen OTDA dalam melakukan pembinaan terhadap Kabupaten Kota dalam menjalankan kewenangan bidang pertanahan.
Dikatakan bahwa yang mendapatkan Progran LMPDP seluruh Indonesia adalah lima Kabupaten Kota yang antara lain Kabupaten Tanah Datar Prop. Sumbar, Kabupaten Sleman Propinsi DIY, Kabupaten Banjar Prop. Kalsel Kota Denpasar Prop. Bali dan Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
Sedangkan Direktur UPD II Depdagri Dirjen OTDA Wahyu M. Najib membacakan rincian barang-barang asset Negara yang dihibahkan ke Kabupaten Sleman saat ini diantaranya : Satu unit set Gedung Pos Jaga Permanen, satu buah Server, Satu buah UPS, satu buah Note Book, satu buah PC, satu buah GPS Receiver dan satu buah Aerial Photography (Peta Citra Satelit) dengan nilai wajar Rp 315.659.980,- Dan diharapkan dengan adanya serah terima asset ini , Pemerintah Daerah dapat mengelola dan memelihara asset tersebut agar dapt bermanfaat yang sebaik-baiknya.
Bupati Sleman Drs.H. Sri Purnomo.MSI. dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa ia mengucapkan termakasih atas diserahkannya hibah BMN PD Kemendagri yang ditandai dengan penanda tanganan berita acara serah terima ini. Barang Milik Negara yang di hibahkan kepada Pemkab Sleman, tentunya sangat membantu dan mendukung kami dalam upaya menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih sejahter. Selain itu penandatangan berita acara serah terima ini, memiliki nilai strategis bagi kami, dalam upaya kami membenahi pengelolaan asset sebagai bagian dari upaya Pemkab Sleman mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam LHP dari BPK. Pemkab Sl;eman terus berupaya asset yang dimiliki secara akuntabel agar dapat dioptimalkan untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu Pemkab Sleman terus berupaya memperbaiki pengelolaan asset ini, hal ini mengingat pengelolaan asset menjadi kendala bagi Pemkab Sleman untuk
mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam laporan hasil pemeriksaan atas laporan Pemerintah Daerah dari BPK.
Dengan ditandatanganinya berita acara serah terima BMN PD ini, tentunya akan semakin jelas bagi kami dalam menentukan dan menghitung berapa asset yang kami miliki. Terlebih kepastian jumlah asset ini sangat penting untuk menyusun neraca daerah.
Perlu kami sampaikan bahwa saat ini, masih banyak BMN yang diserahkan kepada Pemkab Sleman sebagai konsekuensi proses pelimpahan wewenang, belum melalui proses penandatangan serah terima sebagai mana saat ini. Kami berharap, seluruh asset yang berupa BMN yang di serahkan kepada Pemkab Sleman, semuanya diserahterimakan melalui proses penandatangan berita acara, sehinggakan jelas bagi kami dalam menentukan dan menghitung berapa asset