Arsip Kategori: Berita

16
Nov

Pengetahuan Keprotokolan Meningkatkan Citra Pemda

Mengingat pentingnya pengaturan dalam tata acara kenegaraan dan penghormatan, Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Forum komunikasi keprotokolan dan pengembangan kepribadian 2011 pada Selasa, 15 November 2011 bertempat di Aula Lantai III Sekda Sleman. Forum komunikasi ini diselenggarakan selama dua hari. Pada hari pertama ini diberikan materi tentang sosialisasi UU No. 9 Tahun 2010 tentang keprokoleran yang disampaikan oleh Kabag Protokol Provinsi DIY, Tejo Purnomo, SH.  Sedangkan pada hari kedua akan disampaikan materi tentang penerimaan tamu negara dan Optimalisasi Diri di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
Hadir dalam pembukaan forkom ini adalah Sekda Sleman, dr. Sunartono, M.Kes, Kabag Humas Sekda Sleman, Dra. Endah Sri Widiastuti, MPA, dan sejumlah perwakilan dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman, aspri pejabat, ajudan dan perwakilan dari SKPD di Kabupaten Sleman. Dalam laporannya, Kabag Humas Kabupaten Sleman menyampaikan latar belakang penyelenggaraan forum ini yaitu diperlukannya aparat yang memahami aturan-aturan tata cara protokoler yang memiliki kapasitas pribadi yang memadai. Dengan semakin tingginya intensitas penyelenggaraan berbagai kegiatan di lingkungan Pemkab Sleman maka diperlukan adanya pengetahuan keprotokolan demi meningkatkan citra pemerintah daerah.
Dalam sambutannya, Sekda Sleman menyambut baik penyelenggaraan forum komunikasi ini. Pelaksanaan forum komunikasi ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang keprotokolan di level kecamatan. Ke depannya diharapkan tugas keprokolan tidak hanya dibebankan di level kabupaten namun hingga level kecamatan. Dengan demikian nantinya akan ada pembentukan citra yang merupakan investasi jangka panjang bagi pejabat daerah yang dipimpinnya yang secara tidak langsung akan mempengaruhi terbentuknya opini masyarakat tentang penyelenggaraan pemerintahan. Menjalankan fungsi keprotokolan berarti menjaga citra dan harga diri negara. Terkait dengan citra pelayanan prima, menjalankan keprokolan berarti menjadi citra pemerintah dalam menyelenggarakan keprokolan sama halnya dengan membawa citra pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.
Dalam acara ini dihadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya. Yang pertama adalah Kabag Protokol Provinsi DIY, Tejo Purnomo, SH yang menyampaikan materi tentang Pengaturan tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan kepada pejabat menurut UU No. 9 Tahun 2010. Sedangkan pada sesi kedua disampaikan tentang Komunikasi efektif, penampilan dan sikap kerja yang dipaparkan oleh Tim Ardana Human Development and Communication Training Yogyakarta.

11
Nov

Pusat Rehabilitasi YAKKUM Peringati HUT Dengan Pameran Dan Berbagai Lomba

Dalam rangka memperingati HUT-nya yang ke-29 Pusat Rehabilitasi Yakkum menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang pembukaannya dilaksanakan  pada Jumat, 11 Nopember 2011 di  Kantor Pusat Rehabilitasi YAKKUM Jl. Kaliurang KM.13,5 Desa Besi Sleman, Yogyakarta.  Hadir dalam acara pembukaan ulang tahun tersebut  Sekda Sleman dr.Sunartono, M.Kes, Ka.Bidang Sosial Dinas Nakersos Kabupaten Sleman, direktur Yakkum dan anak anak  didik  Pusat Rehabilitasi Yakkum.  Rangkaian acara HUT dibuka secara resmi oleh Sekda Sleman dr.Sunartono, M.Kes dengan  pemukulan Gong dan pengguntingan pita. 
Dalam sambutan tertulis Bupati Sleman yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah dr. Sunartono, M. Kes antara lain dikatakan bahwa rangkaian acara HUT ini tentunya dapat bermanfaat bagi para siswa untuk menunjukkan bakat dan kemampuan  yang dimilikinya, serta menjadi sarana mengasah dan meningkatkan kreatifitasnya. Selain itu juga merupakan sarana yang strategis untuk meningkatkan kemandirian anak-anak sehingga nantinya mereka dapat hidup mandiri tanpa tergantung pada orang lain. Menurutnya, berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, di Kabupaten Sleman ini terdapat sekitar  8.662 orang difabel termasuk anak-anak berkebutuhan khusus yang memerlukan perhatian kita. Pemkab Sleman tetap berkomitmen untuk senantiasa memperhatikan pembinaan dan pendampingan anak-anak kita ini dengan dukungan 8  panti penyandang cacat serta 26 buah SLB. Oleh karena itu, upaya-upaya yang dilakukan YAKKUM ini bisa dijadikan contoh bagi masyarakat maupun institusi lain dalam
memberikan jalan keluar bagi permasalahan para difabel.
Dalam kesempatan tersebut Maria Widagdo, PHD Direktur  Pusat Rehabilitasi YAKKUM melaporkan bahwa tujuan dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM ini yakni memberikan layanan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas khususnya anak, remaja dan usia produktif, terutama mereka yang miskin, yatim piatu dan menderita kerugian sosial lainnya, serta memberdayakan para penyandang disabilitas untuk menjadi individu yang mandiri dan independen. Macam layanan yang ada tidak hanya di dalam sentra melainkan kunjungan ke lapangan/home visit juga, dengan macam Rehabiltasi fisik, Psikososial, Rehabilitasi Pendidikan, dan Pemberdayaan Ekonomi. Pusat Rahbilitasi YAKKUM ini menyediakan akomodasi bagi penyandang disabilitas selama menjalani proses rehabilitasi. Penyandang disabilitas yang sudah selesai menjalani rehabilitasi, harus kembali tinggal dengan orang tua dan anak kembali ke masyarakat. Ditambahkan pula bahwa  YAKKUM selama ini membangun kemitraan masyarakat agar mereka yang kondisinya tidak sempurna seperti yang lain bisa diterima masyarakat sebagaimana mestinya. Disamping itu keberadaan YAKKUM juga untuk memberikan bimbingan pada mereka agar memiliki pribadi yang tangguh seperti meraka yang kondisinya lebih baik, dan ternyata mereka banyak yang berhasil dalam berusaha mandiri. Terkait dengan peringatan HUT dalam kesempatan tersebut dia juga menyampaikan bahwa selama sembilan hari perayaan HUT  akan dilaksanakan berbagai kegiatan  antara lain pameran produk YAKKUM, Workshop bagi guru SD,SMP, dan SMA tentang pendidikan inklusi, kecacatan dan upaya rehabilitasi, lomba dan Sport, dll. Semua kegiatan tersebut dipusatkan di YAKKUM Jl. Kaliurang.

11
Nov

Gebyar Husada Meriahkan HKN Ke-47 Di Sleman

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya memang tidak mungkin dicapai hanya oleh sektor kesehatan saja, karena kesehatan bersifat multidimensi, multidisiplin, serta multisektor. Dengan kata lain, pembangunan kesehatan memerlukan dukungan berbagai sector, swasta/dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan. Hari Kesehatan Nasional ke 47 diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan semangat, kepedulian, komitmen dan gerakan nyata pembangunan kesehatan yang harus terus diperjuangkan oleh seluruh komponen bangsa. Tema HKN ke 47 tahun 2011 ini adalah Indonesia cinta sehat yang berarti masyarakat Indonesia cinta perilaku sehat, cinta lingkungan sehat dan memiliki kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. HKN ke 47 tahun 2011 ini juga memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan peran aktif dan aksi nyata sector swasta/dunia usaha dalam pemberdayaan masyarakat dan penyelenggaraan program-program kesehatan di Indonesia, meningkatkan peran aktif organisasi kemasyarakatan dalam pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia sehat, dan meningkatkan peran pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan public terpadu yang membawa dampak positif bagi Indonesia sehat.
Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke 47 diselenggarakan Gebyar husada yang akan dilaksanakan hari Jumat 11 November 2011 jam 07.00 WIB di lapangan Pemda Sleman. Menurut dr Mafilindati Nuraini M.Kes, kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih sebanyak 1000 orang peserta yang berasal dari perwakilan Puskesmas se Kab Sleman @ 10 orang, Kelompok Posyandu Lansia se Kab Sleman @ 10 orang, kelompok lansia dari PWRI dan Pepabri, siswa siswi TK dan SD, serta karyawan dan karyawati SKPD di lingkungan Pemda Sleman. Jenis kegiatan-kegiatan dalam Gebyar Husada tersebut adalah Senam massal dan Gerak Jalan Sehat yang diikuti oleh 1000 orang peserta, Gerakan Cuci Tangan dengan Sabun yang diikuti oleh 400 anak SD dan TK serta peserta dan pengunjung pameran Husada, Lomba Lukis dan Mewarnai  yang diikuti oleh 400 anak TK dan SD, Pemeriksaan Kesehatan yang diikuti oleh Lansia, Pameran Husada yang diikuti oleh Puskesmas dan Sponsor, dan Tes Kebugaran diikuti oleh
Peserta Senam dan gerak jalan. Selain itu juga akan dimeriahkan dengan hiburan/musik.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 47 juga dimeriahkan oleh kegiatan-kegiatan: ziarah ke makam almarhum mantan kepala dinas kesehatan sleman pada tanggal 10 november 2011, kegiatan olahraga futsal antar Puskesmas dan Dinas yang diselenggarakan setiap hari Jumat jam 08.00 WIB selama 4 minggu mulai tanggal 14 Oktober 2011 sampai 4 november 2011, senam dan jalan-jalan santai, Lomab Kebersihan dan Kesehatan Pasar Tradisional tanggal 1 sampai 9 November 2011, upacara bendera tanggal 10 november 2011 bersamaan dengan Hari Pahlawan, dan seminar Kesehatan dengan tema “Bersahabat dengan penyakit kronis” yang dilaksanakan pada tanggal 12 November 2011 bertempat di Jogja Internasional Hospital (JIH), peserta ditargetkan sebanyak 300 orang terdiri dari berbagai macam profesi kesehatan.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.