6
Dec
Pada tanggal 5 Desember 2011 Sleman memperoleh penghargaan ICT Pura 2011 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Program ICT (Information and Communication Technology) Pura tahun 2011 menyatakan bahwa Kabupaten Sleman sebagai Kabupaten/Kota Digital Berpredikat “Madya”, yaitu kabupaten/kota yang telah siap untuk menghadapi era ekonomi digital.
Penilaian untuk penghargaan tersebut telah dilakukan oleh tim verifikasi penghargaan ICT Pura pada tanggal 16 November 2011 lalu di Kabupaten Sleman. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring kepada Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman Agus Susilo Endriarto di Surabaya.
ICT Pura adalah inisiatif program baru di Kementrian Kominfo RI yang akan menjadi program prioritas setiap tahunnya. Seperti yang dikatakan oleh Menkominfo RI, Tifatul Sembiring pada acara penganugerahan ICT Pura dan USO Award 2011 di Empire Palace, bahwa esensi dari program ICT Pura adalah pemetaan data indikator Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). Program ini dilakukan sendiri oleh gerakan bersama dalam komponen masyarakat. Dengan adanya gerakan itu maka kegiatan masyarakat bisa tersambung melalui ICT.
Setidaknya ada 4 komponen untuk merealisasikan ICT. Pertama adalah akademik merupakan inkubator program ICT, kedua pelaku bisnis yang akan menjadi operator ICT, ketiga government yang akan menjadi regulator ICT, dan keempat adalah komunitas yang akan menjadi pengguna ICT.
Program ICT Pura merupakan gerakan nasional pemetaan, penghitungan index dan pemberian apresiasi kepada kabupaten/kota dalam upaya merealisasikan visi Indonesia di tahun 2012 sebagai Indonesia connected, tahun 2014 sebagai Indonesia informative, tahun 2016 sebagai Indonesia broadband dan tahun 2018 sebagai Indonesia digital.
5
Dec
Masih dalam rangkaian memeriahkan peringatan HUT ke-40 KORPRI tahun 2011di Kabupaten Sleman dilaksanakan lomba memasak nasi goreng magelangan. Lomba dilaksanakan Kamis, 1 Desember 2011 di Pendopo Rumah Dinas Bupati dan diikuti oleh pejabat Sleman di antaranya Sekda, Assekda, Kepala Dinas serta pejabat lainnya ditingkat kecamatan.
Bahan-bahan telah disediakan panitia seperti nasi, mie, bumbu-bumbu sehingga peserta tinggal memasak dan menyajikan sebaik mungkin. Lomba ini menarik karena memang khusus untuk bapak-bapak yang kesehariannya tinggal menyantap makanan yang telah terhidang dimeja, sehingga ada sebagian yang kesulitan dalam meracik bumbu-bumbu maupun memegang alat-alat memasak.
Setelah dilakukan penilaian oleh ahli boga dari Kabupaten Sleman yang berhasil menjadi juara I yakni dari Kantor Arsip Daerah, Juara II dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman, dan juara III dari Puskesmas Depok.
Sementara itu ditempat yang sama hari sebelumnya juga diadakan lomba menyanyi duet yang diikuti 35 pasang dari PNS dilingkungan Pemkab Sleman, ikut pula menyemarakkan lomba ini Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman Ir. S. Riyadi Martoyo, MM yang berpasangan dengan stafnya.
Berbagai hadiah lomba yang dilaksanakan ini akan diserahkan pada puncak acara HUT KORPRI tanggal 6 Desember mendatang.
5
Dec
Dalam rangka penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Kabupaten, Tim kelompok Kerja operasional DBD ( Pokjanal DBD ) Kabupaten Sleman mengadakan monitoring pelaksanaan jumat bersih yang utamanya adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dan pemantauan jentik berkala ( PJB ). Pada Bulan Desember ini monitoring gerakan jum’at bersih dimulai pada Jumat, tanggal 2 Desember 2011 di 2 tempat yaitu Dusun Niron, Pendowoharjo, Sleman dan di Kecamatan Ngaglik. Monitoring dilaksanakan ini oleh Tim Jum’ at bersih dari Kabupaten terdiri dari Dinas Kesehatan, Bappeda, Kesra, Kodim, Humas juga dari Tim jumantik di Dusun Niron.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang P2PL (Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) dr. Cahya Purnama, M.Kes, mengatakan bahwa untuk Kec. Sleman ini sebenarnya masuk ranking yang ke 6 dari kecamatan – kecamatan di Kabupaten Sleman dalam hal kasus DBD. Maka diharapkan semua warga di Kecamatan Sleman ini betul-betul melakukan kebersihan lingkungan.
Pada pemeriksaan jentik di Dusun Niron didapatkan Angka Bebas Jentiknya ( AJB ) masih 73 % padahal idealnya harus 95 %. Memang tidak mudah untuk mencapai AJB 95 % tersebut. Tetapi masyarakat harus berupaya agar lingkungannya bebas jentik, karena berdasarkan pemeriksanaan tadi masih ditemukan jentik baik dilingkungan / kebun maupun yang ada di dalam rumah.
Ditambahkan dr.Cahya bahwa setelah dilaksanakan pemeriksaan pada tiap-tiap rumah dan sekiranya di tempat-tempat yang ada genangan air masih ada dan dijumpai jentik – jentik, maka Tim Jumantik tentu saja selalu mengingatkan untuk kebersihan lingkungan atau PSN Pembrantasan Sarang Nyamuk yaitu 3 M seperti Menguras, Menutup dan Mengubur.