7
Feb
Berbaur dengan masyarakat pedesaan terutama warga kota khususnya Jakarta memang hal yang jarang terjadi. Seperti yang dilakukan siswa SMU Dian Harapan yang mengadakan studi wisata di pedukuhan Dukuh Pendowoharjo Sleman. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat memberi sambutan pada acara Launching Desa wisata pendidikan di pedukuhan Dukuh, Pendowoharjo Sleman, Senin 6 Pebruari 2012. Lebih lanjut disampaikan Sri Purnomo bahwa apa yang dialami siswa SMU Dian Harapan Jakarta pasti jauh berbeda dengan kondisi pedesaan khususnya di Dukuh, hingga apa yang ada di Jakarta tidak dijumpai di Dukuh, ada kontradiksi antara Jakarta dan Sleman. Dengan adanya study tersebut diharapkan ada transfer pengetahuan antar dua wilayah, apa yang ada di Jakarta bisa ditularkan ke warga masyarakat Dukuh, sebaliknya apa yang dijumpai di Dukuh bisa diterapkan di Jakarta. Dengan kondisi alam yang jauh berbeda antara Sleman dan Jakarta, sementara di Sleman kondisi alamnya masih asli dan asri sedang di Jakarta kondisi alamnya sudah jauh berbeda. Di Sleman khususnya yang adaa di desa masih banyak dijumpai pepohonan, sedang di Jakarta yang paling banyak dijumpai pohon semen. Dengan perbedaan tersebut merupakan pengalaman baru, apa yang ada di dusun kalau memang baik dan cocok bisa diterapkan di jakarta. Disampaikan pula bahwa setelah pencanangan pedukuhan Dukuh sebagai Desa Wisata Pendidikan maka diharapkan desa tersebut tetap eksis sebagai desa wisata dengan berbagai keunikan dan ciri khas sendiri. Jangan setelah pencanangan hanya berhenti disitu saja, tetapi kelanjutan dari desa wisata tersebut harus tetap berlangsung, jangan hanya ramai diawal, tetapi harus dikembangkan menjadi lebih baik dan maju. Yang jelas dengan dicanangkannya pedukuhan Dukuh sebagai desa wisata pendidikan maka desa wisata yang ada di Sleman bertambah lagi, sebagai asset wisata yang mampu melestarikan budaya dan lingkungan dengan habitat alamya. Pencanangan desa wisata tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pelepasan burung Kutilang dan burung Derkuku.
Sedangkan panitia pencanangan desa wisata pendidikan dusun Dukuh, Suhariyanto dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa terbentuknya dukuh sebagai desa wisata pendidikan tidak lepas dari peran SMU Dian Harapan Jakarta yang membantu berbagai kebutuhan untuk mewujutkan kondisi lingkungan yang baik. Dalam pencanangan tersebut juga dihadiri pihak SMU Dian Harapan Jakarta baik oleh guru dan siswa. Dan akan mengadakan berbagai kegiatan selama 5 hari yaitu mulai tanggal 6-10 Pebruari 2012. Mereka akan tinggal di rumah warga, masing-masing KK/keluarga akan menampung sekitar 3-4 siswa dan mereka akan berbaur dengan masyarakat belajar berbagai kegiatan yang dilakukan masyarakat (Home Industry) misalnya pembuatan Tempe, Ampyang, Lilin dll. Dalam kesempatan tersebut ditampilkan pula kesenian Jatilan dan pameran Produk hasil warga setempat. Sementara itu Paul dari SMU Dian Harapan Jakarta menyampaikan bahwa apa yang diperoleh siswanya di pedukuhan Dukuh Pendowoharjo Sleman merupakan pengalaman yang berharga. Para siswa dapat mengambil pelajaran dari kunjungan tersebut, yang mungkin bisa diterapkan di tempat tinggalnya.
3
Feb
Pemerintah kabupaten Sleman sangat mendukung sepenuhnya produk rakitan peralatan teknologi Informasi dan kominikasi siswa-siswi SMK N 2 Depok Sleman, Selain ikut serta membangkitkan produk teknologi anak bangsa juga akan membawa nama baik Kabupaten Sleman . Disisi lain termasuk sebagai moment tepat bagi pemerintah untuk ikut serta mendukung pengembangan SMK di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Sleman juga sangat tertarik untuk membeli peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi hasil rakitan anak bangsa siswa-siswi SMK N 2 Depok Sleman. Meski demikian, untuk memperoleh produk rakitan anak bangsa tersebut masih dihadapkan regulasi pemerintah pusat terkiat pengadaan barang dan jasa harus melalui pihak ketiga atau tidak penunjukan langsung. Meski terdapat minat untuk membeli produk itu , namun Pemerintah kabupaten Sleman tidak mau terjadi masalah dikemudian hari terkait dengan pengadaan langsung karena ada aturan hukum dari pusat. Oleh karena itu agar pemerintah daerah dapat memanfaatkan produk hasil karya SMK termasuk diantaranya rakitan TI produk siswa-siswi SMKN 2 Depok ini maka perlu regulasi dari pemerintah pusat. Hal tersebut dikatakan Bupati Sri Purnomo, pada penyerahan alat-alat teknologi Informasi dan komunikasi kepada SMK se wilayah DIY, 2 februari 2012 di aula SMK 2 Depok Sleman. Dari hasil karya siswa-siswi SMKN 2 depok yang diserahkan kepada seluruh SMK di wilayah DIY, Sri Purnomo mengharapkan siswa-siswi SMKN 2 senantiasa terus melakukan kerjasama dengan pihak pihak terkait sekaligus menciptakan TIK inovasi yang baru. Hal itu penting direlaisasaikan agar produk rakitan anak bangsa tetap diterima masyarakat sekaligus mampu bersaing dengan produk pabrikan.
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 2 Depok Sleman, Drs. Aragani Mizan Zakaria mengatakan peralatan TIK rakitan siswa –siswi sekolah bersangkutan masing-masing sebanyak 468 buah Netbook, 203 personal computer dan 80 LCD proyektor tersebut diberikan kepada 34 SMK di wilayah DIY. Produk rakitan SMK penerima bantuan perlatan TIK dari Direktorat Pembinaan SMK tersebut untuk mendukung pemerintah mengembangkan industri kreatif dan pengembangan produksi dalam negeri, juga mengembangkan teaching faktori dibidang perakitan TIK serta meningkatkan komptensi siswa merakit dan memperbaiki peralatan TIK. Selian itu, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan peralatan TIK, seklaigua menunjang pelaksanaan KBM berbasis IT. Aragani Mizan menambahkan netbook dengan ukuran 10 inch itu perbuahnya seharga 2.300.000, Lcd Proyektor 3.270.000. dan PC perbuahnya seharga 2.550.000.
2
Feb
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman dr. Sunartono M.Kes menghimbau kepada warga masyarakat untuk lebih teliti dan jeli jika akan membeli rumah dikawasan Sleman, mengingat masih adanya oknum pengembang yang tidak melengkapi ijin mendirikan bangunan. Hal tersebut diingatkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman dr. Sunartono, Rabu ,1 Januari 2012 di ruang pressroom Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman ketika menanggapi masih adanya oknum pengembang yang memanfaatkan lahan dengan tidak dilengkapi ijin mendirikan bangunan. Sunartono juga mengakui kini di Kabupaten Sleman memang kini marak berdiri pengembangan pemukiman warga baik di tempat-tempat strategi kota maupun di berbagai wilayah perkampungan di kawasan Sleman. Dengan potensi luas lahan di Kabupaten Sleman hingga saat ini memang menjadi incaran bagi para pengembang rumah baik yang berskala kecil maupun besar. Biasanya oknum pengembang yang melakukan tindak kecurangan itu pengembang kecil. Untuk pengembang berskala besar sebelum membangun disuatu wilayah dilakukan presentasi dengan pihak pihak terkait, sehingga kemungkinan untuk melakukan pelanggaran prosentasenya cukup kecil
Tekait perlu adanya koordinasi dengan para dukuh dimasing-masing di wilayah akan pengawasan pendirian bangunan, Sunartono mengakui adanya perbedaan dalam penerapan konsep dengan pelaksanaan di lapangan. Antara idialisme dan Konsep yang bagus itu, diakui Sunartono dengan realita dilapangan bisa berbeda, mengingat tidak semua warga yang bermukim di Sleman itu memilki tanggung jawab bersama. Jika masyarakat memilki tanggung jawab yang sama, pemerintah jelas akan mudah dalam memberikan pelayanan kepada masayarat Pada prinsipnya pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya konsumen jangan sampai dirugikan akibat perbuatan oknum pengembang yang tidak bertanggung jawab.Oleh karena itu ia mengatakan sebelum membeli rumah, terlebih dahulu konsumen meminta akte jual beli kepada pengembang.