Sleman terbuka kepada pihak manapun yang inginmemberikan bantuan kepada masyarakat korban erupsi merapi dalam bentuk apapun, namun demikian sleman berharap agar dapat dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Pemkab Sleman, sehingga dalam pelaksanaannya nanti tidak melanggar kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan. Hal tersebut disampaikan bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat peresmian huntap Cancangan Wukirsari Cangkringan Rabu 8 Pebruari 2012. Ditambahkan oleh Bupati sleman bahwa terkait dengan huntap bantuan Q tel ini Pemkab akan berupaya untuk segera memproses dari sisi administrasi dan perijinannya sehingga diharapkan tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Diharapkan pula bahwa bantuan dari Q-Tel ini masih dapat berlanjut. Terlebih setelah kebutuhan papan dapat terpenuhi, masyarakat masih membutuhkan penghasilan untuk kelanjutan hidup mereka.
Ditambahkan Sri Purnomo bahwa proses pembangunan huntap bagi warga korban erupsi Merapi, Sleman berkomitmen agar pembangunan huntap dapat selesai pada tahun 2012 ini. Pembagunan kembali huntap di wilayah sleman bagi 3023 unit huntap memerlukan lahan seluas 36.828 Ha. Dari kebutuhan lahan tersebut 34.53 Ha menggunakan tanah kas desa. Pada saat ini tanah kas desa yang telah dibangun seluas 2,8 Ha, luas lahan yang sudah siap bangun seluas 5.7 Ha. Sisanya pada saat ini sedang dalam proses pembebasannya dapat terselesaikan pada tahun ini pula. Disampaikan pula bahwa sampai saat ini, telah terdapat 2308 KK yang telah siap melaksanakan pembangunan huntap.
Sedangkan Adel AlMutawa selaku Direktur Eksekutif Qatar Telecom untuk bidang Komunikasi dan Humas dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pentingnya proyek social ini yaitu mendirikan rumah bagi puluhan keluarga korban yang kehilangan rumah akibat erupsi merapi. Ditambahkan pula bahwa perumahan Q Tel Village dilengkapi dengan toko, masjid, sarana air bersih, area bermain anak, jalan dan saluran pembuangan air. Q Tel Village berdiri diatas tanah seluas 7.450 M2 yang dibeli khusus oleh Qatar Telecom untuk pembangunan proyek sosial ini.
Pembanguan rumah Q Tel Village ini sebanyak 92 unit dengan masing-masing luas tanah 90 M2 dan luas bangunan 42 meter persegi. Masing-masing unit rumah memiliki 2 kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dapur, halaman depan dan meter untuk listrik dan air. Dan para keluarga akan mendapatkan kepemilikan penuh atas tanah dan bangunan. Selain bantuan rumah, Qatar Telecom telah melaksanakan 3 tahap bantuan sembako di shelter korban erupsi merapi. [i]Sembako yang didistribuasikan tidak kurang dari 27 ton terdiri beras, gula, tepung, mie instan, minyak, dan juga alat kebersihan. Yang jelas nilai total dari berbagai proyek amal untuk becana erupsi merapi ini mencapai Rp.8,5 Milyar dan disalurkan dengan tujuan untuk melanggengkan hubungan sosial kemasyarakatan antara Qatar Telecom dan rakyat Indonesia. Sedangkan rumah yang siap huni yang diresmikan dan bertempat di satu komplek Cancangan tersebut sebanyak 58 rumah, sedangkan lainnya dalam proses penyelesaian yang tersebar di beberapa tempat.
Sementara ini Dirjen Linjamsos Departemen PU Dr. Andi Zaenal Dulung dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa bantuan perumahan ini diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat yang terkena bencana. Kriteria yang dapat rumah dari Q-Tel tersebut antara lain mereka yang tidak ada suami, anak banyak dll. Untuk hidup lebih nyaman sesama penghuni Huntap ini diharapkan saling bekerjasama dalam setiap kegiatan kemasyarakatan, juga perlunya dipupuk kearifan lokal. Yang perlu diperhatikan adalah bukan hanya rumah, tetapi bagaimana mengembalikan seperti semula artinya kegiatan yang telah dilakukan sebelum erupsi Merapi dengan penghasilan yang bisa diharapkan.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara Komisaris utama Qatar telecom Yang Mulia Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Saud Althani, Direktur Eksekutif Qatar Telecom untuk bidang Komunikasi dan Humas, Adel AlMutawa, Camat Cangkringan Bambang N, Kapolsek Cangkringan Sudalidjo, Danramil Cangkingan Arly Iskadar dll. Peresmian Huntap Q-Tel Village ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sleman, penandatangan prasasti, Penyerahan kunci, pengguntingan pita dan pembukaan selubung papan nama Masjid.