Dalam Safari Tarawih Pemkab. Sleman di Masjid Miftahul Khasanah Pondok II Widodomartani Ngemplak, pada Hari Selasa, 24 Agustus 2010, Bupati Sleman, Drs. H . Sri Purnomo, MSI mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan pembangunan daerah adalah kebersamaan dan kegotongroyongan seluruh warga masyarakat.
Salah satu kunci keberhasilan pembangunan daerah adalah kebersamaan dan kegotongroyongan seluruh warga masyarakat. Demikian salah satu poin sambutan yang disampaikan Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo, M.Si, dalam safari tarawih Pemkab Sleman di Masjid Miftahul Khasanah Pondok Widodomartani Ngemplak, pada hari Selasa, 25 Agustus 2010. Lebih lanjut, Bupati mengatakan, pelaksanaan safari tarawih di Dusun Pondok Widodomartani ini, mengingatkan akan perjuangan dan kiprah Ki Ageng Wonolelo sebagai pendiri Padukuhan Pondok, dalam menyatukan dan menghimpun seluruh potensi masyarakat untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kiprahnya, Ki Ageng Wonolelo senantiasa menekankan semangat keihlasan, amar makruf nahi mungkar, serta kebersamaan dan kegotongrorongan.
Menurut Bupati, kebersamaan dan kegotongroyongan ini juga merupakan inti dari ajaran Islam, yang diwujudkan melalui anjuran untuk senantiasa melaksanakan ibadah khususnya Sholat secara berjamaah. Bupati mengajak kepada seluruh jamaah untuk meneladani perjuangan Ki Ageng Wonolelo dengan meningkatkan rasa peduli terhadap sesama serta terus giat berswadaya dan bergotongroyong membangun lingkungannya.
Selain itu, Bupati juga mengharapkan seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan serta Kamtibmas di lingkungannya masing-masing. Harapan Bupati ini didasarkan atas berbagai tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi pada akhir-kahir ini, yang meningkat baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Sementara itu, dalam tauziyahnya, Drs. Teguh Pramono, mengungkapkan guna mewujudkan sebuah tatanan masyarakat yang sejahtera maka perlu kebersamaan, tolong-menolong, saling nasehat-menasehati dalam kesabaran dan kebenaran. Itu semua, lanjut Drs. Teguh Pramono, sebenrnya telah menjadi akar dalam kearifan lokal masyarakat Sleman. Menghadapi berbagai kondisi akhir-akhir ini, di akhir tauziyahnya, Ust Teguh Pramono mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT agar ditunjukkan cara hidup, berkarya, dan berperilaku yang sesuai dengan kaidah-kaidah Tuhan. Hal ini telah tersurat dalam salah satu ayat Surat Alfatihah, yaitu Ihdinash Syirottolmustaqim.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga memberikan bantuan dana bagi pengembangan Masjid Miftahul Khasanah sebesar Rp.9.260.000. Bantuan tersebut berasal dari APBD, BAZ, Infaq dari Dinas/Instansi, dan Infaq tarawih malam itu. Selain itu  juga menyerahkan bantuan berupa 10 buah Mushaf Al Qur’an yang diterima Takmir Masjid setempat.
Sehari sebelumnya, Bupati Sleman juga mengadakan tarling di Masjid  At Thoyiban Merdikorejo Tempel Sleman, Senin, 23 Agustus 2010. Tarling diikuti jamaah dari kelompok II Kabupaten Sleman yang berjumlah sekitar 60 orang, kelompok II dari Kecamatan Tempel, Dari Desa Merdikorejo.  Dengan jumlah rombongan tersebut dan ditambah masyarakat sekitar Masjid At Thoyiban, menyebabkan masjid tersebut penuh sesak dengan jamaah tarawih.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman Sri Purnomo kembali mengingatkan kepada warga Sleman untuk mensukseskan program Keluarga Berencana. Hal ini dikarenakan jumlah penduudk di Sleman berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 sudah di atas 1 juta orang dengan pertumbuhan yang tinggi yakni mencapai  sekitar 1,9 %.
Dengan jumlah penduduk yang banyak tadi kalau tidak bareng-bareng  kita sukseskan Keluarga Berencana, maka penduduk di Sleman akan lebih banyak. Untuk itu ia minta  agar setiap keluarga tidak perlu banyak-banyak anak, tapi harus kita tingkatkan kualitasnya.  Apa artinya banyak anak, tetapi kualitas  tak bagus?. Lebih baik anak sedikit tapi kualitas bagus”.
Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan bantuan yang terdiri dari dana Basda, APBD, bantuan dari Desa, Kecamatan, Kementerian Agama, dan dari Infaq Jamaah tarling sejumlah Rp 7.522.500,-  serta 10 Mushap Alquran dari Basda dan 3 Mushap dari Kecamatan  tempel.

Dalam Safari Tarawih Pemkab. Sleman di Masjid Miftahul Khasanah Pondok II Widodomartani Ngemplak, pada Hari Selasa, 24 Agustus 2010, Bupati Sleman, Drs. H . Sri Purnomo, MSI mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan pembangunan daerah adalah kebersamaan dan kegotongroyongan seluruh warga masyarakat.
Salah satu kunci keberhasilan pembangunan daerah adalah kebersamaan dan kegotongroyongan seluruh warga masyarakat. Demikian salah satu poin sambutan yang disampaikan Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo, M.Si, dalam safari tarawih Pemkab Sleman di Masjid Miftahul Khasanah Pondok Widodomartani Ngemplak, pada hari Selasa, 25 Agustus 2010. Lebih lanjut, Bupati mengatakan, pelaksanaan safari tarawih di Dusun Pondok Widodomartani ini, mengingatkan akan perjuangan dan kiprah Ki Ageng Wonolelo sebagai pendiri Padukuhan Pondok, dalam menyatukan dan menghimpun seluruh potensi masyarakat untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kiprahnya, Ki Ageng Wonolelo senantiasa menekankan semangat keihlasan, amar makruf nahi mungkar, serta kebersamaan dan kegotongrorongan.Menurut Bupati, kebersamaan dan kegotongroyongan ini juga merupakan inti dari ajaran Islam, yang diwujudkan melalui anjuran untuk senantiasa melaksanakan ibadah khususnya Sholat secara berjamaah. Bupati mengajak kepada seluruh jamaah untuk meneladani perjuangan Ki Ageng Wonolelo dengan meningkatkan rasa peduli terhadap sesama serta terus giat berswadaya dan bergotongroyong membangun lingkungannya.Selain itu, Bupati juga mengharapkan seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan serta Kamtibmas di lingkungannya masing-masing. Harapan Bupati ini didasarkan atas berbagai tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi pada akhir-kahir ini, yang meningkat baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

Sementara itu, dalam tauziyahnya, Drs. Teguh Pramono, mengungkapkan guna mewujudkan sebuah tatanan masyarakat yang sejahtera maka perlu kebersamaan, tolong-menolong, saling nasehat-menasehati dalam kesabaran dan kebenaran. Itu semua, lanjut Drs. Teguh Pramono, sebenrnya telah menjadi akar dalam kearifan lokal masyarakat Sleman. Menghadapi berbagai kondisi akhir-akhir ini, di akhir tauziyahnya, Ust Teguh Pramono mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT agar ditunjukkan cara hidup, berkarya, dan berperilaku yang sesuai dengan kaidah-kaidah Tuhan. Hal ini telah tersurat dalam salah satu ayat Surat Alfatihah, yaitu Ihdinash Syirottolmustaqim.Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga memberikan bantuan dana bagi pengembangan Masjid Miftahul Khasanah sebesar Rp.9.260.000. Bantuan tersebut berasal dari APBD, BAZ, Infaq dari Dinas/Instansi, dan Infaq tarawih malam itu. Selain itu  juga menyerahkan bantuan berupa 10 buah Mushaf Al Qur’an yang diterima Takmir Masjid setempat.Sehari sebelumnya, Bupati Sleman juga mengadakan tarling di Masjid  At Thoyiban Merdikorejo Tempel Sleman, Senin, 23 Agustus 2010. Tarling diikuti jamaah dari kelompok II Kabupaten Sleman yang berjumlah sekitar 60 orang, kelompok II dari Kecamatan Tempel, Dari Desa Merdikorejo.  Dengan jumlah rombongan tersebut dan ditambah masyarakat sekitar Masjid At Thoyiban, menyebabkan masjid tersebut penuh sesak dengan jamaah tarawih.Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman Sri Purnomo kembali mengingatkan kepada warga Sleman untuk mensukseskan program Keluarga Berencana. Hal ini dikarenakan jumlah penduudk di Sleman berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 sudah di atas 1 juta orang dengan pertumbuhan yang tinggi yakni mencapai  sekitar 1,9 %.

Dengan jumlah penduduk yang banyak tadi kalau tidak bareng-bareng  kita sukseskan Keluarga Berencana, maka penduduk di Sleman akan lebih banyak. Untuk itu ia minta  agar setiap keluarga tidak perlu banyak-banyak anak, tapi harus kita tingkatkan kualitasnya.  Apa artinya banyak anak, tetapi kualitas  tak bagus?. Lebih baik anak sedikit tapi kualitas bagus”.

Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan bantuan yang terdiri dari dana Basda, APBD, bantuan dari Desa, Kecamatan, Kementerian Agama, dan dari Infaq Jamaah tarling sejumlah Rp 7.522.500,-  serta 10 Mushap Alquran dari Basda dan 3 Mushap dari Kecamatan  tempel.