Dubes Australia Turut Andil dalam Pemberantasan Demam Berdarah
Upaya pemberantasan wabah demam berdarah rupanya dapat dilakukan dengan berbagai cara tidak hanya membunuh nyamuk atau membuang media perkembangan jentik nyamuk. Salah satu cara lain yang cukup efektif adalah dengan mengembangkan bakteri Wolbachia yang terbukti ampuh menghilangkan virus deman berrdarah yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Proses inilah yang kemudian dikembangkan oleh beberapa negara endemic demam berdarah melalui tim Eliminate Dengue Project (EDP).
Pada Selasa, 7 Mei 2013, Sri Purnomo menerima kunjungan dari perwakilan negara-negara pelaksana EDP seperti Australia, Brazil, China, Vietnam dan Singapore. Duta besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan langkah eksperimen untuk memulai penyebaran nyamuk dengan bakteri Wolbachia di Desa Trihanggo Sleman dan beberapa daerah di Bantul dan Sleman yang lain.
Di Indonesia, proyek EDP dilaksanakan oleh Yayasan Tahija, melalui yayasan ini EDP telah banyak melakukan berbagai proyek seperti membangun laboratorium, survey data nyamuk dan aktivitas untuk melibatkan masyarakat dan pemerintah dalam mensukseskan program penurunan populasi nyamuk Aedes Aegypti.
Sri Purnomo menyambut baik pelaksanaan eksperimen ini, terkait tingkat kasus demam berdarah di Sleman yang meningkat selama tiga tahun terakhir. data kasus DBD di tahun 2011 dan 2012 di Sleman menunjukkan adanya peningkatan kasus. Pada tahun 2011 muncul 166 kasus DBD. Sedangkan, pada tahun 2012 lalu, kasus yang muncul meningkat 17,4% atau terjadi 236 kasus. Sementara di tahun 2013 ini sampai bulan Mei, berdasarkan laporan yang masuk di Dinas Kesehatan terdapat 374 kasus DBD dan yang meninggal ada 2 kasus. Peningkatan kasus DBD ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi serta mobilisasi penduduk yang semakin meningkat.
Oleh karena itu, Bupati berharap, masyarakat dapat mendukung dan membantu terselenggaranya penyebaran bakteri Wolbachia di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Disamping itu Bupati berharap masyarakat tetap menggalakkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan melakukan program 3M plus yaitu menutup, menguras, menimbun plus memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala.Dengan upaya bersama ini, Sri Purnomo yakin angka kasus DBD di Sleman dapat diminimalisir.