Panen raya padi varietas Ciherang di bulak Pelem Harjobinangun Pakem yang berlangung Senin 1 April 2013 cukup baik dengan rata-rata perhektar mencapai 8,7 ton. Hasil tersebut berkat sistim tanam dan pemupukan yang benar sesuai dengan anjuran dari Dinas Pertanian , Perikanan dan Kehutanan kabupaten sleman. Dari lahan 1 hektar yang merupakan Demplot SLPTT, tersebut dengan sistim tanam Tajarwo 2:1, tajarwo 3:1, tajarwo 4:1. tajarwo 5:1 dan tajarwo 6:1. Dengan sistim tersebut ternyata memudahkan perawatan, misalnya dalam pemupukan tidak harus menmginjak tanaman karena bisa lewat gol/kalenan. Disamping itu dengan sistim pemupukan yang benar misalnya dengan pupuk organik, pupuk Urea dan Phonska dengan perbandingan sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan. Lahan Demplot yang luasnya 1 ha tersebut semuanya dengan jenis padi varietas Ciherang yang merupakan milik kelompok tani Mulyo Mukti dusun Pelem. Sebelum panen raya padi ciherang tersebut didahului dengan upacara adat wiwit dan kirab budaya yang dipimpin oleh ketua kelompok Mulyo Mukti dean potong tumpeng sebagai rasa syukur ataas hasil panen yang baik.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain kepala dinas Pertanian, Perikanan dan Khutanan kabupaten sleman Ir. S. Riyadi Martoyo, MM, Sekcam Pakem Edy Harmana, SH, Kapolsek dan Danramil Pakem. Dalam kesempatan tersebut kepala dinas Pertanian, Perikanan dan kehutanan kabupaten sleman Ir. S. Riyadi Martoyo, MM antara lain menyampaikan bahwa dengan hasil yang bagus tersebut petani patut bersyukur, syukur tersebut tidak hanya dengan doa, namun dengan bekerja dan menggarap lahan dengan lebih baik lagi. Dengan hasil ubinan yang cukup baik tersebut kedepan perlu ditingkatkan ladi baik dengan sistem penanaman dan pemupukannya sesuai dengan anjuran. Lebih lanjut disampaikan bahwa  untuk merubah baik pola tanam dan pemupukan tersebut memang sesuatu yang tidak mudah, perlu waktu tidak seperti membalikkan telapak tangan tetapi perlu ketelatenan. Perlu diketahui oleh petani yang selama ini beranggapan bahwa tanaman padi adalah tanaman air, itu tidak benar , yang benar tanaman yang memang butuh air tetapi tidak harus selamanya direndam/dilep. Yang perlu diketahui juga oleh petani bahwa biasanya petani kalau tanam terlalu dalam dengan anggapan akan lebih kuat. Hal tersebut sebenarnya tidak benar, tanam yang baik dan dianjurkan justru tanam jangan terlalu dalam cukup 2 sentinan, dengan tanam yang tidak terlalu dalam justru anaknya akan banyak dan akarnya kuat dan tidak mudah roboh. Yang jugaa perlu diperhatikan menurut Riyadi bahwa adanya parit /got sangat dibutuhkan  karena tanaman padi juga perlu dikeringkan dan biasaanya dapam pemupukan tidak memerlukan air. Disamping itu dengan pola tanaam tajarwo paka dalaam perawaataan akan lebih mudah baik dalam pemupukan maupun penyemprotan.

Sementara itu ketua kelompok tani Mulyo Mukti Muhammad Sukardi pada kesempatan atersebut melaporkan bahwa kelompok tani Mulyo Mukti beranggotakan aktip 28 orang dan anggota pasif 25 orang dengan luas wilayah lahan sawah 16 ha dan pekarangan 3 ha. Pola tanam yang digunakan padi-padi-padi saeluas 5 ha, padi-padi-polowijo 6 ha, padi-padi-sayuran 4 ha dan padi-sayuran-sayuran seluas 1 ha. Sedang komoditas unggulan padi-jagung, kacang, cabai dan sayuran.  Disampaikan pula bahwa sistem pembibitan dengan pola bersama, artinya dalam membuat bibit dalam satu tempat secara bersama-sama, artinya petani tidak membuat sendiri-sendiri, tetapi dibuat dalam satu tempat dengan bibit yang sesuai anjuran dinas.