Puncak hari AIDS se dunia tahun 2012 di Kabupaten Sleman ditandai dengan penandatanganan Komitmen bersama peran aktif dalam penanggulangan AIDS di Kabupaten Oleh Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo beserta ibu dan diikuti oleh Ketua PMI Sleman dr. H. Sunartono, M.Kes., Drs.H. Mulyanto (Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Sleman), pejabat Sleman, tokoh agama dan masyarakat serta insan pedulli AIDS Sleman lainnya.
Penandatanganan komitmen bersama dilakukan bertepatan dengan tanggal 12 bulan 12, pukul 12, lebih 12 menit, di pendopo rumah dinas Bupati Sleman. Isi komitmen bersama diantaranya membuat gerakan untuk memerangi HIV dan AIDS melalui upaya mempromosikan program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS dilingkungan instansi masing-masing serta pada penduduk usia 15 tahun ke atas, populasi beresiko tinggi dan populasi umum 100 % sampai dengan tahun 2014 serta mengintegrasikan kegiatan pencegahan HIV dan AIDS ke dalam program SKPD dan instansi vertikal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Peserta yang diundang dalam acara ini meliputi sekitar 350 orang perempuan/kader IMP, anak (PIK-R, Foransi), SKPD,.LSM, dan populasi kunci kader kesehatan masyarakat.
Dalam kesempatan ini dr. Endang Puji Astuti, M.Kes. Kepala Badan KB PMPP Sleman menyampaikan tema peringatan Hari AIDS di Sleman yakni Lindungi perempuan dan anak dari HIV dan AIDS, dilanjutkan dengan pencanangan perlindungan terhadap perempuan dan anak sebagai salah satu upaya menciptakan generasi baru bebas HIV dan AIDS. Kasus sampai dengan saat ini mencapai 433 kasus untuk tahun 2011 tercatat 33 kasus sementara untuk tahun 2012 meningkat menjadi 93 kasus dan 48 % merupakan HIV positif dan sisanya memasuki periode AIDS.
Acara juga diisi dengan sarasehan dengan nara sumber Ketua Tim Penggerak PKK Sleman, Koordinator Klinik VCT Teratai RSUD Sleman dan Ketua IPPI DIY (Ikatan Perempuan Positif Indonesia), juga dimeriahkan pentas tari dari PIK-R Kabupaten Sleman dan pentas music dari komunitas music Jombor.

Sementara Bupati Sleman dalam sambutannya mengajak masyarakat, para generasi muda, instansi pemerintah, swasta dan LSM untuk berperan aktif  dalam upaya penanggulangan dan menghentikan pertambahan kasus HIV AIDS. Hal ini dikarenakan insidensi inveksi baru HIV di Indonesia cenderung meningkat. Mereka yang tertular bukan hanya kalangan pekerja seks, pengguna narkoba suntik saja namun juga ibu rumah tangga dan bayi dalam kandungan yang tertular  melalui transmisi heteroseksual, jarum suntik tak steril dan transfusi darah yang tidak aman. Bupati juga mengajak manfaatkan moment puncak acara Peringatan Hari AIDS se-Dunia ini untuk semakin merapatkan barisan dan saling bersinergi dalam gerakan penanggulangan HIV AIDS. “Marilah kita tindaklanjuti keberadaan satgas anti narkoba di desa-desa dengan tindakan riil dan cepat. Diharapkan dengan tindakan yang konkrit tersebut maka upaya menghentikan pertambahan kasus HIV AIDS dapat lebih efektif”, demikian ajak Bupati.