Jul
18
Bupati Membuka Konferensi PGRI
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka pelaksanaan konferensi 2 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sleman bertempat di Aula Lantai III, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Selasa (19/7). Ketua PGRI Sleman, Mujiyanta menjelaskan bahwa kegiatan konferensi 2 PGRI Sleman ini merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya yang diselenggarakan oleh PGRI Sleman. “Konferensi 2 PGRI ini merupakan siklus tahunan yang harus dilaksanakan sebagai sarana dalam menyampaikan pandangan program kerja untuk tahun selanjutnya.” jelas Mujiyanta.
Kegiatan konferensi tersebut dihadiri lebih dari 50 orang anggota PGRI Sleman serta dihadiri juga oleh perwakilan pengurus PGRI DIY.Selain itu, salan penyelenggaraan konferensi ini, Mujiyanta menuturkan PGRI Sleman mulai mencoba meluncurkan website PGRI Sleman. “Dalan kegiatan ini kita juga lakukan uji coba peluncuran website PGRI Sleman sebagai pusat informasi kegiatan PGRI Sleman dengan harapan nantinya memacu para guru untuk lebih memahami perkembangan teknologi agar tidak tertinggal informasi,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik atas penyelenggaraan Konferensi PGRI Sleman. Dalam kesempatan tersebut Kustini mengatakan bahwa penyelenggaraan konferensi PGRI ini hendaknya tidak hanya dipandang sebagai kegiatan yang bersifat rutinitas atau seremonial semata. “Kegiatan konferensi ini dapat kita manfaatkan sebagai media untuk membentuk karakter guru-guru yang tergabung dalam PGRI Kabupaten Sleman untuk mejadi guru yang lebih professional, kreatif dan inovatif.” ujar Kustini.
Lebih lanjut, Kustini menyampaikan Sebagai wadah bagi para guru dalam berorganisasi dan meningkatkan kemampuan serta profesionalisme para anggotanya, PGRI harus menjadi organisasi yang dinamis, mandiri dan dicintai anggotanya. “PGRI harus mampu membangun citra positip bagi para guru, sehingga disegani oleh mitra kerjanya dan diakui manfaat dan keberadannya oleh masyarakat. Atas dasar pemikiran inilah, PGRI harus senatiasa berusaha dan berupaya merespon dinamika kebijakan tentang pendidikan dan guru, terbuka terhadap aspirasi anggotanya.” katanya