Update Perkembangan Merapi BPPTKG Sediakan Media Center 24 Jam
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Dr. Dra Hanik Humaida, M.Sc., mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dalam menyikapi aktivitas Gunung Merapi yang cenderung meningkat akhir-akhir ini. Hal tersebut dia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Pemerintah Kabupaten Sleman, Rabu (23/5), di Aula Lantai III Setda Sleman.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak diketahui secara pasti dari mana sumbernya. Untuk itu Hanik menyarankan masyarakat untuk meng-update berita yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti BPPTKG.
“Kami sudah menyediakan media center yang siap melayani 24 jam penuh. Bisa diakses baik itu melalui web, twitter, facebook atau Instagram. Kita juga melayani call center di 0274 514180,” ungkapnya.
Meski begitu, Hanik juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang mungkin bisa terjadi ke depannya. Menurutnya hingga saat ini Gunung Merapi masih menunjukkan adanya aktivitas erupsi freatik. Lebih lanjut dia memprediksikan aktivitas ini masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
“Jadi untuk yang ada di KRB (Kawasan Rawan Bencana) 3 harap lebih waspada. Terus untuk aktivitas pendakian ke puncak Merapi dihentikan dulu. Dan untuk kesehatan harap mempersiapkan masker untuk menghindari debu,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengimbau masyarakat selalu memantau informasi terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari media resmi pemerintah. Dia juga berharap bisa lebih selektif dalam menerima informasi. Dia berharap masyarakat tidak mudah mempercayai berita hoax yang tersebar di berbagai media sosial.
“Kalau kita mengambil beritanya dari media resmi milik pemerintah, maka beritanya akan berdasarkan kajian yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan,” tutur Sri Purnomo.
Sebelumnya BPPTKG Yogyakarta menaikkan status aktifitas Gunung Merapi dari tingkat Normal menjadi Waspada, pada hari Senin 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB. Peningkatan status Normal menjadi Waspada tersebut disebabkan terjadinya letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulangkali.