Pengumuman UN SMK/SMA diumumkan Selasa, 20 Mei bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2014. Sistem pengumuman menurut Arif Haryono, SH. Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Sleman diserahkan kepada kebijakan sekolah masing-masing yakni ada yang diumumkan dipapan pengumuman sekolah, diundang orang tua siswa dan ada yang memakai sarana internet. Tingkat kelulusan tahun ini menurut Arif untuk SMK lulus 100 % dan untuk SMA ada 1 siswa yang tidak lulus. Seperti telah diberitakan sebelumnya untuk tahun Ajaran 2013-2014 jumlah peserta ujian SMA 4.923 siswa dari 56 sekolah. Untuk ujian nasional tingkat SMK  diikuti 6.492 siswa dari 54 sekolah. Sementara itu, peserta yang berkebutuhan khusus seperti tuna netra mendapatkan soal dengan huruf braille. Sebanyak 6 siswa SMA terdata mengerjakan soal dengan huruf braille. Pelaksanaan untuk SMK,  7 siswa tidak dapat mengikuti UN, dengan keterangan 4 siswa mengundurkan diri dan 3 karena sakit, sementara untuk SMA ada 4  siswa yang tidak dapat mengikuti UN dengan keterangan 3 sakit  dan 1 tanpa keterangan.

Dalam kesempatan ini Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI mengucapkan selamat kepada para siswa yang berhasil lulus UN dan berharap bagi yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi semoga dapat diterima ditempat yang diinginkan dan bagi yang mau langsung bekerja semoga dapat diterima ditempat kerja yang diinginkan pula. Sementara yang mau berwiraswasta harapannya semoga dapat sukses. Bagi yang tidak lulus jangan berkecil hati karena masih ada kesempatan mengikuti UN tahun yang akan datang. Bupati juga menghimbau kepada para siswa yang lulus untuk tidak meluapkan kegembiraan secara berlebihan, baik dengan corat-coret baju maupun konvoi kendaraan bermotor yang hanya akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sebaiknya diiisi dengan kegiatan yang positif seperti kegiatan bakti sosial dll.
Menanggapi himbauan Bupati ini Arif Haryono mengatakan pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Sleman telah memberikan surat edaran kepada Kepala Sekolah dan Polres Sleman. Agar para Kepala Sekolah dapat mengendalikan siswa untuk tidak corat-coret baju seragam, dan sebaiknya bisa dikumpulkan untuk kegiatan bhakti sosial bagi yang membutuhkan. Kepala Sekolah juga diharapkan dapat mengendalikan siswa untuk tidak melakukan konvoi kendaraan bermotor, namun demikian apabila memang siswa menginginkan adanya konvoi dengan kendaraan bermotor agar mematuhi tata tertib berlalulintas dan pihak sekolah mendampingi serta minta bantuan pihak kepolisian untuk dapat mengawal agar berjalan tertib dan tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan orang lain maupun siswa sendiri.***