GBPH Joyokusumo berserta kerabat Kraton Yogyakarta meninjau wilayah Kinahrejo Umbulharjo Cangkringan tempat dahulu dilaksanakan upacara labuhan Merapi yang dipimpin oleh Juru Kunci Mbah Marijan yang meninggal dunia ikut terkena awan panas merapi 26 Oktober 2011. Dalam kesempatan ini Bupati Sleman beserta jajaran pejabat Sleman turut mendampingi kunjungan Gusti Joyo dan menyatakan kesiapannya untuk digelarnya upacara labuhan Merapi sekitar bulan Juli.

Kunjungan diawali dirumah Mbah Marijan yang talah rata dengan tanah,  dahulu tempat upacara serah terima uba rampe dari Keraton Yogyakarta untuk dibawa ke Merapi sebagai prosesi upacara labuhan merapi. Acara labuhan tetap akan dilakukan sebagai upaya untuk melestarrikan budaya Kraton Yogyakarta yang telah dilaksanakan  turun temurun. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh KRT Tirun Marwito, SH. Bahwa upacara labuhan ini merupakan bentuk rasa syukur dan permohonan doa kepada Alloh SWT, meskipun Merapi menimbulkan korban harta benda maupun nyawa namun diharapkan dapat memberikan berkah bagi masyarakat Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini Kepala Desa Umbulharjo menyatakan kesiapannya untuk membuka jalur untuk acara labuhan dengan membersikan jalan yang biasa dilalui untuk upacara labuhan Merapi dengan mengerahkan warga setempat.