Peringatan HUT ke-39 KORPRI Sleman tingkatkan profesionalisme meski di masa bencana
HUT KORPRI ke-39 di Kabupaten Sleman dilaksanakan dengan upacara Bendera di Lapangan Pemkab Sleman, Senin 29 Nopember 2010. Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI, pemimpin upacara Widodo Wuryanto, SIP. Peserta upacara terdiri dari karyawan – karyawati Pemkab Seman, KORPRI unit KODIM Sleman, Polres Sleman, PN Sleman, Kejari Sleman, Pengadilan Agama, Balatrans, BPN Sleman, unit BUMD ( Bank Sleman dan PDAM Sleman) sekitar 1500 orang.
Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan Peringatan HUT KORPRI selalu dimaknai sebagai sarana untuk mawas diri oleh setiap anggota KORPRI. Dan memang seharusnya seperti itu, setiap anggota KORPRI harus berintrospeksi pada dirinya sendiri, sudah cukup profesionalkah dalam menjalankan tugas? Sudah cukup puaskah masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan? Refleksi ini perlu dikuatkan dengan komitmen untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kita.
Selanjutnya bagi Pengurus KORPRI, momentum HUT KORPRI menjadi wahana untuk mendorong dan memacu tingkat profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat serta kesejahteraan anggotanya. Sebagai organisasi yang mewadahi anggotanya, program kerja KORPRI Kabupaten Sleman harus diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan memantapkan sikap mental anggotanya untuk siap melayani masyarakat.
Tema nasional peringatan HUT ke-39 KORPRI tahun 2010 ini adalah “Dengan Netralitas dan Profesionalitas KORPRI Mendukung Reformasi Birokrasi dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik”. Tema ini sangat relevan untuk diangkat karena Pemerintah Kabupaten sLeman baru saja melaksanakan penataan kelembagaan untuk meningkatkan kualitas dan optimalisasi pelayanan publik.
Untuk skala Kabupaten, peringatan HUT KORPRI pada saat ini yang hampir bersamaan dengan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional, maka sudah selayaknya bagi kita untuk menjadikan peringatan ini untuk semakin meningkatkan kesadaran kita akan pola hidup bersih dan sehat. Terlebih karena kesehatan merupakan aset yang besar bagi kita dalam melaksanakan kewajiban dan pengabdian dalam melayani masyarakat.
Peringatan HUT KORPRI ini juga merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk meningkatkan kepedulian dan rasa solidaritas kita kepada sesama warga masyarakat Sleman. Terlebih lagi karena pada saat ini, sebagian masyarakat kita masih diliputi duka akibat bencana erupsi merapi yang sampai saat ini belum juga usai. Bahkan di antara kita yang hadir dalam upacara ini, ada pula PNS yang menjadi korban, baik rumahnya mengalami kerusakan, tinggal di pengungsian, mungkin juga kerabatnya menjadi korban. Seolah-olah kekuatan kita sedang diuji. Meskipun demikian, kita tidak boleh menyerah. Seluruh anggota KORPRI harus tetap kompak, semangat dan bahu-membahu untuk tetap melaksanakan pelayanan meskipun dalam situasi bencana.
Khususnya kepada seluruh anggota KORPRI Kabupaten Sleman, saya mengharapkan dengan sangat untuk peduli dan membantu pemerintah dan melaksanakan kewajibannya untuk memberikan pelayanan dengan maksimal, maskipun mungkin masih berada di pengungsian. Marilah kita bangkit kembali dari musibah ini. Tidak terpuruk dalam kesedihan dan terus melanjutkan pelayanan kepada masyarakat serta membangun Sleman ke depan dengan lebih giat dan melaksanakan revitalisasi, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Merapi.
Musibah dan bencana dapat datang kapan saja, dan dimana saja, sehingga yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya. Adanya musibah ini jangan sampai mematahkan semangat, namun hendaknya justru semakin memperkokoh persatuan dan rasa persaudaraan kita.
Selesai upacara juga dilaksanakan penyerahan santunan kepada ahli waris anggota KORPRI yang meninggal secara simbolis kepada ahli waris almarhum Bp Wazis S.Ag dari SMP N 2 Berbah dan pemberian satya lencana 20 tahun dan 30 tahun secara simbolis kepada Yuni Zafria Kepala Dinas PU Kbupaten Sleman dan Sudibyo S.Ag kepala Sekolah Sd Cebongan Mlati.